Home / Ekonomi & Bisnis / Saham AMMN, PANI, SUPA Bergeliat, IHSG Tembus 8.701

Saham AMMN, PANI, SUPA Bergeliat, IHSG Tembus 8.701

Analisis Perdagangan Bursa Efek: IHSG Menguat Didorong Saham Big Caps dan IPO, Pasar Cermati Sinyal Kebijakan Moneter

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (17/12/2025) dibuka dengan tren positif, ditandai dengan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menembus level 8.701,32. Momentum kenaikan ini sebagian besar disumbangkan oleh performa solid sejumlah saham berkapitalisasi pasar besar atau big caps, serta saham-saham yang baru saja melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering – IPO).

Hingga pukul 09.02 WIB, data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat IHSG mengalami pertumbuhan sebesar 0,17%, setara dengan 14,85 poin, mencapai angka 8.701,32. Selama sesi perdagangan pagi itu, IHSG bergerak dalam rentang yang cukup dinamis, tercatat menyentuh level terendah di 8.696,06 sebelum kemudian mencapai puncak tertingginya di 8.717,61.

Pergerakan pasar menunjukkan geliat yang cukup signifikan. Sebanyak 304 saham tercatat mengalami penguatan, berbanding terbalik dengan 165 saham yang terkoreksi, dan 190 saham lainnya yang stagnan atau tidak mengalami perubahan harga. Nilai kapitalisasi pasar secara keseluruhan tercatat mencapai Rp15.989,94 triliun, mengindikasikan skala transaksi yang besar di pasar modal Indonesia.

Saham-Saham Unggulan Menopang Penguatan IHSG

Sejumlah saham dengan kapitalisasi pasar jumbo menunjukkan performa yang impresif. PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN), misalnya, mencatatkan kenaikan sebesar 1,50% dan diperdagangkan pada harga Rp6.750 per saham. Diikuti oleh PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) yang juga memberikan kontribusi positif dengan pertumbuhan 1,48%, mencapai level Rp13.675 per saham.

Asing Borong Saham BUMI, BKSL, MDKA, GOTO Rp 3,27 T

Tak ketinggalan, saham emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) turut meramaikan tren positif ini. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) berhasil meningkatkan nilainya sebesar 1,14%, diperdagangkan pada harga Rp3.560 per saham. Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) juga mencatatkan apresiasi positif sebesar 0,81%, mencapai Rp3.720 per saham.

Namun, tidak semua saham big caps mengikuti tren penguatan. PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) justru mengalami pelemahan sebesar 1,48%, diperdagangkan pada harga Rp2.670 per saham. Demikian pula, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), salah satu saham perbankan terbesar, mengalami koreksi tipis sebesar 0,93%, berakhir pada level Rp8.000 per saham.

IPO dan Saham Pemenang Hari Ini

Momen penawaran umum perdana saham (IPO) juga menjadi sorotan dalam perdagangan hari ini. Saham PT Abadi Lestari Indonesia Tbk. (RLCO) tampil sebagai salah satu top gainers, melesat tajam sebesar 24,82% dan ditutup pada harga Rp855. Saham PT Esta Multi Usaha Tbk. (ESTA) juga tidak kalah menarik, terapresiasi sebesar 24,69% dengan harga penutupan Rp404.

Secara khusus, saham PT Super Bank Indonesia Tbk. (SUPA) yang melakukan pencatatan perdana (listing) pada hari ini, langsung menyambut investor dengan penguatan signifikan sebesar 24,41%, dibuka pada level Rp790 per saham. Performa impresif dari saham-saham IPO ini menunjukkan minat investor yang tinggi terhadap perusahaan-perusahaan baru yang masuk ke bursa.

Di sisi lain, terdapat pula saham-saham yang mengalami penurunan terbesar atau masuk dalam kategori top losers. PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk. (BBRM) memimpin daftar ini dengan penurunan 10,69%, diperdagangkan pada harga Rp142. Diikuti oleh PT Citatah Tbk. (CTTH) yang terkoreksi sebesar 10,22%.

Saham Pilihan 17/12: IHSG Berpeluang Menguat

Proyeksi Pergerakan IHSG dan Faktor Penggerak

Menilik lebih jauh, para analis memproyeksikan IHSG akan bergerak dalam kisaran 8.620 hingga 8.720 pada hari ini. Proyeksi ini didasarkan pada penutupan perdagangan sebelumnya yang juga menunjukkan penguatan 0,43% atau 36,80 poin, mengakhiri sesi di level 8.686.

Penguatan IHSG pada perdagangan sebelumnya, menurut analisis Ratih Mustikoningsih, seorang Financial Expert Ajaib Sekuritas, terjadi meskipun dihadapkan pada tekanan dari aksi jual investor asing dan koreksi pada saham-saham perbankan besar. Tercatat, investor asing melakukan aksi jual bersih di seluruh pasar dengan nilai mencapai Rp934,6 miliar.

Peran Aksi Korporasi dan Kebijakan Moneter

Fenomena menarik lainnya yang mewarnai aktivitas perdagangan adalah dominasi saham PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK). Saham ini mencatatkan nilai transaksi fantastis yang mencapai Rp5,21 triliun, setara dengan 17,65% dari total nilai transaksi pasar pada hari sebelumnya.

Menurut Ratih, lonjakan aktivitas perdagangan saham CBDK dipengaruhi oleh aksi korporasi yang dilakukan oleh perusahaan induknya, PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PANI). PANI saat ini sedang dalam periode penawaran umum terbatas (rights issue) yang bertujuan untuk meningkatkan kepemilikan sahamnya di CBDK. Targetnya adalah mencapai maksimal 87,27% dari posisi sebelumnya sebesar 45,9%, dengan harga rata-rata Rp6.450 per saham.

Selain pergerakan emiten di bursa, pelaku pasar juga menaruh perhatian pada keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) yang saat ini berada di level 4,75%. Keputusan kebijakan moneter ini akan menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi sentimen pasar dan arah pergerakan IHSG di pekan ini. Investor akan mencermati bagaimana kebijakan BI Rate dapat memberikan sinyal terhadap kondisi ekonomi makro dan prospek investasi di pasar modal Indonesia.

Rabu: Emas UBS & Galeri24 Kompak Turun di Pegadaian

Perdagangan di bursa saham adalah cerminan dari dinamika ekonomi, sentimen investor, dan pengaruh kebijakan. Dengan penguatan IHSG yang didorong oleh saham-saham besar dan IPO, serta perhatian pada langkah-langkah korporasi dan sinyal kebijakan moneter, pasar modal Indonesia terus menunjukkan geliatnya sebagai instrumen investasi yang menarik.