Pameran Fotografi Mahasiswa Undira: Wujud Kreativitas dan Implementasi Kurikulum Berbasis Luaran
Sebanyak 549 karya fotografi mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara (Undira) dipamerkan dalam sebuah ajang apresiasi kreativitas yang bertajuk “Kreativitas Tanpa Batas dalam Lensa”. Pameran ini merupakan wujud nyata dari implementasi kurikulum berbasis luaran atau Outcome-Based Education (OBE) yang diterapkan oleh universitas. Gelaran akbar ini berlangsung serentak di tiga lokasi kampus Undira, menandai pencapaian signifikan para mahasiswa dalam mengasah kemampuan praktis dan pemahaman teoritis mereka.
Perhelatan kali ini mencatat lonjakan jumlah peserta yang luar biasa. Fenomena ini terjadi sebagai konsekuensi dari penyesuaian kurikulum yang menggabungkan mahasiswa dari semester 3 dan semester 5 dalam satu mata kuliah. Kebijakan ini tidak hanya meningkatkan kuantitas peserta, tetapi juga mendorong kolaborasi lintas mata kuliah, yang kemudian menjadi capstone project bagi para mahasiswa. Pameran ini dirancang dengan kurasi yang ketat, memastikan setiap karya yang ditampilkan memiliki nilai artistik, konseptual, dan relevansi yang tinggi.
Ruang Ekspresi dan Penguatan Kompetensi Mahasiswa
Program Studi Ilmu Komunikasi Undira memberikan ruang yang luas bagi mahasiswanya untuk mengekspresikan kreativitas dan menunjukkan hasil pembelajaran praktis mereka. Pameran fotografi ini menjadi platform ideal bagi mahasiswa untuk memamerkan karya terbaik mereka, yang merupakan buah dari kerja keras dan dedikasi selama proses perkuliahan.
Peningkatan jumlah peserta yang signifikan merupakan bukti keberhasilan adaptasi kurikulum. Dengan digabungnya mahasiswa semester 3 dan 5 dalam Mata Kuliah Fotografi Visual dan Konten pada semester ganjil tahun akademik 2025-2026, jumlah total peserta hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan antusiasme dan partisipasi aktif mahasiswa dalam mengikuti perkembangan kurikulum yang dinamis.
Untuk memastikan kualitas pameran yang optimal dan apresiasi yang merata bagi seluruh peserta, Undira mengambil langkah strategis dengan membagi penyelenggaraan pameran di dua lokasi utama. Kampus Tanjung Duren menjadi tuan rumah bagi mahasiswa dari lingkungan Tanjung Duren dan Green Ville, sementara Kampus Cibubur mengakomodir mahasiswa dari wilayah tersebut. Pembagian ini memungkinkan fokus yang lebih terarah pada setiap kelompok mahasiswa dan karya yang mereka hasilkan.
Fotografi Tetap Relevan di Era Konten Digital
Wakil Rektor 1 Undira, Margono Sugeng, dalam sambutannya menegaskan bahwa pameran ini menjadi bukti nyata relevansi fotografi di tengah derasnya arus konten digital yang membanjiri berbagai platform. Menurutnya, fotografi akan selalu memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, terutama ketika karya tersebut dikemas dalam bentuk tugas berbasis proyek dan studi kasus yang mendalam.
“Setiap foto yang dipajang telah melalui diskusi dan kurasi yang panjang. Mahasiswa telah mengerahkan segala kemampuan dan keterampilan mereka. Kami juga berkomitmen untuk mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) bagi setiap karya ini. Jadi, setiap mahasiswa nantinya akan memiliki sertifikat HKI sebagai lampiran kompetensi mereka,” ujar Margono saat ditemui di Kampus Tanjung Duren, Jakarta Barat. Komitmen ini menunjukkan keseriusan Undira dalam melindungi hak cipta karya mahasiswanya dan memberikan nilai tambah pada portofolio mereka.
Dosen Pengampu Mata Kuliah Fotografi, Joni Arman, menjelaskan bahwa proses kurasi tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga menekankan pada kedekatan emosional antara fotografer dengan karyanya. Ia menggarisbawahi pentingnya kejujuran visual sebelum sebuah karya dipersembahkan kepada publik. “Foto itu tentang rasa. Mahasiswa diajak berdiskusi, apakah mereka suka dengan karyanya sendiri sebelum diberikan kepada orang lain. Ini adalah langkah pertama, mungkin juga pameran sekali seumur hidup bagi mereka, sehingga harus menjadi kenangan yang membanggakan,” tuturnya. Pendekatan ini mendorong mahasiswa untuk lebih introspektif dan membangun hubungan personal dengan setiap bidikan kamera mereka.
Kolaborasi Lintas Mata Kuliah dan Keterlibatan Praktisi
Keunikan pameran kali ini, menurut Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi, Anna Nurjanah, terletak pada elemen kolaborasi antar-mata kuliah. Acara ini dirancang sebagai capstone project yang secara aktif melibatkan mata kuliah Media Relations dan Fotografi. Dalam penyelenggaraan pameran ini, mahasiswa memegang peranan penuh sebagai panitia, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi.
“Meski latar belakang mahasiswa beragam, ada yang murni kuliah dan ada yang sambil bekerja, mereka mampu berkolaborasi secara masif. Kami juga menggandeng praktisi, seperti dari media untuk memberikan tinjauan dan masukan langsung terhadap karya mahasiswa,” ungkap Anna. Keterlibatan praktisi industri memberikan perspektif berharga bagi mahasiswa, membuka wawasan mereka terhadap standar profesional dan tren terkini dalam dunia fotografi dan komunikasi.
Penyelenggaraan pameran dibagi dalam dua konsep besar yang menarik. Di Kampus Tanjung Duren, fokus utama adalah eksplorasi isu-isu human interest dan etika jurnalistik melalui lensa fotografi. Konsep ini mendorong mahasiswa untuk menggali cerita-cerita kemanusiaan dan merefleksikan peran etika dalam penyampaian informasi visual.
Sementara itu, Kampus Cibubur menghadirkan suasana yang lebih meriah dan interaktif melalui konsep ‘Pasar Rakyat Fotografi’. Konsep ini tidak hanya menampilkan pameran karya fotografi, tetapi juga mengintegrasikannya dengan bazar produk kreatif dan pemutaran film pendek. Penggabungan berbagai elemen ini menciptakan pengalaman yang lebih kaya dan multisensori bagi pengunjung.
Ketua Pelaksana Pameran, Suswinda Ningsih, menyampaikan harapannya agar ajang ini dapat terus mengasah kepekaan mahasiswa dalam membaca dan menginterpretasikan fenomena sosial yang terjadi di sekitar mereka. Pameran yang terbuka untuk umum ini tidak hanya diharapkan menjadi ruang apresiasi seni fotografi, tetapi juga berfungsi untuk memperkuat posisi Undira sebagai institusi pendidikan yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan industri kreatif yang terus berkembang di masa depan. Melalui pameran ini, Undira menegaskan komitmennya dalam mencetak lulusan yang tidak hanya memiliki bekal teori yang kuat, tetapi juga kompetensi praktis yang relevan dengan tuntutan zaman.
