Mahasiswa Universitas Terbuka Majene Sukses Dongkrak Ekonomi Lokal Lewat Pemberdayaan Masyarakat di Pantai Batu Karang
Pasangkayu, Sulawesi Barat – Kehadiran mahasiswa Universitas Terbuka (UT) Majene melalui program Mata Kuliah Pemberdayaan Masyarakat (MK-PM) di Kecamatan Baras, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat, kini mulai menunjukkan hasil yang signifikan. Fokus utama kegiatan yang diarahkan pada pembenahan destinasi wisata Pantai Batu Karang dan peningkatan kapasitas ekonomi warga setempat, telah berhasil membawa dampak positif yang terasa.
Pantai Batu Karang, yang terletak di Kecamatan Baras, kini semakin dikenal luas berkat upaya revitalisasi yang dilakukan oleh para mahasiswa. Peningkatan jumlah pengunjung dilaporkan terus melonjak, terutama menjelang periode libur akhir tahun 2025. Keberhasilan ini tidak lepas dari sentuhan kreatif mahasiswa yang tidak hanya membenahi infrastruktur dasar, tetapi juga menghadirkan elemen-elemen penunjang yang menarik perhatian.
Usman, seorang tokoh masyarakat sekaligus Ketua Rukun Warga (RW) di Baras, mengungkapkan apresiasinya terhadap kontribusi mahasiswa UT. Menurutnya, inisiatif mahasiswa dalam merancang dan membangun spot foto yang unik di area pantai telah menjadi daya tarik utama. “Paling terasa, sejak adanya spot foto yang dirancang, dibangun mahasiswa UT di pantai, banyak yang datang. Pengunjung kemudian mengunggah di media sosial, dan makin banyak yang tertarik datang,” ujar Usman.
Pantai Batu Karang sendiri memiliki pesona alam yang khas. Selain hamparan pasir putih yang halus, pantai ini diperkaya dengan kehadiran batu-batuan berukuran beragam dengan bentuk yang unik dan menarik di beberapa titik. Kombinasi keindahan alam alami dan sentuhan modern dari spot foto buatan mahasiswa ini menciptakan daya tarik visual yang kuat, mendorong lebih banyak wisatawan untuk berkunjung dan mengabadikan momen mereka.
Peningkatan Ekonomi Warga yang Terukur
Dampak positif dari lonjakan kunjungan wisatawan ini secara langsung dirasakan oleh perekonomian masyarakat lokal. Usman menambahkan, peningkatan jumlah pengunjung pasca pembangunan spot foto dan ayunan yang dibuat mahasiswa, terlihat dari meningkatnya omzet penjualan di warung-warung dan kedai yang ada di kawasan wisata. “Dampak kenaikan kunjungan itu, ekonomi warga desa juga terbantu, pembelian di warung juga naik, kami dari warga tentu sangat berterima kasih atas kegiatan mahasiswa UT di tempat kami ini,” tuturnya.
Pemerintah Kecamatan Baras pun turut memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif pemberdayaan masyarakat yang digagas oleh mahasiswa UT Majene. Sumaila, Sekretaris Kecamatan Baras, menilai bahwa kegiatan mahasiswa ini merupakan wujud nyata sinergi antara institusi pendidikan tinggi dan masyarakat. “Yang lebih penting lagi, dengan kegiatan mahasiswa UT ini telah mendorong pemajuan ekonomi warga,” tegasnya.
Proses Pemberdayaan yang Terencana
Ketua Kelompok 4 MK-PM UT Majene di Kecamatan Baras, Elisa, menyatakan kebahagiaannya melihat keberhasilan program pemberdayaan masyarakat yang mereka jalankan. Ia menjelaskan bahwa pemilihan Pantai Batu Karang sebagai fokus kegiatan MK-PM didasarkan pada hasil observasi awal tim mahasiswa. Mereka menemukan bahwa meskipun pantai tersebut memiliki potensi alam yang luar biasa, namun masih minim fasilitas penunjang yang memadai untuk menarik minat wisatawan.
“Dengan arahan dosen tutor, kami kemudian menyusun program pembenahan destinasi, antara lain itu spot foto, pembuatan materi promosi di medsos dan lainnya,” ungkap Elisa. Pendekatan ini menunjukkan bahwa kegiatan pemberdayaan yang dilakukan mahasiswa tidak hanya bersifat sporadis, tetapi telah melalui perencanaan yang matang, didukung oleh bimbingan akademis.
Mata Kuliah Pemberdayaan Masyarakat (MKPM) di Universitas Terbuka (UT) memang dirancang sebagai mata kuliah praktik yang mengedepankan aplikasi teori langsung di lapangan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas masyarakat secara berkelanjutan melalui berbagai program yang relevan dengan kebutuhan lokal.
Selain fokus pada pembenahan destinasi wisata Pantai Batu Karang, kegiatan mahasiswa UT Majene dalam program MK-PM tahun ini juga mencakup berbagai inisiatif penting lainnya. Beberapa di antaranya adalah pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui program “Jajanan Sehat Nugget Tempe”, serta upaya mitigasi perundungan atau bullying di lingkungan sekolah. Berbagai kegiatan ini menegaskan komitmen UT Majene dalam melahirkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga peduli dan mampu berkontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat.
