Said Abdullah Kembali Pimpin PDI Perjuangan Jawa Timur, Siapkan Strategi Rekrutmen Besar-besaran
Said Abdullah telah terpilih kembali sebagai Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Timur (Jatim) untuk periode 2025–2030. Dalam periode kepemimpinannya mendatang, Said Abdullah telah merancang sejumlah strategi ambisius yang berfokus pada perluasan basis dukungan dan peningkatan perolehan suara partai di Jawa Timur.
Salah satu pilar utama strategi yang diusung adalah bagaimana memperluas dan memperdalam manfaat kehadiran PDI Perjuangan di tengah masyarakat. Said Abdullah menekankan bahwa fondasi fundamental untuk membesarkan partai di Jawa Timur adalah pemahaman mendalam terhadap demografi serta dinamika tren politik dan sosial yang terus berkembang.
“PDI Perjuangan Jawa Timur mengajak seluruh jajaran pengurus, mulai dari tingkat ranting hingga DPD, untuk dalam lima tahun ke depan kita harus mampu merekrut anggota secara besar-besaran,” ujar Said Abdullah kepada awak media.
Ia merinci bahwa saat ini, PDI Perjuangan di Jawa Timur memiliki catatan anggota yang melebihi 500 ribu orang. Dengan target yang terukur, Said Abdullah berambisi untuk menambah jumlah anggota baru sebanyak 1 hingga 1,5 juta orang dalam rentang waktu lima tahun ke depan. Pencapaian target ambisius ini akan diupayakan melalui perluasan manfaat konkret yang dapat dirasakan masyarakat dari keberadaan partai.
Menurut Said Abdullah, masyarakat akan lebih termotivasi untuk bergabung secara sukarela apabila mereka dapat merasakan secara langsung dampak positif dari kehadiran PDI Perjuangan. Manfaat yang dimaksud tidak selalu harus berbentuk imbalan yang bersifat pragmatis atau transaksional semata.
“Dengan kehadiran berbagai program kerakyatan yang diinisiasi oleh Partai, kami yakin dapat menyentuh hati banyak orang untuk bergabung dengan PDI Perjuangan,” tegasnya.
Said Abdullah menilai bahwa program kerakyatan merupakan kunci strategis untuk merekrut anggota dalam jumlah besar. Hal ini menjadi semakin relevan mengingat struktur demografi Jawa Timur yang didominasi oleh kelompok usia produktif. Ia mencatat bahwa generasi Z dan generasi Alpha akan menjadi segmen pemilih yang sangat signifikan dalam Pemilihan Umum 2029.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menunjukkan bahwa gabungan generasi Z dan Alpha mencapai angka 11,7 juta jiwa, atau sekitar 27,8 persen dari total penduduk Jawa Timur. Sebagian besar dari kelompok ini merupakan pemilih pemula. Generasi ini dikenal luas sebagai digital native generation, yang tumbuh dan berkembang di era digital.
Untuk menjangkau kelompok muda ini secara efektif, Said Abdullah mendorong Bidang Kerakyatan di tingkat DPD dan DPC PDI Perjuangan untuk merancang program-program inovatif. Salah satu program unggulan yang diusulkan adalah Youth Venture Fund (YVF). Program ini dirancang khusus untuk memberikan dukungan bagi pengembangan usaha di kalangan generasi muda Jawa Timur.
“Secara sederhana, kami ingin membentuk modal abadi untuk membantu pengembangan usaha anak-anak Gen Z dan Alpha di Jawa Timur. Kami berharap program ini mampu merekrut setidaknya 50 ribu generasi muda, yang nantinya akan diarahkan untuk membangun 50 ribu startup baru hingga tahun 2030,” ungkap Said Abdullah.
Melalui skema YVF, diharapkan generasi muda dapat memperoleh akses permodalan tanpa memerlukan jaminan yang memberatkan, sekaligus meningkatkan keterampilan yang relevan. Lebih lanjut, program ini harus selaras dengan Bidang Ekonomi Kreatif untuk menyediakan pelatihan keterampilan digital. Tujuannya adalah agar para pemuda mampu membangun aset digital yang berkelanjutan dan memberikan nilai tambah jangka panjang.
Selain itu, Said Abdullah juga menekankan krusialnya peran Bidang Komunikasi di DPD dan DPC dalam menguasai pola komunikasi generasi Z dan Alpha. Penguasaan terhadap platform media sosial serta penggunaan bahasa gaul yang dipahami oleh segmen ini akan memastikan pesan-pesan partai dapat tersampaikan secara efektif dan diterima dengan baik.
“Jika ekosistem ini dapat terbentuk dengan baik, kita tidak hanya mampu membangun para wirausahawan muda, tetapi juga secara simultan memperluas jangkauan keanggotaan partai kita,” ujar Said Abdullah.
Di sisi lain, Said Abdullah menyadari sepenuhnya bahwa amanah sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur periode 2025–2030 bukanlah tugas yang ringan. Ia memprediksi bahwa dinamika politik di masa mendatang akan semakin kompleks dan penuh tantangan.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh kader PDI Perjuangan di Jawa Timur untuk memperkuat ikatan kebersamaan dengan mengedepankan semangat gotong royong.
“Hanya dengan semangat gotong royong, tugas sebesar apa pun akan terasa lebih ringan untuk dijalani. Untuk itu, saya memohon kesediaan seluruh kawan-kawan yang baru saja dilantik menjadi Pengurus DPD PDI Perjuangan 2025–2030 untuk mengerahkan seluruh tenaga dan pikiran demi membesarkan partai ini,” pungkasnya.
Proses pemilihan kepengurusan ini berlangsung dalam rangkaian acara Konferensi Daerah (Konferda) dan Konferensi Cabang (Konfercab) PDI Perjuangan se-Jawa Timur yang digelar secara serentak pada tanggal 20–21 Desember 2025 di Surabaya. Mekanisme Konferda dan Konfercab ini merupakan forum penting dalam partai untuk mengakhiri masa kepengurusan sebelumnya sekaligus memilih pemimpin baru untuk periode mendatang.
