Home / Ekonomi / Tanam 350 Mangrove, Simas Jiwa Perkuat Pesisir

Tanam 350 Mangrove, Simas Jiwa Perkuat Pesisir

PT Asuransi Simas Jiwa menegaskan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan dan keuangan berkelanjutan dengan menggelar aksi penanaman 350 bibit mangrove di Kawasan Ekowisata Mangrove Pantai Indah Kapuk (PIK). Inisiatif ini sejalan dengan mandat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait Ekonomi Hijau dan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB).

Kegiatan yang dilaksanakan melalui kolaborasi dengan Komunitas Mangrove Jakarta ini melibatkan partisipasi aktif dari manajemen dan karyawan Simas Jiwa sebagai relawan. Penanaman mangrove ini merupakan bagian integral dari strategi keberlanjutan perusahaan yang bertujuan untuk melindungi ekosistem pesisir Jakarta. Wilayah pesisir ini diketahui sangat rentan terhadap ancaman abrasi dan degradasi lingkungan yang semakin mengkhawatirkan.

Peran Strategis Mangrove dalam Ekosistem Pesisir

Pemilihan mangrove sebagai fokus program bukan tanpa alasan. Tanaman khas pesisir ini memegang peranan krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut dan daratan. Fungsi utamanya meliputi:

  • Stabilitas Garis Pantai: Akar mangrove yang kuat dan saling menjalin membentuk jaring-jaring yang efektif menahan erosi tanah oleh ombak dan arus laut, sehingga mencegah terjadinya abrasi dan menjaga garis pantai tetap stabil.
  • Perlindungan Keanekaragaman Hayati: Hutan mangrove menyediakan habitat yang kaya dan terlindungi bagi berbagai jenis biota pesisir. Mulai dari ikan, udang, kepiting, hingga berbagai jenis burung dan reptil menemukan tempat berlindung, berkembang biak, dan mencari makan di dalam ekosistem mangrove.
  • Penyerapan Karbon Alami: Mangrove memiliki kemampuan luar biasa dalam menyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer, bahkan lebih efektif dibandingkan hutan tropis daratan. Hal ini menjadikan mangrove sebagai senjata ampuh dalam upaya mitigasi perubahan iklim global dan perlambatan laju pemanasan global.

Janty Sumirkan, Direktur Pemasaran PT Asuransi Simas Jiwa, menyatakan, “Simas Jiwa berkomitmen mendukung pelestarian alam sebagai bentuk keberlanjutan usaha ESG serta mendukung peta jalan OJK. Melalui penanaman mangrove ini, kami ingin memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat. Kami berharap kolaborasi ini menjadi langkah awal dari berbagai program lingkungan berkelanjutan yang akan terus kami lakukan kedepannya.”

Edukasi dan Harapan untuk Masa Depan

Selain aksi penanaman fisik, para peserta juga dibekali dengan pengetahuan penting mengenai fungsi ekologis mangrove serta teknik penanaman yang benar agar bibit dapat tumbuh optimal. Pengetahuan ini krusial untuk memastikan keberhasilan jangka panjang dari upaya konservasi.

Kinerja Perbankan RI Tahun Kuda Api 2026

Penanaman 350 bibit mangrove ini diharapkan tidak hanya berkontribusi pada pemulihan ekosistem pesisir, tetapi juga menjadi penopang keberlanjutan habitat bagi berbagai biota laut dan pesisir. Lebih jauh lagi, inisiatif ini merupakan bagian dari upaya global yang lebih besar untuk memperlambat laju pemanasan global yang semakin mendesak.

Komitmen Keberlanjutan Jangka Panjang

Sebagai perusahaan yang menjunjung tinggi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), PT Asuransi Simas Jiwa berkomitmen untuk tidak menjadikan program ini sebagai kegiatan sporadis. Perusahaan bertekad untuk melanjutkan program lingkungan secara berkelanjutan.

Janty Sumirkan menambahkan bahwa program lanjutan yang telah direncanakan mencakup beberapa aspek penting:

  • Pemantauan Pertumbuhan Bibit: Tim akan secara rutin memantau perkembangan dan kesehatan bibit mangrove yang telah ditanam untuk memastikan tingkat keberhasilan yang tinggi.
  • Penambahan Area Tanam: Potensi perluasan area penanaman mangrove akan terus dieksplorasi untuk memaksimalkan dampak positif terhadap lingkungan pesisir.
  • Kampanye Edukasi Publik: Upaya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya ekosistem pesisir dan peran mangrove akan terus digalakkan melalui berbagai kampanye edukatif.

“Melalui kegiatan ini, Simas Jiwa berharap dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan, khususnya di kawasan perkotaan yang membutuhkan perhatian khusus terhadap keberlanjutan ekologi,” pungkas Janty. Aksi nyata ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran kolektif dan mendorong kolaborasi yang lebih luas demi masa depan lingkungan yang lebih baik.

PHK Massal: 79 Ribu Karyawan Terkena Dampak per November 2025, Jabar Terparah