Home / Energi & BBM / Nataru Aman: Bahlil Pastikan Pasokan BBM & Elpiji Melimpah

Nataru Aman: Bahlil Pastikan Pasokan BBM & Elpiji Melimpah

Jaminan Pasokan Energi Aman Sambut Libur Natal dan Tahun Baru 2026

JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memberikan jaminan penuh mengenai ketersediaan pasokan energi yang aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa pemerintah secara serius memantau ketersediaan bahan bakar minyak (BBM), elpiji, hingga listrik. Perhatian khusus diberikan mengingat adanya tantangan menghadapi dampak bencana alam yang melanda Pulau Sumatra.

“Dari sisi stok BBM, cadangan nasional kita untuk menjalankan Natal dan Tahun Baru, insyaallah aman,” ujar Bahlil dalam sebuah pernyataan resmi. Pernyataan ini dilontarkan untuk memberikan ketenangan kepada masyarakat yang akan merayakan momen penting tersebut.

Rincian Ketahanan Stok Bahan Bakar Minyak (BBM)

Pemerintah telah merinci tingkat ketahanan stok untuk berbagai jenis BBM, menunjukkan bahwa pasokan jauh di atas batas minimum yang ditetapkan.

  • Pertalite (RON 90): Cadangan nasional saat ini berada pada angka 19 hari. Angka ini melampaui batas ketahanan minimum nasional yang dipatok antara 17-18 hari.
  • Bensin (RON 92): Ketahanan stok untuk jenis bensin RON 92 bahkan lebih tinggi, yaitu di atas 23 hari.
  • Bensin (RON 95): Untuk jenis bensin RON 95, ketahanan stoknya tercatat di atas 31 hari, memberikan jaminan pasokan yang sangat memadai.
  • Solar (CN48 – Subsidi): Batas ketahanan minimum untuk solar ditetapkan selama 14 hari. Saat ini, solar subsidi (CN48) memiliki ketahanan stok selama 15 hari.
  • Solar (CN53 – Non-Subsidi): Sementara itu, solar non-subsidi (CN53) memiliki ketahanan stok yang lebih panjang, yaitu di kisaran 25 hari.
  • Avtur (Bahan Bakar Pesawat): Untuk kebutuhan aviasi, ketahanan stok avtur dipastikan berada di atas 29 hari, menjamin kelancaran operasional penerbangan.

“Jadi saudara-saudara kita yang akan merayakan Natal, jangan pikirkan tentang stok BBM, insyaallah semua aman,” tegas Bahlil, menekankan kesiapan pemerintah dalam menghadapi lonjakan kebutuhan energi selama libur panjang.

Kondisi Kelistrikan dan Prioritas Penanganan Bencana

Selain pasokan BBM, kondisi kelistrikan nasional secara umum juga dilaporkan dalam keadaan normal. Pemerintah memastikan tidak ada kendala dalam ketersediaan bahan baku untuk pembangkit listrik. Cadangan bahan baku, baik itu BBM, gas, maupun batu bara, tercatat berada di atas 10 hari.

Jepang: Kebangkitan PLTN Terbesar Dunia

Namun demikian, pemerintah tidak mengabaikan dampak bencana alam yang terjadi. Prioritas utama saat ini difokuskan pada pemulihan dan penguatan kondisi kelistrikan di wilayah Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh. Ketiga provinsi ini mengalami gangguan pasokan listrik akibat bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi pada akhir November 2025 lalu. Upaya maksimal dilakukan untuk memastikan pasokan listrik stabil kembali di daerah-daerah terdampak.

Proyeksi Peningkatan Konsumsi Energi Selama Nataru

Meskipun pasokan dipastikan aman, pemerintah juga memproyeksikan adanya peningkatan konsumsi energi selama periode Nataru dibandingkan dengan kondisi normal. Peningkatan ini merupakan fenomena yang lazim terjadi seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat untuk mudik, berlibur, dan berbagai kegiatan lainnya.

  • Konsumsi Bensin: Diproyeksikan mengalami kenaikan sebesar 3,2 persen.
  • Konsumsi Avtur: Diprediksi meningkat signifikan sebesar 5,2 persen, sejalan dengan lonjakan penggunaan transportasi udara.
  • Konsumsi Minyak Tanah (Kerosin): Diperkirakan naik sebesar 4,3 persen.

Menariknya, ada sedikit perbedaan proyeksi untuk jenis BBM tertentu.

  • Konsumsi Solar (Gasoil): Diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 7,6 persen. Penurunan ini disebabkan oleh adanya pembatasan pergerakan angkutan barang selama periode libur panjang akhir tahun, yang berdampak pada berkurangnya aktivitas distribusi logistik.

Selain BBM, konsumsi elpiji juga diprediksi mengalami lonjakan.

  • Konsumsi Elpiji: Diproyeksikan meningkat sebesar 7,2 persen dibandingkan dengan periode normal. Peningkatan ini mencerminkan tingginya aktivitas rumah tangga dan kuliner selama libur panjang.

Pengamanan Pasokan Elpiji dan Kesiapsiagaan

Menanggapi proyeksi peningkatan konsumsi elpiji, Ketua Posko Nataru ESDM, Erika Retnowati, mengkonfirmasi bahwa pasokan elpiji juga dipastikan aman. Ketahanan stok elpiji dijaga pada kisaran 12 hari, dan pemerintah berkomitmen untuk mempertahankan stabilitas pasokan.

“Kondisi stok elpiji dipertahankan tetap stabil dan disiapkan agen dan pangkalan elpiji siaga 24 jam khususnya untuk wilayah dengan demand (permintaan) tinggi,” ujar Erika dalam konferensi pers yang diadakan di Kantor BPH Migas, Jakarta. Kesiapsiagaan ini mencakup penyediaan stok tambahan dan layanan distribusi yang responsif, terutama di daerah-daerah yang diperkirakan akan mengalami lonjakan permintaan yang tinggi.

Dengan langkah-langkah antisipasi dan jaminan pasokan yang kuat dari Kementerian ESDM, masyarakat diharapkan dapat merayakan Natal dan Tahun Baru 2026 dengan tenang, tanpa kekhawatiran mengenai ketersediaan energi.