Home / Human Interest / Dian Sastro: Ibu di Era Digital

Dian Sastro: Ibu di Era Digital

Dalam rangka memperingati Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember, aktris ternama Dian Sastrowardoyo membagikan pandangannya yang mendalam mengenai esensi peran seorang ibu di tengah pesatnya perkembangan era digital. Menurut Dian, lanskap peran seorang ibu kini mengalami transformasi yang signifikan, seiring dengan semakin terintegrasinya teknologi dalam setiap aspek kehidupan, termasuk kehidupan personal.

“Rasanya, di usia saya sekarang, di masa dewasa yang penuh dengan penetrasi teknologi ke dalam kehidupan kita, bahkan kehidupan pribadi, peran seorang ibu menjadi sangat krusial,” ujar Dian saat ditemui beberapa waktu lalu. Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya adaptasi bagi para ibu dalam menghadapi perubahan zaman.

Dian Sastrowardoyo secara khusus mengajak seluruh ibu di luar sana untuk merangkul dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi serta tuntutan era digital. Ia menekankan bahwa ibu adalah pendidik pertama dan utama dalam kehidupan seorang anak. Perspektif dan cara pandang seorang anak terhadap dunia seringkali dibentuk dan dipinjam dari kacamata serta pandangan sang ibu. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk tidak hanya menjadi sumber kasih sayang, tetapi juga menjadi fasilitator dalam memahami dunia yang terus berubah.

Lebih lanjut, Dian mendorong para ibu untuk senantiasa menjaga dan memupuk persepsi diri yang positif. Keyakinan diri yang kuat dan pandangan positif terhadap diri sendiri akan memancarkan energi yang sama kepada anak-anak. “Karena persepsi diri yang baik itu tentunya akan membantu kita menjalankan peran Ibu yang jauh lebih baik juga. Kalau kita punya persepsi diri yang baik, kita jadi punya persepsi baik dan positif buat anak kita,” jelasnya. Dengan memiliki pandangan diri yang sehat, seorang ibu akan lebih mampu membimbing dan memberikan arahan yang konstruktif bagi perkembangan buah hatinya.

Peran sebagai ibu juga akan segera dijajal oleh Dian Sastrowardoyo dalam sebuah karya sinematik yang berjudul “Esok Tanpa Ibu” atau yang juga dikenal dengan judul internasional “Mothernet”. Film ini akan menampilkan Dian beradu akting dengan deretan aktor berbakat lainnya, termasuk Ali Fikry, Ringgo Agus Rahman, dan Nurra Datau. Film “Esok Tanpa Ibu” dijadwalkan akan tayang di seluruh bioskop pada tanggal 22 Januari 2026, menghadirkan sebuah narasi yang kemungkinan besar akan mengeksplorasi dinamika hubungan ibu dan anak di tengah tantangan zaman.

Ucapan Hari Ibu: Sentuhan Hati untuk Bunda Tercinta

Tantangan dan Peluang Ibu di Era Digital

Perkembangan teknologi yang begitu cepat menghadirkan tantangan sekaligus peluang baru bagi para ibu. Di satu sisi, kemudahan akses informasi dan sarana komunikasi dapat dimanfaatkan untuk mendukung tumbuh kembang anak, misalnya melalui aplikasi edukasi atau sumber belajar daring. Namun, di sisi lain, para ibu juga dihadapkan pada isu-isu baru seperti kecanduan gadget pada anak, paparan konten negatif, serta kebutuhan untuk mendampingi anak dalam memahami etika digital.

Dalam konteks ini, peran ibu tidak hanya sebatas memberikan perhatian dan kasih sayang fisik, tetapi juga menjadi “filter” dan “pemandu” bagi anak dalam menjelajahi dunia maya. Kemampuan untuk bersikap kritis, memilah informasi, dan mengajarkan nilai-nilai moral di ranah digital menjadi kompetensi yang tak terpisahkan dari peran ibu modern.

Keseimbangan Antara Peran Tradisional dan Modern

Dian Sastrowardoyo tampaknya menekankan pentingnya keseimbangan. Peran ibu sebagai sosok yang memberikan rasa aman, cinta, dan dukungan emosional tetap menjadi fondasi utama. Namun, di era digital, ibu juga dituntut untuk memiliki kemampuan beradaptasi, melek teknologi, dan menjadi agen perubahan bagi keluarganya. Ini berarti ibu tidak hanya mengurus rumah tangga, tetapi juga mampu memahami dan memanfaatkan teknologi untuk kebaikan bersama.

Kemampuan untuk belajar hal baru, terbuka terhadap perubahan, dan terus meningkatkan kapasitas diri menjadi kunci bagi para ibu agar tetap relevan dan efektif dalam mendidik generasi penerus di tengah arus globalisasi dan digitalisasi yang tak terbendung.

Dampak Persepsi Diri Positif pada Anak

Penekanan Dian Sastrowardoyo terhadap persepsi diri yang baik memiliki implikasi yang mendalam. Ketika seorang ibu memiliki keyakinan diri yang kuat, ia akan lebih mampu menghadapi berbagai tantangan dalam pengasuhan tanpa merasa inferior atau terbebani. Kepercayaan diri ini akan menular kepada anak, membentuk pola pikir positif, dan mendorong anak untuk berani mencoba hal baru serta mengatasi kesulitan.

Zodiak Beruntung: Kelimpahan di Akhir Desember 2025

Sebaliknya, ibu yang memiliki pandangan diri negatif atau rendah diri cenderung akan mengekspresikan kecemasan dan keraguan kepada anak, yang pada akhirnya dapat menghambat perkembangan mental dan emosional anak. Oleh karena itu, investasi pada kesehatan mental dan persepsi diri ibu adalah investasi langsung pada masa depan anak dan keluarga.

Film “Esok Tanpa Ibu” sebagai Refleksi

Film “Esok Tanpa Ibu” berpotensi menjadi sebuah karya yang relevan dengan isu-isu yang diangkat Dian Sastrowardoyo. Eksplorasi peran ibu dalam sebuah narasi film dapat memberikan sudut pandang baru, memicu diskusi, dan bahkan menjadi sarana refleksi bagi para penonton, terutama para ibu. Bagaimana sebuah keluarga atau seorang anak menghadapi kehidupan tanpa kehadiran seorang ibu, atau bagaimana peran ibu beradaptasi dalam kondisi yang berbeda, adalah tema-tema yang selalu menarik untuk digali.

Dengan kehadiran para aktor ternama, film ini diharapkan dapat menyajikan cerita yang kuat dan menyentuh, sekaligus memperkaya pemahaman masyarakat tentang kompleksitas peran seorang ibu di zaman sekarang.