Home / Headline / 89 Ribu Kendaraan Pribadi Padati Jalur Nataru Padalarang-Lembang

89 Ribu Kendaraan Pribadi Padati Jalur Nataru Padalarang-Lembang


Lonjakan Kendaraan di Bandung Barat Selama Libur Natal 2025: Padalarang dan Lembang Macet Parah

Libur Natal 2025 menjadi periode yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang untuk berlibur dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Namun, bagi sebagian besar pengguna jalan di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, momen ini juga berarti menghadapi peningkatan arus lalu lintas yang signifikan. Data menunjukkan lonjakan puluhan ribu kendaraan yang melintasi jalur utama Padalarang dan Lembang, menyebabkan kepadatan yang cukup terasa hingga siang hari.

Kepadatan Lalu Lintas di Padalarang

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) KBB, Mochamad Ridwan Evi, mengonfirmasi bahwa peningkatan volume kendaraan ini sudah terasa sejak dini hari hingga sore hari pada Kamis, 25 Desember 2025. Periode pemantauan yang dilakukan dari pukul 00.00 hingga 15.00 WIB mencatat adanya kepadatan arus kendaraan di kawasan Padalarang dan Lembang, dengan dominasi kendaraan pribadi.

Di kawasan Padalarang, data traffic counting mencatat total 44.437 kendaraan melintas dari dua arah. Rinciannya adalah sebagai berikut:
* Kendaraan dari arah Timur ke Barat (menuju Cianjur): 20.170 kendaraan.
* Kendaraan dari arah Barat ke Timur (menuju Padalarang/Bandung): 24.267 kendaraan.

Analisis lebih lanjut mengenai komposisi kendaraan menunjukkan bahwa tingginya mobilitas masyarakat selama libur Natal terlihat jelas. Sepeda motor mendominasi dengan persentase mencapai 60,23 persen, diikuti oleh mobil pribadi sebesar 29,76 persen. Angka ini mengindikasikan bahwa mayoritas masyarakat memilih menggunakan kendaraan pribadi untuk melakukan perjalanan liburan mereka, baik untuk mengunjungi sanak saudara maupun berwisata.

Pertamina: Jangkauan Global Migas di Timur Tengah, Afrika, Asia Tenggara

Lembang Jadi Destinasi Favorit, Lalu Lintas Makin Padat

Kawasan wisata Lembang menjadi salah satu destinasi favorit bagi para pelancong. Akibatnya, arus lalu lintas di area ini tercatat lebih padat dibandingkan Padalarang, dengan total 45.094 kendaraan yang melintas. Kepadatan ini terbagi dalam dua arah utama:
* Kendaraan dari arah Bandung menuju Lembang: 20.258 kendaraan.
* Kendaraan dari arah Lembang menuju Bandung: 24.836 kendaraan.

Mirip dengan Padalarang, komposisi kendaraan di Lembang juga didominasi oleh kendaraan pribadi. Sepeda motor menyumbang sebesar 62,31 persen, sementara mobil pribadi mencapai 31,9 persen. Tingginya angka ini menegaskan bahwa libur Natal 2025 menjadi momen puncak mobilitas bagi masyarakat yang ingin menikmati suasana alam dan berbagai atraksi wisata yang ditawarkan Lembang.

Imbauan Keselamatan dan Pengaturan Perjalanan

Menghadapi lonjakan arus kendaraan ini, pihak Dinas Perhubungan KBB terus berupaya memberikan imbauan kepada masyarakat. Mochamad Ridwan Evi menekankan pentingnya kesadaran berlalu lintas, terutama bagi para pengendara yang melakukan perjalanan jarak jauh.

Beberapa imbauan penting yang disampaikan meliputi:
* Tetap berhati-hati di jalan: Keselamatan adalah prioritas utama. Pengendara diminta untuk selalu waspada terhadap kondisi jalan dan pengendara lain.
* Patuhi rambu lalu lintas: Mengikuti petunjuk rambu-rambu yang ada akan membantu menjaga ketertiban dan mencegah kecelakaan.
* Atur waktu perjalanan: Bagi masyarakat yang berencana melakukan perjalanan, disarankan untuk mengatur waktu keberangkatan agar tidak bertepatan dengan puncak kepadatan. Memulai perjalanan lebih awal atau menunda kepulangan dapat menjadi solusi untuk menghindari kemacetan parah.

Pihak Dishub KBB juga terus memantau situasi lalu lintas secara berkala untuk memastikan kelancaran arus dan memberikan respons cepat apabila terjadi hambatan. Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 memang selalu menjadi tantangan tersendiri dalam pengelolaan lalu lintas, namun dengan kerjasama antara petugas dan kesadaran masyarakat, diharapkan perjalanan dapat tetap aman dan nyaman.

Biaya Kuliah ITB Jalur SSU: Ganti Seleksi Mandiri