Home / Headline / Ketum Ormas: Prediksi Jokowi Soal Ijazah Tak Selesaikan Masalah

Ketum Ormas: Prediksi Jokowi Soal Ijazah Tak Selesaikan Masalah

Prediksi Jokowi Terbukti: Ijazah Diperlihatkan Tetap Tak Hentikan Polemik

Presiden Republik Indonesia ke-7, Joko Widodo (Jokowi), ternyata telah mengantisipasi bahwa isu mengenai keaslian ijazahnya tidak akan serta-merta mereda meskipun dokumen tersebut diperlihatkan kepada publik. Prediksi ini diungkapkan oleh Ketua Umum organisasi kemasyarakatan Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar, yang mengaku telah berdiskusi langsung dengan Presiden Jokowi mengenai hal tersebut. Pernyataan Mardiansyah ini kini terbukti relevan dengan perkembangan terbaru kasus yang melibatkan tudingan terhadap ijazah presiden.

Mardiansyah Semar menceritakan pengalamannya bertemu langsung dengan Jokowi beberapa waktu lalu. Dalam perbincangan yang berlangsung hampir dua jam, isu ijazah hanya disinggung secara singkat oleh Presiden Jokowi. “Berapa hari lalu saya ketemu dengan Pak Jokowi. Berdua saja saya ketemu dengan Pak Jokowi. Dari hampir 2 jam saya bicara dengan Pak Jokowi, cuma sekitar 50 detik dia berbicara soal ijazah,” ungkap Mardiansyah dalam sebuah tayangan di kanal YouTube Nusantara TV.

Dalam percakapan tersebut, Jokowi menyampaikan prediksinya dengan nada santai. “Kalimatnya cuma, ‘kan saya sudah duga sambil senyum pasti (ijazah saya) diperlihatkan pun juga tidak akan menyelesaikan persoalan.’ Itu Pak Jokowi sampaikan ke saya dan setelah itu tidak pernah bicara soal ijazah,” jelas Mardiansyah. Prediksi ini kini dinilai akurat, terutama setelah Polda Metro Jaya menggelar perkara khusus terkait isu ijazah tersebut.

Sosok Mardiansyah Semar dan Rampai Nusantara

Mardiansyah Semar dikenal luas sebagai pimpinan organisasi kemasyarakatan Rampai Nusantara. Organisasi ini memiliki skala nasional dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial serta isu-isu kebangsaan. Berawal dari gerakan relawan, Rampai Nusantara kini telah berkembang menjadi organisasi dengan struktur kepengurusan yang tersebar di berbagai provinsi serta ratusan kabupaten dan kota di seluruh Indonesia, di bawah kepemimpinan Mardiansyah.

Di bawah kepemimpinannya, Rampai Nusantara memposisikan diri sebagai kekuatan sipil yang tidak hanya hadir pada momen politik elektoral, tetapi juga terlibat secara berkelanjutan dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan. Ini mencakup bantuan kemanusiaan, program kepedulian sosial, dan upaya penguatan persatuan nasional. Mardiansyah Semar juga dikenal aktif dalam menyuarakan pandangannya mengenai isu-isu politik, hukum, dan demokrasi melalui berbagai pernyataan di ruang publik dan media.

Jadwal Drawing 16 Besar ACL: Cek Lawan Persib!

Nama Mardiansyah Semar semakin dikenal seiring dengan kedekatan organisasinya dengan tokoh-tokoh nasional. Rampai Nusantara diketahui memiliki jalur komunikasi yang baik dengan Presiden Joko Widodo, yang bahkan disebut sebagai Ketua Dewan Pembina organisasi tersebut. Hal ini menegaskan posisi Rampai Nusantara sebagai organisasi yang berupaya memainkan peran strategis dalam dinamika sosial dan kebangsaan Indonesia. Secara umum, Mardiansyah Semar dipandang sebagai figur pemimpin ormas yang fokus pada konsolidasi organisasi, penguatan jaringan nasional, serta mendorong peran aktif masyarakat sipil dalam menjaga persatuan dan stabilitas bangsa.

Ijazah Jokowi Diperlihatkan dalam Gelar Perkara Khusus, Polemik Tetap Berlanjut

Prediksi Presiden Jokowi mengenai polemik ijazahnya yang tidak akan selesai terbukti setelah penyidik Polda Metro Jaya memperlihatkan ijazah asli dalam gelar perkara khusus kasus ijazah Jokowi pada Senin (15/12/2025). Dokumen ini diperlihatkan secara langsung kepada pihak-pihak yang selama ini mempersoalkan keasliannya, termasuk Roy Suryo dan rekan-rekannya.

Namun, meskipun ijazah telah diperlihatkan secara resmi oleh pihak kepolisian, perdebatan dan tudingan belum mereda. Pihak yang selama ini menuding ijazah Jokowi palsu tetap menyampaikan keberatan dan mencari celah untuk mempertahankan argumen mereka.

Salah satu pihak yang menjadi tersangka dalam kasus tudingan ijazah palsu, Rismon Sianipar, mengklaim masih menemukan adanya kejanggalan pada dokumen ijazah tersebut berdasarkan pengamatannya. “Dari sejumlah pengamatan kami meskipun kami lakukan dengan mata telanjang, itu ada sejumlah kejanggalan,” ujar Rismon Sianipar dalam sebuah program di KompasTV, Kamis (18/12/2025).

Rismon bahkan membandingkan ketebalan kertas ijazah Jokowi dengan ijazah miliknya sendiri untuk mendukung klaimnya. Ia juga menyoroti aspek teknis pencetakan. “Karena itu lurus, hitam, yang saya lihat itu cacat digital printing, karena itu lurus, tidak acak, garis lurus sebelah kiri dari ijazah analog yang ditunjukkan,” jelasnya.

Asal-Usul Basket: Sejarah Lengkap

Lebih lanjut, Rismon menyebutkan adanya indikasi cacat pada hasil pencetakan. “Belum lagi dua bintik noda hitam, noktah hitam, itu saya kira itu cacat printing dan di bawah juga ada di bagian bawah itu, itu cacat printing juga, seperti tinta-tinta,” imbuhnya.

Meskipun berbagai klaim dan keberatan terus bermunculan, proses hukum terkait kasus ini masih terus berjalan. Aparat penegak hukum dilaporkan terus mendalami kasus tersebut sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku untuk mencapai kejelasan lebih lanjut.