Kewaspadaan Meningkat di Gunung Api Iya Ende: Asap Tipis dan Aktivitas Kegempaan Terpantau
Gunung Api Iya, yang bersemayam di Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, kini tengah dalam status Waspada atau Level II. Dengan ketinggian mencapai 637 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan terletak pada koordinat geografis Latitude -8.897°LU dan Longitude 121.645°BT, gunung berapi ini menunjukkan peningkatan aktivitas yang perlu diwaspadai.
Laporan terbaru dari Petugas Posmat Gunung Iya Ende, Robertus Belarminus Dua, yang mencakup periode 24 jam terakhir, Senin (15/12/2025), menguraikan kondisi terkini gunung tersebut. Pengamatan visual menunjukkan bahwa Gunung Iya terlihat jelas hingga tertutup kabut dengan tingkat tutupan 0-II. Fenomena yang paling menonjol adalah teramatinya asap kawah utama yang berwarna putih dengan intensitas tipis, membubung setinggi sekitar 50 hingga 100 meter dari puncak. Kondisi cuaca di sekitar gunung bervariasi, mulai dari cerah hingga hujan, dengan hembusan angin yang bertiup lemah ke arah timur laut dan timur.
Kondisi Lingkungan dan Cuaca di Sekitar Gunung Iya
Selain pengamatan visual, data meteorologi juga turut dicatat untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai kondisi di Gunung Api Iya. Suhu udara di area tersebut dilaporkan berkisar antara 24.9 hingga 31.7 derajat Celsius, sementara tingkat kelembaban udara berada dalam rentang 64.1 hingga 91.9 persen. Tekanan udara tercatat antara 100.1 hingga 100.5 mmHg, dan intensitas curah hujan mencapai 59.4 mm per hari.
Data cuaca tambahan yang dilaporkan mencakup variasi suhu udara antara 27 hingga 33 derajat Celsius, dengan kelembaban yang berada pada kisaran 67 hingga 85 persen. Tekanan udara diukur antara 1.0031 hingga 1.0044 mmHg. Variasi data ini kemungkinan mencerminkan perbedaan waktu atau lokasi pengamatan dalam periode pelaporan.
Analisis Kegempaan: Peningkatan Aktivitas Vulkanik dan Tektonik
Aspek krusial dalam pemantauan gunung berapi adalah analisis kegempaan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, Gunung Iya mengalami peningkatan aktivitas seismik. Tercatat sebanyak 6 kali gempa Vulkanik Dalam, dengan amplitudo yang bervariasi antara 2.2 hingga 6.5 mm. Durasi gempa ini, yang diukur dari selisih waktu gelombang S dan P (S-P), berkisar antara 1.79 hingga 3.08 detik, dengan lama gempa total antara 15.8 hingga 30.6 detik.
Selain itu, tercatat pula 6 kali gempa Tektonik Lokal. Gempa jenis ini memiliki amplitudo yang lebih besar, berkisar antara 3.6 hingga 13 mm. Durasi S-P untuk gempa tektonik lokal ini lebih panjang, yaitu antara 4.2 hingga 6.9 detik, dan lama gempa keseluruhan mencapai 23 hingga 37.1 detik. Peningkatan frekuensi dan amplitudo gempa, baik vulkanik maupun tektonik, menjadi indikator penting adanya pergerakan magma atau tekanan di dalam tubuh gunung berapi.
Imbauan Keselamatan bagi Masyarakat dan Pengunjung
Menyikapi status Waspada dan peningkatan aktivitas gunung berapi, pihak berwenang mengeluarkan imbauan penting kepada masyarakat serta para pengunjung atau wisatawan. Demi keselamatan bersama, masyarakat dan pengunjung diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di area sekitar kawah Gunung Iya. Larangan ini mencakup kegiatan mendekati kawah, menuruni lereng kawah, maupun bermalam di area yang berpotensi terdampak.
Tindakan pencegahan ini sangat penting untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan akibat potensi erupsi atau kejadian geologis lainnya yang dapat terjadi secara tiba-tiba. Kesadaran dan kepatuhan terhadap imbauan ini akan sangat membantu dalam menjaga keamanan seluruh pihak yang berada di sekitar Gunung Api Iya.
Pentingnya Pemantauan Berkelanjutan
Status Waspada menunjukkan bahwa gunung berapi tersebut berada pada tingkat aktivitas yang lebih tinggi dari normal, namun belum mengancam secara langsung wilayah permukiman. Pemantauan yang terus-menerus oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui pos pengamatan gunung api sangatlah krusial. Data yang dihimpun dari pengamatan visual, instrumental (seismik, deformasi), dan geokimia menjadi dasar dalam menentukan tingkat aktivitas gunung berapi dan mengeluarkan rekomendasi keselamatan.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang namun waspada, serta selalu mengikuti informasi resmi yang dikeluarkan oleh pihak berwenang terkait perkembangan aktivitas Gunung Api Iya. Pengetahuan mengenai potensi bahaya dan tindakan mitigasi yang tepat akan sangat membantu dalam menghadapi situasi kebencanaan.
