Home / Sosial & Budaya / Pesona Karya Seni RRS Volume 2 Kaktus Memukau Wadek 3 Fisip Untad

Pesona Karya Seni RRS Volume 2 Kaktus Memukau Wadek 3 Fisip Untad

Ruang Ramah Seni Volume 2: Menggali Bakat dan Merefleksikan Perjalanan Kota Palu

Palu, Sulawesi Tengah – Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tadulako (Untad) di Kelurahan Tondo, Kota Palu, menjadi saksi bisu kehangatan dan kreativitas yang terpancar dari gelaran Ruang Ramah Seni (RRS) Volume 2. Acara yang diselenggarakan oleh Sanggar Seni Kaktus FISIP Untad ini berlangsung selama dua hari, pada Selasa dan Rabu, 16-17 Desember 2025. Kegiatan ini tidak hanya membuka pintu lebar bagi masyarakat umum untuk menikmati karya seni secara gratis, tetapi juga menjadi wadah penting untuk mengapresiasi dan mengembangkan potensi mahasiswa.

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FISIP Untad, Rismawati, turut memberikan apresiasi yang tinggi terhadap penyelenggaraan RRS Volume 2. Menurutnya, kegiatan ini menghadirkan nuansa baru yang segar dalam perjalanan Sanggar Seni Kaktus FISIP. Ia menekankan betapa pentingnya pameran seni semacam ini dalam upaya meningkatkan semangat serta menggali minat dan bakat para mahasiswa.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini,” ujar Rismawati. “Bukan hanya sekadar kegiatan tingkat fakultas. Jika dipublikasikan secara luas di media sosial, acara ini berpotensi menarik perhatian fakultas lain untuk turut hadir menyaksikan karya-karya seni dari teman-teman mahasiswa FISIP.”

Lebih dari sekadar apresiasi terhadap karya seni, Rismawati juga menggunakan momentum ini untuk mengajak seluruh mahasiswa yang hadir merenungkan kembali sejarah Kota Palu. Refleksi ini menjadi krusial mengingat Kota Palu saat ini tengah dihadapkan pada isu lingkungan yang semakin memprihatinkan, sebanding dengan kondisi yang terjadi di beberapa wilayah lain seperti di Sumatera.

“Bisa jadi ancaman serupa bergeser ke Sulawesi, seperti di Morowali dan Loli yang kini menjadi titik perhatian,” jelasnya, mengingatkan akan pentingnya kesadaran lingkungan.

Zodiak Rabu 17 Des: Asmara, Cuan, Hoki Berkilau

Sebagai seorang dosen di Program Studi Antropologi, Rismawati menunjukkan ketertarikannya yang mendalam terhadap berbagai bentuk ekspresi seni yang dipamerkan oleh Sanggar Seni Kaktus. Segera setelah acara pembukaan, beliau tampak antusias memasuki aula FISIP Untad untuk meninjau langsung hasil karya mahasiswa.

Raut wajah terpukau terlihat jelas dari bagaimana lamanya beliau memandang setiap karya seni yang tersaji. Ekspresi tersebut menguatkan pernyataannya, “Seni itu bervariasi dan berwarna sehingga menghasilkan suatu keindahan.” Pernyataan ini menegaskan bahwa seni memiliki kekuatan universal untuk menciptakan estetika yang memukau.

Pertunjukan seni yang digelar di Aula FISIP Untad, yang beralamat di Jalan Sukarno Hatta, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah, sejak Selasa (16/12/2025) itu, mengusung tema yang sangat relevan: “Merekam”. Tema ini dipilih untuk merefleksikan perjalanan panjang Kota Palu selama seperempat abad, mulai dari tahun 2000 hingga tahun 2025.

Melalui berbagai sudut pandang di bangunan Aula FISIP Untad, RRS Volume 2 menampilkan ragam karya seni yang memukau. Pameran ini mencakup berbagai disiplin seni, mulai dari seni rupa tradisional, seni visual kontemporer, hingga karya instalasi yang sarat makna. Setiap karya yang ditampilkan seolah menjadi narasi visual yang mengajak pengunjung untuk melihat kembali sejarah, tantangan, dan harapan Kota Palu.

Ragam Karya Seni yang Memukau

Pameran RRS Volume 2 ini tidak hanya sekadar ajang pameran, melainkan sebuah platform multidimensional yang menggabungkan apresiasi seni dengan refleksi sosial dan lingkungan. Keberagaman karya yang ditampilkan mencerminkan keluasan imajinasi dan kedalaman pemikiran para mahasiswa Sanggar Seni Kaktus.

Wawako Ajak Masyarakat Perkuat Kolaborasi Lestarikan Budaya Lokal

  • Seni Rupa: Berbagai karya seni rupa, baik dalam medium lukisan, sketsa, maupun patung, dihadirkan untuk menginterpretasikan tema “Merekam”. Mahasiswa mengeksplorasi berbagai teknik dan gaya untuk menangkap esensi dari perjalanan Kota Palu.

    • Beberapa lukisan menggambarkan lanskap kota yang berubah seiring waktu, sementara karya lainnya menyajikan potret tokoh-tokoh penting dalam sejarah pembangunan Palu.
    • Teknik impresionisme dan realisme digunakan untuk menonjolkan keindahan alam yang mungkin telah tergerus oleh perkembangan kota.
  • Seni Visual (Visual Art): Kategori ini mencakup karya-karya yang lebih modern dan eksperimental, seperti fotografi, video art, dan desain grafis.

    • Proyek fotografi dokumenter menampilkan sisi-sisi kehidupan masyarakat Palu yang jarang terekspos, memberikan perspektif baru tentang dinamika sosial kota.
    • Video art yang diputar secara berkala mengangkat isu-isu kritis seperti urbanisasi, dampak perubahan iklim, dan ketahanan masyarakat.
  • Karya Instalasi: Instalasi seni menjadi salah satu daya tarik utama pameran ini, di mana mahasiswa menciptakan ruang tiga dimensi yang interaktif dan provokatif.

    • Sebuah instalasi daur ulang menggunakan sampah plastik untuk membentuk sebuah tugu, menyimbolkan perjuangan kota dalam menghadapi masalah sampah.
    • Instalasi cahaya dan suara menciptakan suasana imersif yang mengajak pengunjung untuk merasakan emosi dan pengalaman tertentu yang berkaitan dengan sejarah Palu.
    • Karya instalasi lain menggunakan elemen alam seperti tanah dan air untuk merefleksikan hubungan harmonis (atau yang terancam) antara manusia dan lingkungan.

Lebih dari Sekadar Pameran

RRS Volume 2 bukan hanya tentang memajang karya seni, tetapi juga tentang membangun dialog dan kesadaran. Melalui tema “Merekam”, Sanggar Seni Kaktus FISIP Untad berhasil menciptakan sebuah narasi yang kuat, mengajak setiap pengunjung untuk menjadi bagian dari proses refleksi dan introspeksi terhadap kota yang mereka tinggali.

Acara yang terbuka untuk umum dan tanpa dipungut biaya ini, menjadi bukti komitmen Sanggar Seni Kaktus dalam menyebarkan apresiasi seni dan meningkatkan pemahaman publik terhadap isu-isu penting yang dihadapi Kota Palu. Partisipasi aktif dari Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Rismawati, serta antusiasme para mahasiswa, semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu kegiatan kebudayaan yang paling dinantikan di Palu. Keberhasilan RRS Volume 2 ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kegiatan serupa di masa mendatang, terus menggali potensi seni dan mendorong kesadaran kolektif akan masa depan Kota Palu yang lebih baik.

Khitan Massal 100 Anak Yatim: Dompet Ummat & PKK Pontianak Berbagi Kebaikan