Kondisi terkini Nadiem Makarim, yang saat ini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit, telah dibagikan oleh sang istri, Franka Franklin. Informasi ini disampaikan langsung kepada publik melalui kanal media sosial pribadinya, memberikan gambaran terkini mengenai situasi yang dihadapi keluarga mereka.
Melalui akun Instagram pribadinya dengan nama pengguna @frankamakarim, Franka Franklin mengunggah kabar tersebut pada hari Selasa, 16 Desember 2025. Unggahan ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan penjelasan yang transparan mengenai keadaan yang sedang mereka lalui.
Dalam unggahan yang dibagikan, Franka menyertakan sebuah foto bernuansa hitam putih. Foto tersebut menampilkan dirinya yang tengah berada di lingkungan rumah sakit, dengan ekspresi menunggu. Ia terlihat mendampingi Nadiem Makarim yang sedang terbaring menjalani perawatan medis.
Pada bagian keterangan foto, Franka menuliskan ungkapan terima kasih yang mendalam. “Terima kasih yang sebesar-besarnya atas kebijakan yang diberikan terkait penundaan sidang perdana Mas Nadiem,” tulisnya. Ia melanjutkan, “Keputusan penundaan ini memungkinkan Mas Nadiem untuk pulih dari kondisi pasca operasi.” Pernyataan ini secara spesifik ditujukan kepada pihak pengadilan serta seluruh pihak terkait yang telah memberikan kelonggaran tersebut.
Lebih lanjut, Franka menekankan pentingnya proses hukum yang akan dihadapi keluarganya. “Sidang pertama nantinya adalah langkah awal yang teramat penting bagi kami sekeluarga, sebuah ruang kebenaran untuk didengar,” tambahnya. Ia mengungkapkan bahwa sidang tersebut memiliki makna yang sangat besar dan krusial bagi perjalanan keluarganya.
Franka juga tidak lupa menyampaikan keyakinannya yang teguh terhadap jalannya proses hukum yang sedang berlangsung. “Kami percaya proses hukum akan berjalan, dan keadilan pada waktunya akan ditegakkan,” tegasnya, menunjukkan kepercayaan pada sistem peradilan.
Dalam unggahan yang sama, Franka turut memberikan penjelasan mengenai ketidakhadirannya secara fisik dalam persidangan yang seharusnya dilaksanakan. “Saya tidak dapat hadir secara fisik hari ini karena mendampingi Mas Nadiem di rumah sakit. Meski dalam kondisi terbatas, semangat untuk mengikuti proses hukum tetap utuh,” jelasnya. Hal ini menegaskan komitmennya untuk tetap terlibat dalam proses hukum meskipun dalam keadaan yang sulit.
Ia juga memohon doa dan dukungan dari masyarakat luas. Permohonan ini ditujukan agar Nadiem Makarim dapat segera diberikan kesembuhan dan kekuatan dalam menghadapi setiap tahapan proses hukum yang sedang berjalan. “Kami mohon doa agar ia segera pulih dan diberikan kekuatan. Kami siap berjalan dalam ketenangan, kejujuran, dan kepercayaan pada keadilan,” tutupnya dengan penuh harap.
Latar Belakang Kasus Hukum Nadiem Makarim
Sebelumnya, Nadiem Makarim diketahui tengah menghadapi kasus hukum yang berkaitan dengan dugaan tindak pidana korupsi. Kasus ini secara spesifik berawal dari proses pengadaan laptop berbasis Chromebook.
Perkara ini muncul ketika Nadiem Makarim masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek). Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Agung telah menyampaikan dakwaan bahwa Nadiem Makarim diduga melakukan tindakan memperkaya diri sendiri.
Menurut rincian dakwaan yang disampaikan, nilai kerugian negara yang disebutkan dalam kasus ini mencapai angka fantastis, yaitu Rp809,5 miliar. Angka kerugian ini menjadi salah satu poin sentral dalam perkara hukum yang menjerat mantan Mendikbudristek tersebut.
Penundaan Sidang dan Jadwal Baru
Mengingat kondisi kesehatan Nadiem Makarim yang mengharuskannya menjalani perawatan di rumah sakit, majelis hakim telah mengambil keputusan untuk menunda pembacaan dakwaan. Penundaan ini dilakukan demi memberikan kesempatan bagi Nadiem Makarim untuk fokus pada pemulihan kesehatannya.
Sidang pembacaan dakwaan terhadap Nadiem Makarim yang semula dijadwalkan, kini akan dijadwalkan ulang. Sidang tersebut direncanakan akan kembali digelar pada hari Selasa, 23 Desember 2025. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan aspek kemanusiaan dan kondisi kesehatan terdakwa.
