Menjelajahi Kota Solo tak akan lengkap tanpa menyelami kekayaan kuliner tradisionalnya. Perpaduan rasa gurih, kaya rempah, dan aroma yang memikat menjadikan setiap hidangan sebagai cerminan identitas mendalam dari kota yang dijuluki “Kota Bengawan” ini. Banyak dari sajian kuliner ini merupakan warisan turun-temurun yang telah dijaga keasliannya oleh generasi ke generasi. Mulai dari keharuman nasi liwet yang menggugah selera hingga aneka jajanan pasar yang renyah dan manis, 12 makanan khas Solo ini patut masuk dalam daftar wajib coba bagi setiap pengunjung.
Nasi Liwet Solo: Aroma Gurih yang Khas
Nasi liwet Solo adalah primadona kuliner kota ini. Berbeda dari nasi biasa, nasi liwet dimasak dengan perpaduan santan dan kaldu ayam yang menghasilkan tekstur pulen, rasa gurih yang meresap, serta aroma yang begitu menggoda. Sajian ini umumnya dilengkapi dengan suwiran ayam yang dimasak bumbu kuning, telur pindang, sayuran pelengkap seperti labu siam, dan tentu saja, sambal terasi yang pedas menggigit. Keberadaan nasi liwet seolah menjadi penanda sebuah perayaan atau momen istimewa di Solo.
Selat Solo: Perpaduan Harmonis Budaya Jawa dan Eropa
Selat Solo menawarkan pengalaman kuliner unik yang memadukan cita rasa tradisional Jawa dengan sentuhan kuliner Eropa. Hidangan ini menyajikan irisan daging sapi yang dimasak empuk, ditemani aneka sayuran rebus seperti buncis, wortel, dan kentang. Kentang goreng yang renyah dan telur rebus melengkapi sajian ini, disiram dengan saus manis khas yang sedikit asam, menyerupai saus steak namun dengan karakter rasa yang berbeda. Selat Solo adalah bukti nyata adaptasi kuliner yang menciptakan harmoni rasa yang tak terduga.
Timlo Solo: Sup Bening yang Menyegarkan
Timlo Solo adalah sup tradisional yang jernih dan menyegarkan, sangat pas dinikmati saat cuaca dingin atau sebagai hidangan pembuka. Kuah beningnya yang kaya rasa kaldu berisi potongan ayam yang empuk, sosis Solo yang kenyal, telur rebus, dan berbagai bahan pelengkap lainnya seperti jamur dan daun bawang. Kesederhanaan Timlo Solo justru menonjolkan kelezatan alami dari setiap komponennya.
Serabi Notosuman: Jajanan Tradisional yang Manis dan Lembut
Serabi Notosuman adalah ikon jajanan pasar khas Solo yang terbuat dari tepung beras dan santan. Adonan ini dibakar dalam cetakan kecil hingga matang sempurna, menghasilkan tekstur yang lembut di dalam dan sedikit renyah di pinggirnya. Serabi tradisional ini biasanya disajikan polos atau dengan taburan gula merah cair. Namun, varian modernnya kini hadir dengan beragam topping seperti cokelat meses, keju, atau nangka, menjadikannya pilihan camilan yang disukai segala usia.

Cabuk Rambak: Gurihnya Sambal Wijen yang Menggoda
Cabuk Rambak mungkin terdengar asing, namun hidangan ini menawarkan cita rasa gurih yang khas dan tak terlupakan. Inti dari cabuk rambak adalah ketupat yang disiram dengan bumbu khas yang terbuat dari wijen sangrai. Aroma wijen yang kuat berpadu dengan bumbu lain menciptakan rasa gurih yang unik. Sajian ini biasanya ditambahkan kerupuk nasi atau kerupuk kulit yang renyah, memberikan kontras tekstur yang menyenangkan.
Soto Gading: Legenda Kuah Kaldu Ayam
Soto Gading adalah salah satu soto paling legendaris di Solo. Terkenal dengan kuah kaldu ayamnya yang gurih dan beraroma kuat, soto ini selalu ramai dikunjungi. Isiannya terdiri dari suwiran ayam kampung yang melimpah, bihun yang lembut, dan terkadang tambahan tauge dan seledri. Kelezatan soto ini terletak pada kesederhanaannya yang otentik dan bumbu yang pas.
Tahu Kupat: Kombinasi Manis Gurih yang Menggugah Selera
Tahu kupat Solo menyajikan kombinasi unik antara ketupat, tahu goreng yang renyah, kol, tauge, dan mie kuning. Semua bahan ini kemudian disiram dengan kuah kecap yang manis dan gurih, serta sedikit air bawang yang memberikan aroma khas. Perpaduan rasa manis, gurih, dan sedikit pedas dari cabai rawit yang bisa ditambahkan menjadikan tahu kupat sebagai hidangan yang sangat akrab di lidah masyarakat Solo.
Lenjongan: Pesta Jajanan Pasar dalam Satu Sajian
Lenjongan adalah gambaran sempurna dari kekayaan jajanan pasar tradisional Solo. Hidangan ini merupakan kombinasi dari beberapa jenis jajanan pasar seperti cenil yang kenyal, getuk yang lembut, sawut yang terbuat dari parutan singkong, dan aneka kudapan lainnya. Semua disajikan dengan taburan parutan kelapa segar dan siraman gula merah cair yang manis legit. Lenjongan adalah cara terbaik untuk mencicipi berbagai varian jajanan tradisional dalam satu porsi.
Sate Buntel: Keunikan Daging Cincang yang Dibungkus Lemak
Sate Buntel menawarkan sensasi berbeda dari sate pada umumnya. Daging sapi atau kambing dicincang halus, kemudian dibentuk dan dibungkus dengan lapisan lemak. Proses pembungkusan ini bertujuan untuk menjaga kelembaban daging saat dibakar, menghasilkan tekstur yang sangat empuk dan rasa yang kaya. Sate buntel dibakar dengan bumbu khas yang meresap, menjadikannya hidangan istimewa yang patut dicoba.
Tongseng dan Tengkleng: Kekayaan Rempah dalam Kuah Khas
Tongseng dan tengkleng adalah dua hidangan yang seringkali disajikan berdampingan dan menjadi ciri khas kuliner Solo, terutama yang berbahan dasar daging kambing atau sapi. Keduanya memiliki kuah yang kaya akan rempah-rempah lokal, namun tongseng biasanya memiliki kuah yang lebih kental dan manis pedas, sementara tengkleng lebih berkuah bening dengan cita rasa rempah yang kuat. Perpaduan rasa gurih, manis, dan sedikit pedasnya sangat menggugah selera.
Pecel Ndeso: Kombinasi Sehat Sayuran dan Saus Wijen
Pecel Ndeso adalah hidangan yang menggabungkan kesegaran sayuran rebus dengan kekayaan rasa dari saus kacang yang unik. Yang membedakan pecel ndeso adalah penggunaan wijen hitam yang disangrai sebagai bahan utama sausnya, memberikan aroma dan cita rasa yang khas. Sajian ini menjadi pilihan kuliner yang sehat dan tradisional, sangat akrab di lidah masyarakat Solo.
Intip Solo: Renyahnya Kerupuk Nasi Khas
Intip Solo adalah kerupuk nasi yang renyah dan gurih, menjadi camilan favorit banyak orang. Konon, intip berasal dari kerak nasi yang tertinggal di dasar wajan atau dandang saat memasak nasi. Kerak nasi ini kemudian dikeringkan hingga keras, lalu digoreng hingga menghasilkan tekstur yang sangat renyah. Intip Solo seringkali disajikan dengan tambahan bumbu atau dinikmati begitu saja sebagai teman makan atau camilan.
Menjelajahi kuliner Solo memang sebuah petualangan rasa yang tak ada habisnya. Ke-12 hidangan ini hanyalah sebagian kecil dari kekayaan kuliner yang ditawarkan oleh kota ini. Selamat menikmati kelezatan autentik Solo!
