Home / Sosial & Budaya / Bupati Dony Beraksi di Panggung Budaya Cimanggung

Bupati Dony Beraksi di Panggung Budaya Cimanggung

Pesta Budaya Lokal Cimanggung: Sisingaan, Rampak Tarompet Milenial, dan Semangat Pelestarian Budaya

CIMANGGUNG – Lapangan Desa Cimanggung pada Selasa, 16 Desember 2025, menjadi saksi bisu semaraknya perayaan budaya lokal yang digagas oleh para pemuda Cimanggung. Acara bertajuk “Ngeyeuk Dayeuh Ngolah Nagri” ini bukan sekadar ajang hiburan, melainkan sebuah upaya nyata untuk merawat dan melestarikan kekayaan seni dan budaya Sunda di tengah geliat zaman.

Salah satu momen yang paling mencuri perhatian dalam acara ini adalah kehadiran Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir. Beliau tidak hanya hadir sebagai tamu kehormatan, tetapi juga turut larut dalam kemeriahan dengan menaiki sisingaan, sebuah ikon budaya Sunda yang dimainkan oleh sejumlah pemuda. Dari atas sisingaan, Bupati Dony menyapa hangat warga yang hadir, menunjukkan kedekatan dan apresiasinya terhadap inisiatif masyarakat.

Acara “Ngeyeuk Dayeuh Ngolah Nagri” menyuguhkan beragam atraksi budaya yang memukau. Mulai dari penampilan energik rampak tarompet milenial yang memadukan nada tradisional dengan sentuhan modern, hingga keanggunan tari jaipong yang mempesona. Tidak ketinggalan, aksi sigap para pesilat dalam pertunjukan pencak silat, sesi ngawangkong (dialog santai) yang sarat makna, serta alunan musik orkes yang menghibur.

Setiap penampilan dirancang tidak hanya sebagai tontonan yang menghibur, tetapi juga sebagai sarana edukasi yang mendalam. Tujuannya jelas: agar generasi muda semakin mengenal, mencintai, dan bangga dengan warisan budaya Sunda yang kaya.

Bupati Dony Ahmad Munir dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya acara tersebut. Beliau menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga kelestarian budaya.

Zodiak Rabu 17 Des: Asmara, Cuan, Hoki Berkilau

“Masyarakat memiliki kewajiban untuk menjaga budaya lama yang baik, sekaligus berani menggali dan menciptakan budaya baru yang lebih baik lagi,” ujar Bupati Dony.

Salah satu penampilan yang secara khusus menarik perhatian Bupati Dony adalah inovasi rampak tarompet milenial. Beliau terkesan dengan kreativitas para pemuda dalam mengolah alat musik tradisional menjadi sesuatu yang relevan dengan masa kini. Menyadari potensi besar dari penampilan tersebut, Bupati Dony bahkan mengusulkan agar rampak tarompet milenial ini dapat ditampilkan di Geoteater Rancakalong, sebagai bagian dari agenda ekosistem budaya yang lebih luas.

“Budaya harus terus dipelajari dan ditampilkan. Dengan demikian, budaya tidak hanya menjadi tontonan yang menarik, tetapi juga menjadi tuntunan yang menginspirasi,” tegas Bupati Dony.

Lebih lanjut, Bupati Dony mengungkapkan harapannya agar kegiatan seperti “Ngeyeuk Dayeuh Ngolah Nagri” ini dapat menjadi wadah yang efektif bagi para seniman dan budayawan, khususnya generasi muda, untuk mengaktualisasikan potensi kreatif mereka.

Beliau menilai bahwa kegiatan yang secara khusus mewadahi pembelajaran dan pertunjukan seni memiliki kekuatan luar biasa dalam menginspirasi dan memotivasi masyarakat. Melalui seni, nilai-nilai luhur dapat ditransmisikan, kreativitas dapat diasah, dan rasa kebersamaan dapat diperkuat. Acara ini menjadi bukti nyata bahwa semangat pelestarian budaya dapat dihidupkan kembali melalui inovasi dan partisipasi aktif dari generasi penerus.

Wawako Ajak Masyarakat Perkuat Kolaborasi Lestarikan Budaya Lokal

Pentingnya Pelestarian Budaya Lokal di Era Modern

Di tengah arus globalisasi yang kian deras, pelestarian budaya lokal menjadi sebuah keniscayaan. Budaya bukan hanya sekadar seni pertunjukan atau tradisi yang diwariskan turun-temurun. Lebih dari itu, budaya adalah identitas, cerminan nilai-nilai, dan perekat sosial suatu bangsa.

Acara seperti “Ngeyeuk Dayeuh Ngolah Nagri” menunjukkan bahwa generasi muda memiliki kepedulian terhadap warisan budaya mereka. Mereka tidak hanya menjadi penikmat, tetapi juga menjadi agen pelestari yang aktif.

  • Inovasi Budaya: Rampak tarompet milenial adalah contoh nyata bagaimana budaya lokal dapat beradaptasi dan tetap relevan di era modern. Dengan sentuhan kreativitas, alat musik tradisional dapat menghasilkan karya yang segar dan disukai oleh kalangan muda.

  • Edukasi Melalui Seni: Pertunjukan seni seperti jaipong dan pencak silat tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai seperti keanggunan, kedisiplinan, dan kekuatan.

    Khitan Massal 100 Anak Yatim: Dompet Ummat & PKK Pontianak Berbagi Kebaikan

  • Dialog Antargenerasi: Sesi ngawangkong menjadi jembatan untuk dialog antara generasi tua dan muda, berbagi cerita, pengetahuan, dan pengalaman terkait budaya.

  • Pentingnya Dukungan Pemerintah: Apresiasi dan dukungan dari pemerintah daerah, seperti yang ditunjukkan oleh Bupati Dony Ahmad Munir, sangat krusial untuk keberlanjutan kegiatan kebudayaan. Pengakuan dan fasilitasi dari pemerintah dapat memberikan motivasi tambahan bagi para pegiat seni dan budaya.

Upaya pelestarian budaya yang dilakukan di Cimanggung ini patut menjadi inspirasi bagi daerah lain. Dengan menggabungkan unsur tradisional dan modern, serta melibatkan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, kekayaan budaya Sunda dapat terus lestari dan berkembang, menjadi sumber kebanggaan dan identitas bagi masyarakat Sumedang dan Indonesia.