
Bencana alam yang melanda beberapa wilayah di Sumatera telah menyebabkan banyak ruas jalan terputus akibat timbunan material longsor. Namun, kabar baik datang seiring dengan upaya pemulihan yang menunjukkan hasil positif, di mana banyak jalan kini telah kembali dapat diakses oleh masyarakat.
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah mengerahkan ratusan personel dan armada alat berat untuk mempercepat perbaikan infrastruktur yang terdampak banjir di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Respons Cepat dan Pengerahan Sumber Daya
Berdasarkan data yang dihimpun, Kementerian PU menerjunkan total 310 personel yang berasal dari unsur Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Cipta Karya. Para personel ini ditugaskan untuk melakukan respons cepat, melakukan inspeksi mendalam terhadap infrastruktur yang terdampak, serta memberikan dukungan penuh pada komando penanganan darurat di lapangan.
Selain personel, Kementerian PU juga memobilisasi 312 unit alat berat dan 10 unit jembatan Bailey untuk mempercepat proses pemulihan di wilayah-wilayah yang terdampak bencana. Alokasi alat berat ini terbagi di tiga provinsi: 128 unit di Aceh, 68 unit di Sumatera Utara, dan 116 unit di Sumatera Barat.

Untuk mendukung kelancaran operasional di lapangan, Kementerian PU juga menyediakan 358 unit alat pendukung, dengan rincian 149 unit untuk Aceh, 99 unit untuk Sumatera Utara, dan 110 unit untuk Sumatera Barat.
Berkat sinergi antara Kementerian PU dengan berbagai pihak terkait, sejumlah akses utama yang menghubungkan antar kota dan kabupaten di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat kini telah berhasil dibuka kembali.
Daftar Ruas Jalan dan Jembatan yang Telah Dapat Dilalui
Upaya pemulihan yang masif ini telah membuahkan hasil, dengan dibukanya kembali sejumlah akses vital bagi masyarakat. Berikut adalah daftar ruas jalan dan jembatan yang kini sudah dapat dilalui kembali:
Aceh
- Ruas Jalan dari Kota Banda Aceh ke Meureudu.
- Ruas Jalan dari Batas Kota Lhokseumawe/Batas Aceh Utara hingga Kota Langsa.
- Ruas Jalan dari Kota Langsa hingga Kota Kuala Simpang.
- Ruas Jalan dari Kota Kuala Simpang ke Batas Provinsi Sumatera Utara.
- Ruas Jalan dari Sp. Uning (Batas Kota Takengon) hingga Uwaq (Km 379), yang menghubungkan Batas Aceh Tengah/Gayo Lues dengan Blangkejeren.
- Ruas Jalan dari Kota Kutacane ke Batas Provinsi Sumatera Utara.
- Ruas Jalan dari Genting Gerbang ke Celala, hingga Batas Aceh Tengah/Nagan Raya.
- Jembatan Kr. Merdu.
- Ruas Jalan dari Kota Bireuen ke Batas Bireuen/Bener Meriah, termasuk Jembatan Teupin Mane.
Sumatera Utara
- Koridor Sidikalang – Singkil – Barus – Sorkam – Sibolga.
- Koridor Padang Sidempuan – Penyabungan – Batas Provinsi Sumatera Barat.
- Koridor Padang Sidempuan – Batangtoru.
- Koridor Singkuang – Natal – Sp. Gambir – Batas Provinsi Sumatera Barat.
- Jalur alternatif ruas Tarutung – Sipirok.
- Koridor Batas Provinsi Aceh – Sp. Pangkalan Susu – Batas Tanjung Pura – Binjai.
- Ruas Jalan Tol Medan – Pangkalan Brandan, Medan – Sinaksak, serta Tebing Tinggi – Kisaran.
- Ruas Lintas Barat Sumatera: Sibolga – Barus – Batas Provinsi Aceh – Aceh Singkil.
- Ruas Lintas Tengah Sumatera: Sidikalang – Kuta Buluh – Batas Aceh – Kutacane.
- Ruas Lintas Timur Sumatera: Medan – Binjai – Pangkalan Brandan – Tanjung Pura – Batas Provinsi Aceh – Aceh Tamiang.
Sumatera Barat
- Jalur Padang – Pariaman – Lubuk Basung – Pasaman Barat – Batas Sumatera Utara.
- Jalur Padang Panjang – Bukittinggi – Lubuk Sikaping – Batas Sumatera Utara.
- Jalur Bukittinggi – Payakumbuh – Batas Riau.
- Jalur Padang – Painan – Indrapura – Batas Bengkulu.
- Jalur Padang – Solok – Sawahlunto – Dharmasraya – Batas Jambi.
- Jalur Padang – Lubuk Selasih – Surian – Padang Aro – Batas Jambi.
Jalur Alternatif Tetap Terjamin

Menyadari bahwa beberapa ruas jalan utama menghadapi medan yang sangat berat dan memerlukan penanganan intensif, Kementerian PU juga memastikan ketersediaan jalur alternatif bagi masyarakat. Salah satu perhatian utama adalah pada ruas jalan Tarutung–Sibolga dan Tarutung–Sipirok di Sumatera Utara.
Berdasarkan data resmi Kementerian PU, penanganan pada koridor Tarutung–Sibolga difokuskan pada beberapa titik kritis dari arah Tarutung, dengan total panjang ruas yang terdampak mencapai sekitar 14 kilometer. Untuk sementara, akses menuju Kota Sibolga masih dapat dijangkau masyarakat melalui jalur alternatif Sidikalang–Barus–Sibolga.
Hingga saat ini, estimasi target penyelesaian perbaikan belum dapat dipastikan secara definitif. Hal ini disebabkan masih adanya beberapa titik yang belum teridentifikasi secara detail serta adanya keterbatasan akses bagi alat berat untuk mencapai lokasi-lokasi terdampak.
Di sisi lain, ruas jalan pada koridor Tarutung–Sipirok yang terdampak sepanjang 2,4 kilometer saat ini sedang ditangani dari dua arah. Guna mendukung kelancaran mobilitas masyarakat, akses menuju Sipirok dari arah Balige tetap terbuka melalui ruas Jalan Provinsi Siborong-borong–Pangaribuan–Sipirok yang memiliki panjang 114 kilometer, yang berfungsi sebagai jalur alternatif.

Pemerintah menargetkan perbaikan arus jalan yang kritis akibat bencana ini akan selesai pada pertengahan Januari tahun mendatang.
Sementara itu, data status penanganan bencana per 15 Desember 2025 mencatat total 1.413 lokasi terdampak di tiga provinsi di Sumatera. Rinciannya adalah 477 lokasi di Aceh, 306 lokasi di Sumatera Utara, dan 630 lokasi di Sumatera Barat. Dampak bencana tersebut bervariasi, meliputi jebolnya tanggul, jalan dan jembatan yang putus, hingga genangan air di sejumlah ruas jalan.
Kementerian PU menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mempercepat penanganan infrastruktur yang terdampak bencana. Selain itu, pemerintah juga memastikan bahwa jalur-jalur alternatif tetap tersedia guna menjaga kelancaran aktivitas masyarakat serta distribusi logistik agar tidak terputus sama sekali.
