Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, lonjakan mobilitas masyarakat diprediksi akan terjadi secara signifikan. Ribuan, bahkan jutaan orang, akan melakukan perjalanan untuk berbagai keperluan, mulai dari liburan bersama keluarga, kembali ke kampung halaman, hingga menjenguk kerabat. Periode akhir tahun ini, yang selalu dinanti-nantikan, juga membawa serta tantangan tersendiri, terutama terkait dengan potensi risiko perjalanan yang meningkat.
PT Sompo Insurance Indonesia menyoroti pentingnya persiapan perjalanan yang komprehensif, tidak hanya berfokus pada pemilihan destinasi impian dan akomodasi yang nyaman, tetapi juga pada langkah-langkah mitigasi risiko yang mungkin dihadapi selama perjalanan. Risiko-risiko ini bervariasi, mulai dari hal-hal yang umum terjadi seperti keterlambatan atau pembatalan penerbangan, kehilangan atau keterlambatan bagasi, hingga situasi yang lebih serius seperti kondisi darurat kesehatan yang membutuhkan penanganan segera.
Meningkatnya Mobilitas dan Potensi Risiko
Maria Susana, Head of Travel Management & Direct Retail Sompo Insurance, menekankan bahwa momen akhir tahun selalu identik dengan peningkatan aktivitas bepergian. “Akhir tahun selalu memiliki cara untuk membuat kita kembali bersemangat. Aroma liburan, entah itu staycation bersama keluarga, liburan ke luar negeri, atau sekadar pulang kampung untuk berkumpul dengan orang tersayang, menjadi momen yang selalu ditunggu. Namun perlu diingat, musim liburan membawa tantangan tersendiri, selalu ada risiko yang perlu diantisipasi,” ujarnya.
Data dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan puncak arus perjalanan pada masa libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026 akan terjadi pada tanggal 24 Desember 2025. Pada hari tersebut, pergerakan masyarakat diprediksi mencapai angka fantastis, yakni 17,18 juta orang. Sementara itu, arus balik diperkirakan akan memuncak pada 2 Januari 2026, dengan perkiraan pergerakan sekitar 20,81 juta orang.
Lonjakan volume penumpang yang begitu besar ini secara inheren berpotensi memicu berbagai gangguan dalam kelancaran perjalanan. Jadwal transportasi yang padat dan permintaan yang tinggi dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya keterlambatan penerbangan, bahkan pembatalan. Selain itu, risiko tertukarnya bagasi atau bahkan kehilangan barang bawaan juga cenderung meningkat seiring dengan tingginya aktivitas di bandara dan terminal.
Faktor eksternal lain yang tidak dapat diprediksi juga turut menjadi tantangan. Cuaca yang terkadang sulit ditebak, serta kondisi di lokasi tujuan wisata, dapat memengaruhi kenyamanan dan keamanan perjalanan. Di sisi lain, aktivitas wisata yang padat juga berpotensi memicu gangguan kesehatan, seperti kelelahan atau bahkan kecelakaan ringan yang memerlukan penanganan medis darurat.
Asuransi Perjalanan: Kebutuhan, Bukan Sekadar Pilihan
Melihat berbagai potensi risiko yang mengintai, Maria Susana menekankan bahwa perlindungan tambahan selama perjalanan menjadi salah satu aspek krusial yang perlu dipertimbangkan oleh masyarakat. Ia berpendapat bahwa peningkatan volume perjalanan secara langsung berbanding lurus dengan peningkatan potensi risiko yang muncul.
“Perlindungan perjalanan bukan lagi sekadar opsi, tetapi kebutuhan. Saat volume perjalanan meningkat dan potensi risiko bertambah, memiliki asuransi perjalanan dapat memberikan ketenangan ekstra,” tegasnya.
Sompo Insurance mencatat bahwa kebutuhan akan perlindungan perjalanan tidak lagi terbatas pada pelancong internasional saja. Masyarakat yang melakukan perjalanan domestik pun kini semakin menyadari pentingnya memiliki jaminan perlindungan.
Manfaat Komprehensif Asuransi Perjalanan
Produk asuransi perjalanan yang ditawarkan oleh Sompo Insurance dirancang untuk memberikan perlindungan menyeluruh, baik untuk perjalanan dalam negeri maupun luar negeri. Cakupan perlindungan yang ditawarkan sangat luas, mencakup:
- Jaminan Medis Darurat: Memberikan perlindungan finansial apabila terjadi kondisi medis yang membutuhkan penanganan segera, baik di dalam maupun luar negeri. Ini mencakup biaya perawatan di rumah sakit, obat-obatan, hingga evakuasi medis jika diperlukan.
- Kompensasi Keterlambatan atau Pembatalan Perjalanan: Memberikan ganti rugi apabila perjalanan mengalami keterlambatan signifikan atau bahkan dibatalkan oleh pihak maskapai atau penyedia jasa transportasi lainnya, yang menyebabkan kerugian finansial bagi pemegang polis.
- Perlindungan atas Kehilangan atau Keterlambatan Bagasi: Memberikan kompensasi apabila bagasi yang dibawa hilang, rusak, atau mengalami keterlambatan pengiriman, sehingga dapat digunakan untuk membeli kebutuhan darurat selama menunggu bagasi tiba atau mengganti barang yang hilang.
Selain manfaat perlindungan utama tersebut, tersedia pula layanan bantuan yang dapat diakses selama 24 jam penuh, bahkan di periode libur panjang seperti Nataru. Layanan ini mencakup bantuan medis darurat dengan sistem pembayaran nontunai, yang sangat memudahkan pemegang polis saat berada di lokasi yang asing. Selain itu, dukungan informasi dan pendampingan juga disediakan apabila pemegang polis mengalami kendala lain selama perjalanan, seperti kehilangan dokumen penting atau masalah hukum ringan.
“Liburan akhir tahun seharusnya diisi dengan kebersamaan, kehangatan, dan kenangan indah, bukan stres atau ketidakpastian,” tutup Maria Susana, menekankan kembali tujuan utama dari memiliki perlindungan perjalanan yang memadai. Dengan persiapan yang matang dan perlindungan yang tepat, momen liburan akhir tahun dapat dinikmati sepenuhnya tanpa kekhawatiran berlebih.
