Home / Ekonomi & Bisnis / MAPA Pacu Ekspansi Golf House untuk Pertumbuhan Bisnis Golf

MAPA Pacu Ekspansi Golf House untuk Pertumbuhan Bisnis Golf

Golf House: 35 Tahun Berkiprah, Perkuat Bisnis di Tengah Tantangan Industri Golf Nasional

PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) melalui merek dagangnya, Golf House, terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat lini bisnisnya di tengah gejolak industri golf nasional dan tantangan pelemahan daya beli masyarakat. Menjelang perayaan ulang tahun ke-35 pada tahun 2025, peritel perlengkapan golf terkemuka ini tidak hanya berambisi untuk terus berekspansi, tetapi juga bertekad untuk mendorong pertumbuhan industri golf secara berkelanjutan di Indonesia.

Perjalanan Panjang Golf House: Dari Satu Toko Hingga Jaringan Luas

Perjalanan Golf House dimulai sejak tahun 1990. Dalam kurun waktu lebih dari tiga dekade, merek ini telah bertransformasi secara signifikan. Dari yang awalnya hanya memiliki satu gerai, kini Golf House telah melebarkan sayapnya hingga mencapai 48 lokasi strategis. Jaringan gerai ini tidak hanya terbatas di pusat perbelanjaan modern, tetapi juga merambah ke area-area yang dekat dengan lapangan golf, sebuah strategi yang dirancang untuk menjangkau langsung para pegolf profesional maupun amatir yang menjadi pasar utamanya.

Hingga saat ini, Golf House telah menancapkan eksistensinya di sepuluh kota besar di Indonesia. Daftar kota tersebut meliputi Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Medan, Pontianak, dan Balikpapan, menunjukkan jangkauan nasional yang terus diperluas.

“Selama perkembangan Golf House, kita mulai dengan satu toko dan hari ini kita sudah 48 lokasi. Lokasi ini nggak hanya ada di mall, tapi ada di lapangan-lapangan golf yang mana captive marketnya ada di situ,” ungkap Ashok Kumar, AVP Golf House Indonesia, dalam acara perayaan Golf House 35th Anniversary yang diselenggarakan pada Senin, 15 Desember 2025.

Dinamika Industri Golf: Lonjakan Pasca-Pandemi dan Tantangan Baru

Industri golf di Indonesia sendiri tercatat mengalami dinamika yang cukup tinggi dalam lima tahun terakhir. Salah satu momen paling signifikan adalah lonjakan minat terhadap olahraga golf yang terjadi selama pandemi COVID-19. Olahraga ini dianggap sebagai aktivitas yang relatif aman untuk dilakukan di luar ruangan, sehingga banyak orang yang beralih ke golf sebagai pilihan rekreasi.

Asing Borong Saham BUMI, BKSL, MDKA, GOTO Rp 3,27 T

Lonjakan ini turut didorong oleh masuknya gelombang baru pegolf, terutama dari kalangan generasi muda (junior) dan perempuan. Kehadiran mereka membawa energi baru dan memperluas demografi pegolf di tanah air.

Meskipun pasca-pandemi terjadi sedikit penurunan dalam aktivitas bermain, Golf House optimis bahwa basis pegolf baru yang terbentuk selama masa pandemi tersebut sebagian besar masih bertahan. “Setelah pandemi mereda, memang terjadi penurunan, namun sisa-sisa pertumbuhan tersebut masih terasa, khususnya dari golfer muda,” ujar Ashok.

Namun, industri golf kini juga dihadapkan pada tantangan persaingan dari olahraga lain yang semakin populer sebagai gaya hidup (lifestyle). Olahraga seperti padel, misalnya, mulai menarik perhatian sebagian pegolf dan berpotensi memengaruhi frekuensi mereka dalam bermain golf.

Strategi Adaptasi Golf House: Fokus pada Produk dan Komunitas

Dari sisi bisnis, Golf House mengakui adanya perlambatan dalam penjualan kategori hard goods, seperti stik golf dan bola golf. Fenomena ini diduga kuat berkaitan dengan melemahnya daya beli masyarakat secara umum, yang menyebabkan konsumen cenderung menunda pembelian peralatan utama dan memperpanjang siklus pembeliannya.

Namun, perlambatan di segmen hard goods ini berhasil diimbangi oleh pertumbuhan positif pada penjualan soft goods, yang meliputi pakaian dan sepatu golf. Kategori ini menunjukkan performa yang baik, terutama di kalangan generasi Z dan perempuan, yang semakin aktif dalam dunia golf.

Saham Pilihan 17/12: IHSG Berpeluang Menguat

Untuk memastikan pertumbuhan jangka panjang yang stabil, Golf House mengambil langkah strategis dengan memfokuskan perhatiannya pada segmen pemula dan pegolf muda. Pendekatan ini diwujudkan melalui penawaran produk-produk yang lebih mudah digunakan oleh para pemula, serta penyelenggaraan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk membangun komunitas golf yang solid.

Komitmen Golf House: Inklusivitas dan Pengembangan Generasi Muda

Salah satu inisiatif unggulan Golf House adalah melalui penyelenggaraan demo produk secara berkala dan dukungan aktif terhadap program-program pengembangan pegolf junior. Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk mempromosikan produk, tetapi juga untuk menumbuhkan kecintaan terhadap golf sejak usia dini.

Golf House memiliki komitmen kuat untuk menjadikan golf sebagai olahraga yang lebih inklusif dan mudah diakses oleh semua kalangan. Bukti nyata dari komitmen ini adalah melalui program pembinaan junior yang intensif. Bahkan, Golf House turut serta dalam mendukung para pemain junior Indonesia untuk berkompetisi di kancah internasional, dengan mengirimkan mereka mengikuti turnamen di luar negeri.

“Karena hanya dengan industri yang berkembang, Golf House pun dapat tumbuh secara berkelanjutan,” tegas Ashok, menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pertumbuhan industri golf secara keseluruhan dengan keberlangsungan bisnis Golf House. Dengan terus berinovasi dan berinvestasi pada masa depan golf Indonesia, Golf House siap menghadapi tantangan dan meraih peluang di tahun-tahun mendatang.

Rabu: Emas UBS & Galeri24 Kompak Turun di Pegadaian