Home / Hukum & Kriminal / RK & Atalia Absen: Sidang Cerai Perdana Terungkap

RK & Atalia Absen: Sidang Cerai Perdana Terungkap

Sidang Cerai Perdana: Ridwan Kamil dan Atalia Praratya Kompak Absen, Kuasa Hukum Sampaikan Pesan Damai

Pengadilan Agama Bandung menjadi saksi bisu agenda penting hari ini: sidang cerai perdana antara mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK), dan istrinya, Atalia Praratya. Namun, publik yang menantikan kehadiran kedua tokoh publik ini justru harus menelan kekecewaan. Baik Ridwan Kamil maupun Atalia Praratya kompak tidak menghadiri persidangan tersebut, memilih untuk diwakili oleh kuasa hukum masing-masing. Keputusan ini tentu menimbulkan berbagai spekulasi, namun kedua belah pihak melalui pengacaranya telah memberikan penjelasan yang menyejukkan.

Alasan Ketidakhadiran Ridwan Kamil

Wenda Aluwi, selaku kuasa hukum Ridwan Kamil, mengungkapkan alasan di balik absennya kliennya dalam sidang perdana ini. Menurut Wenda, Ridwan Kamil saat ini sedang berada di luar kota dan tidak dapat meninggalkan tugasnya. “Kang Emil belum bisa hadir karena masih di luar kota,” jelas Wenda, mengindikasikan adanya agenda penting yang membuat mantan orang nomor satu di Jawa Barat ini berhalangan hadir. Meskipun tidak merinci lebih lanjut mengenai tujuan atau durasi perjalanan dinas tersebut, pernyataan ini memberikan gambaran bahwa ketidakhadiran RK bukanlah karena ketidakpedulian terhadap proses hukum yang sedang berjalan.

Atalia Praratya Terhalang Tugas Kedinasan

Di sisi lain, Atalia Praratya, yang bertindak sebagai penggugat dalam kasus perceraian ini, juga tidak tampak di ruang sidang. Debi Agusfriansa, kuasa hukum Atalia, menjelaskan bahwa kliennya juga memiliki alasan kuat untuk absen. Sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Atalia memiliki tanggung jawab kedinasan yang tidak dapat ditinggalkan. “Bu Atalia sangat menghormati proses persidangan, tapi karena ada acara kedinasan, beliau berhalangan hadir,” ujar Debi. Hal ini menunjukkan bahwa kesibukan sebagai wakil rakyat menjadi prioritas yang mengharuskan Atalia untuk fokus pada tugas-tugasnya, meskipun dalam momen krusial ini.

Pesan Damai di Tengah Proses Perceraian

Yang menarik dari jalannya sidang perdana ini adalah pesan damai yang disampaikan oleh kedua belah pihak melalui kuasa hukum mereka. Meskipun tengah menjalani proses perceraian yang seringkali diwarnai ketegangan, Ridwan Kamil dan Atalia Praratya menunjukkan sikap kedewasaan dan saling menghormati.

Ridwan Kamil, melalui pengacaranya, berpesan agar proses perceraian yang telah diputuskan oleh Atalia ini dihormati bersama. “Pesan Pak RK untuk saling menghormati terkait proses yang akan berjalan,” kata Wenda Aluwi. Pesan ini menggarisbawahi pentingnya menjaga martabat dan ketenangan selama tahapan hukum berlangsung, serta menunjukkan penerimaan terhadap keputusan yang telah diambil oleh pihak penggugat.

Propam ke Yanma: Mutasi Kombes Julihan Usai Dugaan Peras Anggota

Sementara itu, Atalia Praratya, melalui kuasa hukumnya, menitipkan pesan yang tak kalah menyejukkan. Ia berharap agar dirinya dan Ridwan Kamil dapat saling mendoakan. “Bu Atalia menyampaikan untuk saling mendoakan. Semoga ada yang terbaik untuk Ibu dan Bapak,” tutur Debi Agusfriansa. Harapan ini mencerminkan keinginan untuk menjaga kebaikan dan keberkahan, bahkan ketika hubungan pernikahan harus berakhir. Pesan ini juga menyiratkan bahwa di balik proses hukum yang formal, masih ada ikatan emosional dan harapan positif yang ingin dijaga antara keduanya.

Menanti Kelanjutan Proses Hukum

Absennya Ridwan Kamil dan Atalia Praratya dalam sidang perdana ini tentu hanya permulaan dari serangkaian proses hukum yang akan dilalui. Pengadilan Agama Bandung akan terus menggelar sidang-sidang selanjutnya untuk menyelesaikan perkara perceraian ini. Dukungan publik dan doa dari masyarakat untuk kelancaran dan kebaikan kedua belah pihak sangat diharapkan. Sikap saling menghormati dan mendoakan yang telah ditunjukkan sejak awal ini diharapkan dapat terus terjaga hingga tuntasnya seluruh proses, demi kebaikan bersama, terutama bagi keluarga dan orang-orang terdekat yang mungkin terdampak.