Tragedi di Cilegon: Perampokan di Rumah Politisi PKS Renggut Nyawa Bocah 9 Tahun
Sebuah peristiwa tragis menggemparkan Kota Cilegon, Banten, pada Selasa, 16 Desember 2025. Rumah seorang politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Cilegon, Haji Maman Suherman, yang berlokasi di Perumahan Bukit Baja Sejahtera (BBS) III, Blok C5 Nomor 8, Ciwaduk, menjadi sasaran perampokan. Akibat insiden mengerikan ini, seorang anak berusia sekitar 9-10 tahun, yang merupakan putra dari Haji Maman, berinisial MAHM, dilaporkan meninggal dunia.
Kejadian nahas ini pertama kali diketahui oleh warga sekitar yang enggan disebutkan namanya. Ia mengungkapkan kepada media di lokasi kejadian bahwa telah terjadi perampokan di rumah Haji Maman dan putra beliau meninggal dunia. Hingga berita ini diturunkan, belum ada rincian pasti mengenai total kerugian materiil yang dialami korban. Pihak kepolisian telah memasang garis polisi di area pintu masuk rumah tersebut dan terlihat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) secara intensif.
Sosok Haji Maman Suherman: Politisi dan Pengusaha Ternama
Haji Maman Suherman, yang akrab disapa Haji Maman, bukanlah sosok asing di kancah politik Kota Cilegon. Beliau dikenal sebagai Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Cilegon. Jabatan ini baru saja diembannya beberapa hari sebelum insiden terjadi, seiring dengan pelantikan Dewan Pakar PKS Cilegon bersamaan dengan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Cilegon.
Keberadaan Haji Maman di PKS juga diperkuat dengan adanya karangan bunga ucapan duka cita yang dikirim oleh Wakil Bupati Serang di lokasi kejadian, yang mencantumkan jabatannya sebagai Dewan Pakar PKS. Selain aktif di PKS, Haji Maman juga memiliki rekam jejak politik di partai lain. Beliau pernah menjabat sebagai Sekretaris DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Cilegon.
Tidak hanya kiprah politiknya, Haji Maman juga sempat digadang-gadang sebagai calon wakil wali kota Cilegon pada Pilkada 2024 lalu, mendampingi Ratu Ati Marliati. Di luar dunia politik, Haji Maman dikenal sebagai seorang pengusaha sukses. Beliau adalah pemilik PT. Buana Gearindo Pratama, sebuah perusahaan konstruksi yang beroperasi di Cilegon dan bergerak dalam bidang mesin, perlengkapan, peralatan, suku cadang, serta baja bangunan.
Polisi Lakukan Olah TKP dan Penyelidikan Mendalam
Menyikapi insiden perampokan yang berujung pada tewasnya seorang anak, Polres Cilegon segera bergerak cepat. Sejak malam kejadian, Selasa (16/12/2025), tim kepolisian telah melakukan investigasi dan olah TKP di kediaman korban. Pantauan di lokasi sekitar pukul 20.30 WIB menunjukkan petugas kepolisian masih sibuk melakukan penyelidikan di dalam rumah duka. Puluhan warga setempat dan keluarga korban terlihat hilir mudik memberikan dukungan dan belasungkawa.
Rumah Mewah Bergaya Eropa Menjadi Saksi Bisu Tragedi
Rumah Haji Maman yang menjadi lokasi kejadian dikenal memiliki gaya arsitektur Eropa yang khas. Bangunan berlantai dua dengan dominasi warna putih ini memiliki panjang area bangunan sekitar 40 meter. Di area depan rumah, tampak banyak mobil dan sepeda motor milik warga yang datang untuk melayat maupun sekadar ingin melihat langsung lokasi kejadian.
Informasi yang beredar di sekitar lokasi menyebutkan bahwa kamera pengawas (CCTV) di rumah korban diduga tidak berfungsi. Namun, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait kebenaran informasi ini. Di bagian depan gerbang rumah, beberapa karangan bunga ucapan duka cita tertata rapi, salah satunya ditujukan untuk almarhum Muhammad Aksel Putra Bapak Maman Suherman, yang juga mencantumkan jabatannya sebagai Dewan Pakar PKS.
Kronologi Kejadian dan Dugaan Motif Pembunuhan
Menurut keterangan awal dari pihak kepolisian, MAHM diduga menjadi korban pembunuhan akibat luka tusukan benda tajam yang ditemukan di tubuhnya. Kapolsek Cilegon, Kompol Firman Hamid, menyatakan bahwa seluruh informasi dan petunjuk yang ada sedang didalami untuk mengungkap pelaku serta motif di balik kejadian tragis ini.
Kronologi kejadian bermula sekitar pukul 14.20 WIB. Haji Maman Suherman dilaporkan menerima telepon dari anak keduanya, yang terdengar panik dan meminta pertolongan. Mendengar kabar tersebut, Haji Maman yang saat itu sedang berada di tempat kerjanya segera bergegas pulang ke rumahnya. Setibanya di rumah, ia mendapati musibah yang merenggut nyawa putra bungsunya. Pihak kepolisian terus bekerja keras untuk mengungkap misteri di balik perampokan yang sangat memilukan ini.
