Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Riau kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung sektor pendidikan dengan menyiapkan program bantuan pakaian seragam sekolah bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Untuk tahun anggaran 2026, Baznas Riau menargetkan penyaluran bantuan kepada 15.000 siswa di seluruh provinsi. Program ini dirancang sebagai salah satu upaya nyata untuk meringankan beban ekonomi yang kerap dihadapi orang tua siswa menjelang dimulainya tahun ajaran baru.
Pendataan Komprehensif untuk Penerima Tepat Sasaran
Ketua Baznas Riau, Masriadi Hasan, menjelaskan bahwa jumlah 15.000 siswa penerima bantuan merupakan hasil dari proses pendataan yang dilakukan secara komprehensif. Data ini dikumpulkan langsung dari berbagai sekolah yang tersebar di seluruh wilayah Riau. Cakupan penerima bantuan tidak hanya terbatas pada satu jenjang pendidikan, melainkan mencakup siswa tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat. Ini berarti bantuan akan menyasar siswa di SMA, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah, serta para santri yang menempuh pendidikan di pondok pesantren.
Tujuan utama dari pendataan yang mendalam ini adalah untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran dan sampai kepada siswa-siswa yang paling membutuhkan. Dengan demikian, Baznas Riau dapat memfokuskan sumber dayanya pada keluarga-keluarga yang paling merasakan dampak kesulitan ekonomi dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak mereka.
Kolaborasi Strategis untuk Validasi Data
Dalam upaya menjamin akurasi dan keabsahan data calon penerima bantuan, Baznas Riau menjalin kerja sama yang erat dengan Dinas Pendidikan Provinsi Riau. Koordinasi ini menjadi sangat penting untuk memvalidasi data yang telah dihimpun dari sekolah-sekolah. Langkah ini juga bertujuan untuk mencegah terjadinya tumpang tindih penerima bantuan, di mana satu siswa menerima bantuan ganda dari program yang sama atau program serupa lainnya. Kolaborasi ini mencerminkan pendekatan Baznas Riau yang mengedepankan transparansi dan efektivitas dalam setiap program yang dijalankan.
Pendidikan: Prioritas Utama Baznas Riau
Masriadi Hasan menekankan bahwa sektor pendidikan merupakan salah satu prioritas utama Baznas Riau. Keputusan ini didasari oleh banyaknya keluhan yang diterima dari masyarakat, terutama terkait dengan tingginya biaya pendukung pendidikan. Biaya-biaya tersebut seringkali menjadi beban berat bagi keluarga, khususnya pada momen-momen krusial seperti awal tahun ajaran baru ketika berbagai perlengkapan sekolah perlu dipenuhi.
Program bantuan seragam sekolah ini sebenarnya bukanlah hal baru bagi Baznas Riau. Program ini telah mulai dirintis sejak tahun 2024. Pada awal pelaksanaannya, jumlah penerima bantuan masih terbatas, hanya mencakup sekitar 2.200 siswa dan secara eksklusif menyasar sekolah-sekolah negeri.
Perluasan Cakupan dan Peningkatan Signifikan
Seiring berjalannya waktu dan dengan peningkatan dalam pengelolaan serta penghimpunan dana zakat, Baznas Riau berhasil memperluas cakupan program bantuan seragam sekolah secara signifikan. Kini, bantuan tidak hanya ditujukan untuk siswa di sekolah negeri, tetapi juga mencakup siswa di sekolah swasta dan pondok pesantren. Jangkauan program juga diperluas hingga ke daerah-daerah pelosok yang mungkin memiliki akses terbatas terhadap sumber daya pendidikan. Perluasan ini menunjukkan progres yang membanggakan dari Baznas Riau dalam melayani masyarakat.
Mekanisme Penyaluran yang Ketat dan Transparan
Terkait dengan mekanisme penyaluran bantuan, Baznas Riau menerapkan aturan yang ketat dan independen. Meskipun berkoordinasi dengan pemerintah, Baznas Riau tetap berpegang teguh pada prinsip penyaluran zakat kepada penerima yang berhak (asnaf). Kriteria penerima bantuan mengacu pada ketentuan syariat Islam mengenai golongan yang berhak menerima zakat.
Salah satu terobosan yang diterapkan Baznas Riau adalah sistem penyaluran langsung tanpa perantara. Dana bantuan yang dialokasikan sebesar Rp400.000 per siswa akan ditransfer langsung ke rekening masing-masing penerima. Tujuannya adalah untuk meminimalkan potensi pemotongan atau pungutan liar yang mungkin terjadi jika melalui pihak ketiga.
Setelah dana bantuan diterima, Baznas Riau juga meminta peran aktif dari pihak sekolah. Sekolah diharapkan turut serta dalam melakukan pengawasan untuk memastikan bahwa bantuan tersebut benar-benar digunakan sesuai peruntukannya, yaitu untuk membeli seragam sekolah.
Verifikasi Berlapis untuk Keakuratan Penyaluran
Masriadi Hasan memberikan jaminan bahwa bantuan ini akan disalurkan secara tepat sasaran melalui proses verifikasi yang berlapis. Tim Baznas Riau tidak hanya melakukan verifikasi administrasi, tetapi juga melakukan verifikasi faktual langsung ke lapangan sebelum dana dicairkan. Pendekatan ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap rupiah zakat yang dikumpulkan benar-benar sampai kepada pihak yang membutuhkan.
Kinerja Keuangan Baznas Riau yang Positif
Lebih lanjut, Masriadi memaparkan bahwa kondisi keuangan Baznas Riau menunjukkan tren yang positif. Pada tahun 2025, Baznas Pusat telah menetapkan target penerimaan zakat untuk Provinsi Riau sebesar Rp64 miliar. Berdasarkan proyeksi hingga akhir tahun 2025, realisasi penerimaan zakat diperkirakan akan mencapai angka yang signifikan, yaitu antara Rp56 hingga Rp57 miliar. Angka ini mencerminkan kepercayaan masyarakat yang terus meningkat terhadap Baznas Riau dalam mengelola dan menyalurkan dana zakat secara amanah.
