Home / Berita / Nasional / BPS Umumkan Jumlah Penduduk IKN Capai 147.427 Jiwa, Usia Produktif Dominasi

BPS Umumkan Jumlah Penduduk IKN Capai 147.427 Jiwa, Usia Produktif Dominasi

Data Penduduk IKN 2025: Konsentrasi dan Struktur Populasi

Penduduk di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menjadi fokus utama dalam perencanaan pembangunan. Dengan rencana penetapan IKN sebagai ibu kota politik pada tahun 2028, data penduduk menjadi penting untuk menentukan kebutuhan layanan dasar dan infrastruktur.

Berdasarkan hasil Pendataan Penduduk Ibu Kota Nusantara (PPIKN) 2025, jumlah penduduk di wilayah delineasi IKN mencapai 147.427 jiwa. Angka ini setara dengan sekitar 43.293 rumah tangga. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa sebaran penduduk saat ini tidak merata. Beberapa desa memiliki tingkat kepadatan yang tinggi, seperti:

  • Desa Samboja Kuala
  • Desa Muara Jawa Ulu
  • Desa Muara Jawa Pesisir
  • Desa Telemau

Wilayah-wilayah tersebut memiliki kepadatan penduduk lebih dari 400 jiwa per kilometer persegi. “Kawasan ini menjadi pusat aktivitas penduduk. Dengan demikian, kawasan ini dapat menjadi prioritas dalam penyediaan layanan dasar dan infrastruktur Ibu Kota Nusantara ke depan,” ujarnya.

Struktur Penduduk IKN: Dominasi Generasi Z dan Milenial

Hasil PPIKN 2025 juga menunjukkan bahwa IKN didominasi oleh generasi Z dan milenial. Dari total sekitar 147.430 jiwa, kedua generasi ini mencakup lebih dari setengah populasi IKN. Komposisi ini mencerminkan potensi besar penduduk usia produktif untuk mendukung pembangunan IKN.

BPS mencatat bahwa penduduk usia produktif (15–64 tahun) mencapai 67,91 persen dari total penduduk IKN. Rasio ketergantungan umur di IKN tercatat sebesar 47,25. Artinya, setiap 100 penduduk usia produktif menanggung sekitar 47 hingga 48 penduduk non-produktif.

Natal Jabar Aman: Dedi Mulyadi Pastikan

“Angka rasio ketergantungan yang berada di bawah 50 ini mengindikasikan jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan non-produktif. Kondisi ini masuk dalam kategori bonus demografi,” jelas Amalia.

Perbedaan Jenis Kelamin dan Fertilitas

BPS juga mencatat perbedaan komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin. Jumlah penduduk laki-laki di IKN lebih banyak dibanding perempuan. Hal ini diduga dipengaruhi oleh masuknya tenaga kerja, khususnya pekerja konstruksi bangunan.

Pembangunan infrastruktur masif di kawasan IKN menjadi faktor utama keberadaan pekerja tersebut. Dari sisi fertilitas, pada tahun 2025 total fertility rate (TFR) IKN tercatat sebesar 2,14. Angka ini menunjukkan rata-rata kelahiran perempuan di IKN selama masa reproduksinya.

“TFR sebesar 2,14 ini sudah mendekati replacement level,” tutur Amalia. Menurut kelompok umur, puncak kelahiran tertinggi di IKN adalah perempuan usia 25–29 tahun. Kelompok ini mencatat sekitar 126 hingga 127 kelahiran hidup per seribu perempuan.

Indikator Mortalitas di IKN

Untuk indikator mortalitas, angka kematian bayi di IKN pada 2025 tercatat sebesar 14,16. Artinya, terdapat sekitar 14 hingga 15 kematian bayi per seribu kelahiran hidup.

Koperasi Pertambangan Merah Putih Minta Presiden Evaluasi Direksi PT Antam UBPN Konawe Utara

“Adapun angka kematian ibu tercatat sebesar 143, atau terdapat 143 kematian perempuan pada masa kehamilan, persalinan, atau nifas per 100 ribu kelahiran hidup,” tukasnya.