Home / Ekonomi & Bisnis / BBYB: Dividen Dua Tahun Lagi, Fokus Tuntaskan Rugi Ditahan

BBYB: Dividen Dua Tahun Lagi, Fokus Tuntaskan Rugi Ditahan

Bank Neo Commerce Bidik Pembagian Dividen dalam Dua Tahun ke Depan, Fokus Pemulihan Kinerja Keuangan

JAKARTA – PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) telah menetapkan target ambisius untuk mulai membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya dalam kurun waktu dua tahun mendatang. Namun, sebelum mencapai tonggak sejarah tersebut, fokus utama perseroan saat ini adalah memulihkan kinerja keuangan secara menyeluruh, dengan prioritas utama menuntaskan saldo rugi ditahan atau retained loss.

Direktur Utama Bank Neo Commerce, Eri Budiono, dalam keterangannya usai acara paparan publik di Jakarta pada Selasa (16/12/2025), menjelaskan bahwa pembagian dividen belum dapat dilakukan saat ini karena perseroan masih mencatatkan saldo rugi ditahan. “Belum, karena kami masih retained loss,” ungkap Eri.

Senada dengan pernyataan Direktur Utama, Chief Financial Officer Bank Neo Commerce, Sufan Triantio, mengemukakan bahwa perseroan menargetkan saldo laba ditahan atau retained income (RI) kembali positif pada tahun 2027. Dengan tercapainya target ini, peluang untuk membagikan dividen akan terbuka lebar pasca periode tersebut. “Harapannya retained income bisa positif di 2027. Proses perbaikannya sekitar dua tahun ke depan,” jelas Sufan.

Proses pemulihan ini merupakan langkah krusial bagi Bank Neo Commerce untuk memperkuat fondasi keuangannya. Pada tahun 2024, saldo retained loss Bank Neo Commerce tercatat sebesar Rp 2,27 triliun. Hingga kini, jumlah tersebut telah berhasil menyusut sekitar Rp 500 miliar. Ini berarti masih ada sekitar Rp 1,5 triliun yang perlu ditutup sebelum perseroan dapat membukukan laba ditahan yang positif.

Meskipun menghadapi tantangan tersebut, Eri Budiono menunjukkan optimisme yang tinggi terhadap laju pemulihan kinerja keuangan perseroan. Ia berharap setidaknya sebagian besar dari saldo kerugian tersebut dapat terselesaikan dalam kurun waktu dua tahun ke depan. “Kalau bisa, setengah-setengahnya dalam dua tahun,” kata Eri, mengindikasikan target yang lebih agresif dalam upaya menyehatkan neraca keuangan.

Asing Borong Saham BUMI, BKSL, MDKA, GOTO Rp 3,27 T

Penguatan Saham Cerminan Apresiasi Pasar terhadap Fundamental Bank

Dari sisi pergerakan saham, Eri Budiono menilai bahwa penguatan harga saham BBYB belakangan ini merupakan indikasi yang kuat atas apresiasi pasar terhadap perbaikan fundamental yang terus dilakukan oleh perseroan. Terlebih lagi, penguatan ini terjadi setelah bank berhasil mencatatkan kembali profitabilitasnya.

Menurut Eri, capaian profitabilitas ini menjadi sebuah tonggak penting (milestone) yang mampu memperkuat kepercayaan berbagai pemangku kepentingan. Kepercayaan ini tidak hanya datang dari nasabah, tetapi juga dari investor ritel dan regulator yang turut mengawasi perkembangan bank.

“Kami perbaiki dulu fondasinya. Setelah filter risiko di depan sudah kuat, baru ekspansi bisa ditingkatkan lagi,” pungkas Eri, menegaskan strategi jangka panjang bank yang mengutamakan stabilitas dan kesehatan finansial sebelum melakukan ekspansi bisnis lebih lanjut. Pendekatan ini diharapkan dapat membangun kepercayaan yang berkelanjutan dan memastikan pertumbuhan yang solid di masa mendatang.

Strategi Pemulihan Keuangan Bank Neo Commerce:

  • Fokus pada Penuntasan Retained Loss: Prioritas utama adalah mengurangi dan menghilangkan saldo rugi ditahan yang masih membayangi neraca keuangan.
  • Target Retained Income Positif pada 2027: Menetapkan target spesifik untuk mencapai laba ditahan yang positif dalam tiga tahun mendatang.
  • Perbaikan Fundamental: Memperkuat struktur keuangan dan manajemen risiko sebagai fondasi sebelum melakukan ekspansi lebih lanjut.
  • Peningkatan Profitabilitas: Berupaya keras untuk kembali mencatatkan laba secara konsisten.
  • Penguatan Kepercayaan Pemangku Kepentingan: Membangun kembali dan mempertahankan kepercayaan dari nasabah, investor, dan regulator melalui kinerja yang solid.

Dengan strategi yang terukur dan fokus yang jelas, Bank Neo Commerce berupaya untuk menavigasi tantangan keuangan saat ini demi mencapai stabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan. Pembagian dividen di masa mendatang diharapkan menjadi bukti nyata dari keberhasilan upaya pemulihan ini.

Saham Pilihan 17/12: IHSG Berpeluang Menguat