Home / Headline / Pertamina: Jangkauan Global Migas di Timur Tengah, Afrika, Asia Tenggara

Pertamina: Jangkauan Global Migas di Timur Tengah, Afrika, Asia Tenggara

Pertamina Perkuat Jangkauan Global: Aset Hulu Migas di Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara

PT Pertamina (Persero), melalui subholdingnya di sektor hulu, terus mempertegas posisinya di kancah internasional dengan mengelola berbagai aset minyak dan gas bumi di luar negeri. Ekspansi strategis ini mencakup wilayah-wilayah penting seperti Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara, dengan Aljazair menjadi salah satu pilar utama operasi global perusahaan energi nasional Indonesia ini.

Dhaneswari Retnowardhani, Manager Relations PT Pertamina Internasional EP (PIEP), menjelaskan bahwa pengelolaan aset hulu migas di kancah internasional merupakan bagian integral dari strategi perusahaan untuk memperkuat portofolio dan jangkauan operasionalnya secara global.

“Pertamina melalui Subholding Upstream mengelola sejumlah aset hulu migas di berbagai kawasan internasional, antara lain di Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara,” ujar Dhaneswari.

Fokus di Afrika: Aljazair sebagai Kunci Operasi

Di benua Afrika, Aljazair memegang peranan sentral dalam peta operasi internasional Pertamina. Kegiatan di negara ini dijalankan oleh Pertamina Algeria EP (PAEP), yang berada di bawah koordinasi langsung PIEP. Di Aljazair, Pertamina terlibat aktif dalam pengelolaan Production Sharing Contract (PSC) Blok 405A.

89 Ribu Kendaraan Pribadi Padati Jalur Nataru Padalarang-Lembang

Blok migas ini memiliki sejarah operasi yang panjang, telah berproduksi selama lebih dari dua dekade. Pengelolaan Blok 405A dilakukan secara kolaboratif dengan Sonatrach, perusahaan migas nasional Aljazair. Kemitraan ini menjadikan Blok 405A sebagai salah satu aset internasional Pertamina dengan masa kerja sama terlama.

“Di Aljazair, Pertamina berpartisipasi dalam PSC Blok 405A, yang telah beroperasi lebih dari dua dekade bersama mitra nasional Aljazair, Sonatrach,” ungkap Dhaneswari.

Perpanjangan Kontrak PSC Blok 405A: Kepastian Jangka Panjang dan Kepercayaan

Keberlanjutan operasi dan produksi Blok 405A kini mendapatkan jaminan jangka panjang yang signifikan. Pemerintah Aljazair secara resmi telah menyetujui perpanjangan kontrak PSC untuk blok ini selama 25 tahun ke depan. Keputusan ini tidak hanya memperpanjang masa operasi Pertamina di negara Afrika Utara tersebut, tetapi juga memastikan kesinambungan pasokan minyak yang berharga bagi Indonesia.

“Perpanjangan kontrak PSC Blok 405A selama 25 tahun ke depan menjadi bukti kepercayaan pemerintah Aljazair terhadap kapabilitas Pertamina,” tegas Dhaneswari.

Ia menambahkan bahwa perpanjangan kontrak ini sangat krusial untuk memastikan produksi minyak dari Blok 405A dapat terus berlanjut dan dimanfaatkan sebagai bagian penting dari strategi pemenuhan kebutuhan energi nasional Indonesia.

Biaya Kuliah ITB Jalur SSU: Ganti Seleksi Mandiri

Pengapalan Perdana dan Fase Operasi Lanjutan

Menandai babak baru pasca-perpanjangan kontrak, Blok 405A baru-baru ini mencatat sejarah penting dengan pengapalan perdana minyak mentah ke Indonesia pada Desember 2025. Pengapalan ini merupakan produksi pertama yang dihasilkan setelah kontrak PSC diperpanjang, sekaligus menandai dimulainya fase lanjutan dari operasi Pertamina di Aljazair.

Hubungan kerja sama antara Pertamina dan Sonatrach sendiri telah terjalin erat dan terus berkembang sejak awal tahun 2000-an. Kemitraan strategis ini kini beroperasi di bawah kerangka kontrak jangka panjang yang memberikan landasan hukum dan operasional yang kuat serta kepastian bagi kedua belah pihak.

Dengan portofolio aset yang semakin terdiversifikasi dan tersebar di berbagai kawasan strategis di dunia, Pertamina menempatkan Aljazair sebagai salah satu simpul vital dalam jaringan operasi hulu migasnya di luar negeri. Aset ini memainkan peran krusial tidak hanya dalam menjaga keberlanjutan produksi minyak dan gas, tetapi juga dalam memperkuat ketahanan dan pasokan energi bagi Indonesia di masa mendatang.