Upaya Pemberantasan Narkoba: BNNK OKU Timur Gelar Tes Urine Massal untuk Aparatur Desa dan Pengurus Koperasi
Upaya serius dalam memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkotika terus digalakkan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan. Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) OKU Timur mengambil langkah konkret dengan menggelar tes urine secara massal. Kegiatan ini menyasar seluruh elemen penting di tingkat desa, mulai dari perangkat desa hingga pengurus badan usaha dan koperasi, sebagai bagian dari program mewujudkan “Desa BerSinar” atau Desa Bersih Narkoba.
Tujuan utama dari pelaksanaan tes urine ini adalah untuk memastikan bahwa para aparatur yang memegang peranan penting dalam pelayanan masyarakat di tingkat desa benar-benar bebas dari jerat penyalahgunaan narkotika. Langkah ini dipandang krusial karena aparatur desa merupakan garda terdepan yang berinteraksi langsung dengan masyarakat, sehingga integritas dan kejujuran mereka sangatlah vital.
Pelaksanaan Tes Urine yang Strategis dan Terjangkau
Pelaksanaan tes urine ini dirancang secara strategis untuk menjangkau seluruh wilayah di OKU Timur secara efektif. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari berturut-turut dan dibagi ke dalam empat zona berbeda. Pendekatan zonasi ini bertujuan untuk memudahkan partisipasi seluruh peserta dan meminimalkan hambatan geografis.
Pelaksanaan dimulai pada hari Selasa, 16 Desember 2025. Sesi pertama tes urine dipusatkan di Kantor Camat Baturaja Timur. Peserta yang hadir pada hari itu berasal dari empat kecamatan sekaligus, yaitu Lubuk Batang, Lubuk Raja, Baturaja Barat, dan Baturaja Timur.
Kepala BNNK OKU Timur, AKBP Efriyanto Tambunan, menjelaskan bahwa pelaksanaan tes urine ini merupakan kelanjutan dari kegiatan serupa yang sebelumnya telah dilaksanakan di zona yang dipusatkan di Kantor Camat Pengandonan. Hal ini menunjukkan komitmen BNNK OKU Timur untuk mencakup seluruh wilayah secara merata.
Rehabilitasi, Bukan Hukuman Langsung: Pendekatan Humanis BNNK
AKBP Tambunan menekankan bahwa tujuan utama dari tes urine ini bukanlah untuk mencari kesalahan atau menjatuhkan hukuman pidana secara langsung kepada peserta. Sebaliknya, kegiatan ini lebih ditekankan sebagai langkah pencegahan dan penyelamatan.
“Jika ditemukan hasil positif, peserta tidak serta-merta dikenakan sanksi pidana. Kami akan melakukan rehabilitasi, baik dalam bentuk rawat jalan maupun rawat inap, tergantung pada hasil asesmen mendalam,” ujar AKBP Tambunan kepada awak media pada Rabu, 17 Desember 2025. Penjelasan ini menegaskan pendekatan yang lebih mengutamakan pemulihan dan pemberdayaan individu yang mungkin terjerat narkoba.
Lebih lanjut, AKBP Efriyanto Tambunan menjelaskan bahwa seluruh rangkaian kegiatan ini merupakan bagian integral dari strategi komprehensif BNNK dalam menekan peredaran dan penyalahgunaan narkotika di lingkungan pedesaan. Dengan aparatur desa yang bersih dari narkoba, diharapkan masyarakat dapat hidup lebih aman, nyaman, dan terlindungi dari ancaman bahaya narkotika.
Langkah ini juga diharapkan dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi seluruh lapisan masyarakat, bahwa perjuangan melawan narkoba harus dimulai dari para pemimpin dan pelayan masyarakat di tingkat akar rumput. Dengan demikian, fondasi untuk menciptakan masyarakat yang bebas narkoba akan semakin kuat.
Prosedur Tambahan dan Kesempatan Susulan
Sebelum pelaksanaan tes urine, seluruh perangkat desa yang hadir juga diwajibkan untuk menjalani pemeriksaan dan penggeledahan. Meskipun berlangsung aman, suasana ini dilaporkan sempat membuat para aparatur desa merasa sedikit gugup.
Bagi perangkat desa yang karena alasan tertentu belum sempat mengikuti tes urine pada jadwal yang telah ditentukan, BNNK OKU Timur memberikan kesempatan untuk melakukan tes secara mandiri. Mereka dapat mendatangi Kantor BNNK OKU Timur untuk menjalani proses tes urine tersebut. Fleksibilitas ini menunjukkan komitmen BNNK untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dalam upaya pemberantasan narkoba.
