Tragedi di Cilegon: Bocah 9 Tahun Ditemukan Meninggal dengan 14 Luka Tusukan
Sebuah peristiwa tragis menggemparkan Kota Cilegon, Banten, pada Selasa, 16 Desember 2025. MAHM (9), seorang bocah laki-laki, ditemukan meninggal dunia di dalam rumahnya yang berlokasi di kawasan BBS III, Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan/Kota Cilegon. Kepergian MAHM meninggalkan duka mendalam, terutama bagi keluarganya, mengingat ia ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan 14 luka tusukan di tubuhnya.
Peristiwa nahas ini pertama kali diketahui sekitar pukul 14.20 WIB. Ayah korban, H. Maman, yang merupakan seorang pengusaha sukses di Cilegon, menerima telepon darurat dari anak keduanya, D (8). D, yang saat itu berada di rumah bersama MAHM, terdengar berteriak meminta pertolongan. Tanpa menunggu lama, H. Maman segera meninggalkan tempat kerjanya di wilayah Ciwandan dan bergegas pulang.
Setibanya di rumah, pemandangan yang sangat menyayat hati menyambut H. Maman. Ia mendapati putranya, MAHM, tergeletak tengkurap di dalam kamar dengan tubuh bersimbah darah. Kepanikan melanda, dan keluarga segera berupaya memberikan pertolongan.
Upaya Penyelamatan yang Sia-sia
Menyadari kondisi korban yang kritis, pihak keluarga segera melarikan MAHM ke Rumah Sakit Bethsaida Kota Cilegon menggunakan kendaraan pribadi. Tim medis di rumah sakit berupaya keras memberikan perawatan, namun sayang, nyawa MAHM tidak dapat diselamatkan. Setelah dilakukan pemeriksaan, pihak rumah sakit menyatakan bahwa korban telah meninggal dunia.
Hasil pemeriksaan awal oleh tim medis mengungkapkan bahwa MAHM mengalami 14 luka tusukan benda tajam di berbagai bagian tubuhnya. Luka-luka tersebut mengindikasikan adanya kekerasan yang sangat brutal.
Langkah Kepolisian dan Penyelidikan Intensif
Menindaklanjuti temuan tragis ini, pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian pada pukul 15.00 WIB. Tak berselang lama, pada pukul 15.20 WIB, personel Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Cilegon bersama anggota Polsek Cilegon langsung bergerak menuju lokasi kejadian.
Tim kepolisian segera melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna mengumpulkan bukti-bukti awal dan keterangan dari para saksi yang berada di sekitar lokasi. Hingga berita ini ditulis, jenazah korban masih berada di RS Bethsaida, Jalan Lingkar Selatan, Kota Cilegon, untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut yang diperlukan untuk proses penyelidikan.
Pihak Polres Cilegon menegaskan bahwa kasus dugaan pembunuhan terhadap MAHM ini sedang dalam tahap penyelidikan intensif. Sejauh ini, motif di balik tindakan keji tersebut maupun pelaku yang diduga masih belum diungkapkan kepada publik. Polisi masih fokus pada pendalaman seluruh fakta, kronologi kejadian, serta pengumpulan alat bukti yang ditemukan di lapangan.
“Kami masih melakukan pendalaman untuk memastikan penyebab dan kronologi lengkap kejadian ini,” ujar salah seorang sumber kepolisian yang enggan disebutkan namanya.
Informasi yang beredar di lokasi kejadian menyebutkan bahwa kamera pengawas (CCTV) yang terpasang di rumah korban diduga tidak berfungsi. Namun, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait kebenaran informasi tersebut.
Sosok H. Maman: Pengusaha Sukses dan Tokoh Politik
Tragedi yang menimpa MAHM juga membawa sorotan pada sosok ayahnya, H. Maman Suherman. Beliau dikenal sebagai seorang pengusaha yang telah meraih kesuksesan di Kota Cilegon, Banten.
Selain kiprahnya di dunia bisnis, H. Maman juga diketahui pernah aktif dalam kancah politik. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris DPC PPP Kota Cilegon. Bahkan, pada helatan pemilihan kepala daerah tahun 2020, namanya sempat disebut-sebut sebagai calon potensial untuk mendampingi Ratu Ati Marliati sebagai calon Wakil Wali Kota. Meskipun mendapatkan banyak dukungan, pada akhirnya Ratu Ati Marliati memutuskan untuk berpasangan dengan Sokhidin.
Kepergian MAHM secara tragis ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan masyarakat Cilegon. Pihak kepolisian terus bekerja keras untuk mengungkap tabir misteri di balik kasus yang mengerikan ini.
