Jalan Mampang Indah I Depok Rusak Parah, Ancaman Nyata Bagi Pengendara
Depok, Jawa Barat – Kondisi Jalan Mampang Indah I di Kota Depok saat ini memprihatinkan. Kerusakan yang masif, ditandai dengan banyaknya lubang menganga, bahkan ada yang mencapai kedalaman 30 sentimeter, telah menimbulkan kekhawatiran serius terhadap keselamatan para pengguna jalan. Kondisi ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga berpotensi menyebabkan kecelakaan fatal.
Pihak Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemeliharaan Jalan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok telah menerima laporan mengenai kerusakan jalan ini pada tanggal 17 November 2025. Setelah melakukan tinjauan langsung ke lokasi, didapatkan informasi bahwa perbaikan jalan akan menjadi tanggung jawab pengembang perumahan yang berlokasi di sekitar area tersebut.
Kepala UPT Pemeliharaan Jalan PUPR Depok, Yustinos Sudono Sigit, menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pengurus lingkungan setempat, termasuk Ketua RT dan RW. “Kita cek ke lokasi dan koordinasi dengan pihak RT dan RW. Dari sana disampaikan bahwa kerusakan akan diperbaiki pihak perumahan,” ujar Sigit. Kesepakatan ini diperkuat dengan adanya surat pernyataan resmi yang ditandatangani oleh perwakilan pengurus lingkungan di atas meterai senilai Rp 10.000.
Dalam surat pernyataan tersebut, Dinas PUPR Depok diinstruksikan untuk fokus melakukan pemeliharaan jalan di titik-titik lain yang mengalami kerusakan di Jalan Mampang Indah I. Sementara itu, area dengan lubang yang paling parah akan ditangani secara mandiri oleh pihak pengembang. Pernyataan tersebut secara eksplisit menyebutkan, “Untuk titik lokasi lain yang mengalami kerusakan pada Jalan Mampang Indah I yang sedang diberitakan (viral) di media akan dilakukan pemeliharaan jalan berupa betonisasi atau pengecoran jalan secara swadaya oleh pihak developer Aradena Residence.”
Pemerintah Kota Depok Siap Ambil Alih Perbaikan
Meskipun telah ada kesepakatan, peninjauan ulang yang dilakukan oleh Dinas PUPR Depok pada Kamis, 18 Desember 2025, menemukan bahwa belum ada tanda-tanda perbaikan yang dilakukan oleh pihak pengembang. Sigit menyatakan bahwa pengembang telah menjanjikan akan memulai perbaikan pada bulan Desember 2025. Namun, jika janji tersebut tidak ditepati, Dinas PUPR Depok menegaskan kesiapannya untuk mengambil alih penanganan kerusakan pada awal tahun 2026.
“Nanti kita akan tunggu sampai di tanggal 3 Januari 2026 untuk melihat apakah developer menjalankan (perbaikan) atau enggak. Setelahnya (semisal tidak diperbaiki), baru kami ambil alih,” tegas Sigit.
Namun, perlu digarisbawahi bahwa apabila perbaikan diambil alih oleh Pemerintah Kota Depok, akan ada ketentuan khusus yang berlaku. Perbaikan yang akan dilakukan oleh Pemkot Depok hanya sebatas penutupan lubang dan pengaspalan jalan. Untuk permintaan pengecoran jalan yang lebih permanen, warga atau pengembang harus mengajukan proposal resmi kepada Bina Marga PUPR Depok atau melalui mekanisme pokok pikiran (Pokir) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok.
“Kalau pengecoran itu kita enggak bisa, kita cuma tambal lalu kita aspal. Karena kalau di pemeliharaan, Satgas cuma ditugaskan untuk menutup saja lubang karena kita aturannya adalah 30 persen kerusakan yang diperbaiki,” jelas Sigit mengenai batasan kewenangan dalam pemeliharaan rutin.
Gambaran Kerusakan Jalan yang Mengkhawatirkan
Kondisi kerusakan di Jalan Mampang Indah I saat ini telah mencapai tingkat yang membahayakan. Pantauan di lapangan pada Kamis, 18 Desember 2025, memperlihatkan kerusakan yang membentang sepanjang 20 hingga 25 meter. Aspal terkelupas parah, batu-batu berserakan, dan pecahan genting berserakan menutupi sejumlah lubang di badan jalan.
Di salah satu titik yang paling parah, warga berinisiatif memasang sebuah meja persegi panjang dengan tulisan peringatan “Awas Lobang Dalam” menggunakan kertas laminating berwarna merah mencolok. Meja tersebut diletakkan di atas tumpukan ranting, dedaunan kering, pecahan genting, dan bilah kayu yang sengaja ditimbun untuk menutupi genangan air berwarna cokelat. Genangan air ini memiliki kedalaman sekitar 5 hingga 7 sentimeter, cukup untuk merendam punggung kaki.
Di titik lubang lainnya, genangan air memang terlihat lebih dangkal, namun tetap saja menyulitkan laju kendaraan. Banyak pengendara sepeda motor terlihat ragu-ragu saat melintas, memilih jalur yang dianggap paling aman di tengah kondisi jalan yang tidak rata dan beberapa bagian yang membentuk gundukan.
Kerusakan jalan ini dilaporkan sudah mulai terlihat lebih dari setahun yang lalu. Namun, kondisi tersebut dirasakan semakin memburuk secara signifikan dalam enam bulan terakhir. Salah seorang warga setempat, Yose (50 tahun), memperkirakan kedalaman salah satu lubang yang paling dalam bisa mencapai sekitar 30 sentimeter.
“Kedalaman lubangnya tuh segini ada, 20-30 an sentimeter lah. Sebelumnya enggak separah ini,” ujar Yose ketika ditemui di lokasi. Ia juga mengaku telah dua kali terjatuh saat memarkirkan sepeda motornya akibat kondisi jalan yang buruk. Beberapa tetangganya pun mengalami nasib serupa. Yose menambahkan, meskipun telah berusaha menghindar dan bahkan menandai titik-titik jalan yang berlubang dengan kayu, kecelakaan tetap saja terjadi.
Kondisi Jalan Mampang Indah I ini menjadi cerminan pentingnya perhatian serius terhadap infrastruktur jalan di wilayah perkotaan, demi keselamatan dan kenyamanan seluruh warga.
