Akses Jalan di Agam Dibuka Kembali Pasca Longsor, Warga Harapkan Perbaikan Lanjutan
AGAM, SUMATERA BARAT – Akses lalu lintas di Nagari Pagadih, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, kini telah kembali dibuka untuk kendaraan roda empat setelah sempat terputus akibat bencana hidrometeorologi berupa longsor. Pembukaan kembali akses jalan ini merupakan hasil dari upaya perbaikan menggunakan alat berat dan kerja bakti yang melibatkan masyarakat setempat.
Peristiwa longsor yang terjadi beberapa waktu lalu sempat melumpuhkan aktivitas transportasi di wilayah tersebut. Namun, berkat kerja keras berbagai pihak, jalan yang menghubungkan beberapa jorong di Nagari Pagadih kini sudah dapat dilalui kembali.
Madrid Ramadhan, salah seorang warga Nagari Pagadih, membenarkan bahwa kondisi akses jalan di wilayahnya berangsur pulih. “Mobil sudah bisa lewat di beberapa titik di Nagari Pagadih,” ujarnya, memberikan gambaran positif mengenai situasi terkini. Ia menambahkan bahwa pembukaan akses ini sangat membantu kelancaran aktivitas warga yang sebelumnya terhambat.
Meskipun demikian, Madrid mengingatkan bahwa kondisi jalan belum sepenuhnya normal. Beberapa ruas jalan masih dilaporkan licin akibat sisa-sisa material longsor yang belum sepenuhnya dibersihkan. “Bisa lewat, tapi licin karena masih ada sisa material longsor,” jelasnya. Kondisi ini tentu memerlukan kehati-hatian ekstra dari para pengendara yang melintas.
Lebih lanjut, Madrid menyoroti adanya satu titik tanjakan di Jorong Pagadih Hilia yang menjadi perhatian khusus. Tanjakan tersebut saat ini hanya dapat dilalui oleh jenis kendaraan tertentu. “Lokasinya berada di Jorong Pagadih Hilia, terdapat sebuah tanjakan yang tidak bisa dilalui semua mobil. Kecuali mobil offroad atau bannya masih bagus, karena licin,” terangnya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun akses secara umum telah dibuka, tantangan navigasi masih ada di beberapa area.
Menanggapi kondisi tersebut, Madrid menyampaikan harapan agar pembersihan lanjutan segera dilakukan. Ia mengusulkan agar mobil pemadam kebakaran dapat dilibatkan dalam proses pembersihan dengan menggunakan semprotan air. “Jika mobil pemadam manyemprot bekas longsor dengan air, itu sangat membantu,” pungkasnya, menunjukkan solusi kreatif yang diharapkan dapat mempercepat pemulihan kondisi jalan.
Selain masalah kelicinan, Madrid juga mengungkapkan bahwa masih terdapat beberapa bagian jalan yang mengalami keretakan dan bahkan ambruk. Meskipun demikian, kondisi jalan yang retak dan ambruk tersebut dikatakannya masih bisa dilalui, meskipun dengan keterbatasan. “Untuk jalannya merupakan penghubung antara Jorong Pagadih Hilia dan Banio Baririk,” tambah Madrid, menjelaskan pentingnya ruas jalan ini sebagai jalur penghubung vital bagi dua jorong tersebut.
Dampak dan Harapan Warga
Terputusnya akses jalan akibat longsor memberikan dampak signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat Nagari Pagadih. Mulai dari terhambatnya distribusi kebutuhan pokok, kesulitan akses layanan kesehatan, hingga terganggunya aktivitas ekonomi warga. Oleh karena itu, pembukaan kembali akses jalan ini disambut dengan lega oleh seluruh lapisan masyarakat.
Kerja sama antara pemerintah daerah yang mengerahkan alat berat dan partisipasi aktif masyarakat melalui gotong royong menunjukkan sinergi yang baik dalam menghadapi bencana. Namun, kebutuhan akan pembersihan dan perbaikan lanjutan menjadi prioritas utama agar kondisi jalan dapat sepenuhnya pulih dan aman untuk dilalui dalam jangka panjang.
Pemerintah daerah diharapkan dapat menindaklanjuti harapan warga terkait pembersihan material longsor yang tersisa, perbaikan jalan yang retak, serta penanganan tanjakan yang sulit dilalui. Infrastruktur jalan yang memadai merupakan kunci utama dalam mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di daerah terpencil seperti Nagari Pagadih.
Kejadian longsor ini juga menjadi pengingat pentingnya mitigasi bencana di wilayah yang rawan. Peningkatan sistem peringatan dini, penataan lingkungan, serta edukasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah menghadapi bencana hidrometeorologi perlu terus digalakkan. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih siap dan tangguh dalam menghadapi ancaman bencana di masa mendatang.
Meskipun masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, kembalinya akses jalan di Nagari Pagadih merupakan langkah positif yang patut diapresiasi. Diharapkan, dengan dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak, kondisi jalan akan segera pulih sepenuhnya, memulihkan denyut kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat setempat.
