Home / Berita / Kades & Janda Dinikahkan Massal di Kuansing: Heboh Goyangan Mobil!

Kades & Janda Dinikahkan Massal di Kuansing: Heboh Goyangan Mobil!

Skandal Mobil Bergoyang di Kuansing: Oknum Kades dan Janda Dinikahkan Setelah Digerebek Warga

Kejadian tak terduga menggemparkan warga Kelurahan Pasar Usang, Kecamatan Kuantan Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, pada Selasa malam, 16 Desember 2025. Sebuah mobil yang terparkir di area minimarket menjadi saksi bisu terbongkarnya sebuah skandal yang melibatkan seorang oknum Kepala Desa (Kades) dari Kecamatan Logas Tanah Darat dan seorang wanita paruh baya yang diketahui berstatus janda asal Kuantan Hilir Seberang. Insiden ini berujung pada pernikahan mendadak kedua pasangan tersebut atas kesepakatan keluarga.

Peristiwa ini kembali mengingatkan warga Kuansing akan insiden serupa yang sempat menjadi perbincangan hangat. Belum lama ini, tepatnya pada Jumat, 11 April 2025, warga Kuansing juga dihebohkan dengan kasus “mobil bergoyang” yang terjadi di parkiran masjid Desa Koto Gunung Toar, Kecamatan Gunung Toar. Penutupan tahun 2025 di wilayah ini pun diwarnai oleh kejadian yang serupa, menegaskan adanya isu moral yang masih menjadi perhatian masyarakat.

Kronologi Penggerebekan yang Mengejutkan

Kejadian bermula ketika karyawan minimarket di Kelurahan Pasar Usang merasa curiga dengan sebuah mobil yang terparkir terlalu lama di depan toko. Kecurigaan tersebut kemudian dilaporkan kepada pemuda setempat. Merasa ada yang tidak beres, warga segera bergerak untuk melakukan pemeriksaan secara diam-diam.

“Warga langsung datang untuk memeriksa diam-diam. Mereka melihat seorang pria dan wanita di bangku tengah, pakaian wanita sudah tidak lengkap. Si pria langsung berpindah ke kursi sopir ketika melihat warga di luar,” ungkap salah seorang saksi mata yang enggan disebutkan namanya.

Natal Jabar Aman: Dedi Mulyadi Pastikan

Melihat kondisi yang mencurigakan tersebut, warga tidak tinggal diam. Mereka segera menggerebek mobil tersebut dan mendapati oknum Kades yang dimaksud bersama wanita tersebut. Situasi sempat memanas, namun pihak kepolisian dan tokoh adat segera turun tangan untuk mengendalikan keadaan agar tidak terjadi aksi anarkis.

Penanganan dan Pernikahan Mendadak

Kapolsek Kuantan Hilir, IPTU Edi Winoto, membenarkan adanya insiden tersebut saat dikonfirmasi pada Rabu, 17 Desember 2025. Beliau menjelaskan bahwa pihaknya hanya bertugas mengamankan situasi.

“Oknum Kades disidang warga dan tokoh adat di Kantor Lurah Pasar Usang, sementara si wanita kita amankan di Mapolsek untuk menghindari amukan warga,” ujar IPTU Edi.

Sementara itu, Lurah Pasar Usang, Eka Putra, menambahkan bahwa dari hasil sidang yang dilakukan pada malam itu, oknum Kades tersebut telah mengakui perbuatannya. Ia tidak dapat mengelak, terlebih lagi karena warga memergoki teman wanitanya dalam kondisi pakaian yang tidak lengkap.

Koperasi Pertambangan Merah Putih Minta Presiden Evaluasi Direksi PT Antam UBPN Konawe Utara

“Perbuatan mereka mencemari kampung kami. Kami kemudian menghubungi pihak keluarga kedua belah pihak. Berdasarkan kesepakatan keluarga, pasangan tersebut akhirnya dinikahkan,” jelas Eka.

Pernikahan mendadak ini menjadi solusi yang diambil oleh keluarga kedua belah pihak untuk menutupi aib dan menjaga nama baik keluarga serta kampung halaman. Keputusan ini diambil setelah musyawarah dan kesepakatan bersama, menunjukkan bahwa penyelesaian masalah secara kekeluargaan masih menjadi prioritas di masyarakat setempat.

Dampak dan Refleksi Moral

Terbongkarnya skandal ini tentu menimbulkan berbagai reaksi di kalangan masyarakat. Selain rasa malu dan kekecewaan, kejadian ini juga menjadi refleksi penting mengenai moralitas, terutama bagi para pejabat publik yang seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat. Isu perselingkuhan dan perbuatan asusila yang melibatkan oknum Kades ini kembali membuka luka lama dan menyoroti perlunya pengawasan serta pembinaan moral yang lebih intensif bagi para pemimpin di tingkat desa.

Kasus “mobil bergoyang” yang kembali terjadi di Kuansing ini menjadi pengingat bahwa masalah moralitas dan etika masih menjadi tantangan serius. Penting bagi seluruh elemen masyarakat, mulai dari tokoh agama, tokoh adat, pemerintah daerah, hingga masyarakat umum, untuk terus bersinergi dalam menjaga nilai-nilai moral dan akhlak mulia. Edukasi yang berkelanjutan dan penegakan aturan yang konsisten diharapkan dapat mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang, demi terciptanya tatanan masyarakat yang lebih baik dan bermartabat.

50 Kepala Keluarga Transmigran Ditempatkan di UPT Torire Poso, Sulteng Perkuat Program BERANI Makmur

Peristiwa ini juga menyoroti peran aktif masyarakat dalam menjaga ketertiban dan norma sosial. Pengawasan warga yang peka terhadap lingkungan sekitar menjadi salah satu faktor penting dalam mencegah dan mengungkap perbuatan yang melanggar norma. Namun, penanganan selanjutnya yang dilakukan secara musyawarah dan mengedepankan penyelesaian kekeluargaan menunjukkan kedewasaan masyarakat Kuansing dalam menyikapi sebuah persoalan.