Home / Keamanan Publik & Keadaan Darurat / Waspadai Daerah Rawan Longsor di Jakarta Saat Hujan

Waspadai Daerah Rawan Longsor di Jakarta Saat Hujan

Peringatan BPBD DKI Jakarta terhadap Wilayah Berpotensi Longsor

BPBD DKI Jakarta memberikan peringatan kepada masyarakat di sejumlah wilayah yang berpotensi mengalami tanah longsor akibat gerakan tanah. Peringatan ini dikeluarkan setelah melihat hasil analisis dari berbagai peta dan data curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG.

  • Prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG.

Daerah Berada di Zona Menengah-Tinggi

Menurut informasi dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), beberapa daerah di Provinsi DKI Jakarta berada di Zona Menengah-Tinggi, yaitu:

  • Jakarta Selatan, meliputi wilayah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pasar Minggu, Pesanggrahan.
  • Jakarta Timur, meliputi wilayah Kecamatan Cipayung, Ciracas, Kramatjati, Makasar, Pasar Rebo.

Gerakan Tanah Saat Hujan

Zona Menengah merupakan daerah yang mempunyai potensi menengah untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.

Sementara, Zona Tinggi adalah daerah yang mempunyai potensi tinggi untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal.

Gempa Letusan Semeru Sebanyak 30 Kali Akibat Banjir Lahar Dingin

Lurah dan Camat Diimbau Waspada

BPBD mengingatkan zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali.

“Untuk itu, kepada Lurah, Camat, dan masyarakat, diimbau untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal,” ujarnya.

Langkah Pencegahan yang Disarankan

Beberapa langkah pencegahan dapat dilakukan oleh masyarakat dan pihak berwajib untuk mengurangi risiko bencana gerakan tanah:

  • Memantau cuaca secara berkala dan mengikuti informasi resmi dari BPBD DKI Jakarta.
  • Melakukan pemeriksaan kondisi tanah di sekitar rumah atau lingkungan sekitar, terutama jika terdapat kemiringan atau lereng.
  • Menghindari pembangunan di area rawan longsor, seperti lereng curam atau dekat sungai.
  • Membuat sistem drainase yang baik untuk mengurangi kelembapan tanah.
  • Menjaga kebersihan lingkungan agar tidak terjadi penumpukan sampah yang dapat menyumbat saluran air.

Pentingnya Kesadaran Masyarakat

Kesadaran masyarakat akan bahaya gerakan tanah sangat penting dalam mengurangi risiko bencana. Dengan memahami potensi bahaya dan cara mengatasinya, masyarakat bisa lebih siap menghadapi situasi darurat.

Selain itu, kerja sama antara pemerintah daerah, BPBD, dan masyarakat juga menjadi kunci dalam pencegahan dan mitigasi bencana. Dengan koordinasi yang baik, risiko kehilangan nyawa dan kerusakan properti dapat diminimalkan.

Penutup

Peringatan dari BPBD DKI Jakarta menjadi pengingat bahwa bencana alam seperti gerakan tanah bisa terjadi kapan saja, terutama saat curah hujan tinggi. Dengan kesadaran dan persiapan yang matang, masyarakat dapat lebih aman dan tenang dalam menghadapi ancaman tersebut.