Home / News / Gempa Terkini Minggu Pagi: Info Lengkap BMKG

Gempa Terkini Minggu Pagi: Info Lengkap BMKG

Gempa Bumi Guncang Sejumlah Wilayah Indonesia pada Minggu Pagi, 21 Desember 2025

Pada Minggu pagi, 21 Desember 2025, aktivitas seismik tercatat mengguncang beberapa wilayah di Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya dua kejadian gempa bumi yang berpusat di lokasi berbeda, memberikan informasi terkini mengenai peristiwa alam tersebut.

Rincian Kejadian Gempa Bumi

Berikut adalah informasi rinci mengenai gempa bumi yang dilaporkan oleh BMKG:

  1. Gempa Bumi di Morowali, Sulawesi Tengah
    Sebuah gempa bumi dengan magnitudo 2,5 dilaporkan terjadi di wilayah Morowali, Sulawesi Tengah, pada Minggu, 21 Desember 2025, tepatnya pukul 10.28 WIB.
    Pusat gempa ini berada pada koordinat 2,73 Lintang Selatan (LS) dan 121,52 Bujur Timur (BT). Lokasi episentrumnya diperkirakan berada sekitar 42 kilometer arah barat daya dari Morowali, dengan kedalaman gempa mencapai 10 kilometer di bawah permukaan bumi.

  2. Gempa Bumi di Tapanuli Utara, Sumatera Utara
    Selang beberapa saat, tepatnya pada pukul 10.26 WIB di hari yang sama, gempa bumi dengan magnitudo 2,5 juga mengguncang Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
    Menurut data BMKG, pusat gempa ini terletak pada koordinat 1,87 Lintang Utara (LU) dan 99,05 Bujur Timur (BT). Jarak episentrumnya adalah sekitar 18 kilometer dari Tapanuli Utara, dengan kedalaman 12 kilometer.

BMKG menekankan bahwa informasi gempa yang dirilis merupakan hasil pengolahan data yang masih bersifat awal dan dapat mengalami perubahan seiring dengan kelengkapan data lebih lanjut. Hingga saat ini, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan material maupun korban jiwa akibat kedua gempa tersebut.

Gempa Sulteng: Magnitudo Terkini Minggu Pagi Ini

Panduan Keselamatan Saat Terjadi Gempa Bumi

Mengetahui cara bertindak yang tepat saat gempa bumi terjadi sangat krusial untuk meminimalkan risiko. BMKG, melalui situs resminya, membagikan panduan keselamatan yang dapat diterapkan di berbagai situasi:

  1. Saat Berada di Dalam Ruangan

    • Lindungi Diri: Segera berlindung di bawah meja atau perabotan kokoh lainnya untuk melindungi kepala dan tubuh dari potensi reruntuhan bangunan.
    • Hindari Benda Gantung: Jauhi benda-benda yang tergantung seperti lampu atau hiasan dinding, karena dapat jatuh saat terjadi guncangan kuat.
    • Cari Titik Aman: Identifikasi area teraman di dalam ruangan yang paling minim risiko tertimpa reruntuhan atau terkena dampak guncangan.
    • Evakuasi Jika Memungkinkan: Jika kondisi aman dan memungkinkan, segera keluar dari bangunan dengan tertib.
    • Gunakan Tangga Biasa: Hindari penggunaan eskalator atau lift saat evakuasi. Gunakan tangga biasa, terutama jika Anda berada di bangunan bertingkat.
    • Pertolongan Pertama: Setelah situasi relatif aman, periksa kondisi diri dan orang di sekitar. Berikan pertolongan pertama (P3K) jika ada yang terluka.
    • Minta Bantuan: Segera telepon atau minta pertolongan jika Anda atau orang di sekitar mengalami luka parah.
  2. Saat Berada di Luar Ruangan atau Area Terbuka

    • Jauhi Struktur: Hindari berdiri terlalu dekat dengan bangunan, tiang listrik, pohon, atau struktur lain yang berpotensi roboh atau tumbang.
    • Perhatikan Permukaan Tanah: Waspadai keretakan tanah yang mungkin muncul dan hindari area tersebut.
  3. Saat Mengendarai Mobil

    • Berhenti dan Menjauh: Segera hentikan kendaraan Anda di tempat yang aman.
    • Keluar dari Mobil: Turun dari mobil dan menjauh dari kendaraan.
    • Waspada Risiko: Berhati-hatilah terhadap kemungkinan pergeseran mobil atau potensi kebakaran.
    • Ikuti Panduan Luar Ruangan: Setelah menjauh dari mobil, ikuti panduan keselamatan untuk orang yang berada di luar ruangan.
  4. Saat Berada di Pantai

    Bibit Siklon 93S: Ancaman Hujan Ekstrem di 10 Wilayah

    • Segera Menjauhi Pantai: Jika Anda berada di area pantai, segera menjauh ke tempat yang lebih tinggi. Lakukan ini secepat mungkin, bahkan sebelum ada peringatan tsunami resmi dikeluarkan.
  5. Saat Tinggal di Daerah Pegunungan

    • Hindari Area Rawan Longsor: Jika Anda berada di daerah pegunungan dan terjadi gempa, segera menjauhi area yang berpotensi mengalami longsoran.

Mengapa Indonesia Sangat Rawan Terkena Gempa?

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang paling sering dilanda gempa bumi di dunia. Kerawanan ini bukanlah suatu kebetulan, melainkan konsekuensi dari posisi geografisnya yang unik.

Penyebab Gempa Bumi

Secara mendasar, gempa bumi terjadi akibat pergeseran pada kulit bumi. Lapisan terluar bumi, yang dikenal sebagai litosfer, tersusun dari segmen-segmen besar yang disebut lempeng tektonik. Lempeng-lempeng ini tidak statis, melainkan terus bergerak secara konstan.

Di permukaan bumi, terdapat setidaknya delapan lempeng tektonik utama yang aktif berinteraksi satu sama lain. Pergerakan lempeng-lempeng ini dapat berupa saling menjauh, saling mendekat, atau saling bergesekan. Interaksi inilah yang seringkali menghasilkan pelepasan energi dalam bentuk gelombang seismik, yang kita rasakan sebagai gempa bumi.

Delapan lempeng tektonik utama tersebut meliputi:
1. Lempeng Indo-Australia
2. Lempeng Pasifik
3. Lempeng Amerika Utara
4. Lempeng Amerika Selatan
5. Lempeng Antartika
6. Lempeng Nazca
7. Lempeng Eurasia
8. Lempeng Afrika

Posisi Indonesia yang berada di pertemuan tiga lempeng tektonik besar (Indo-Australia, Pasifik, dan Eurasia) serta dua lempeng tektonik yang lebih kecil (Lempeng Laut Filipina dan Lempeng Sunda) menjadikannya berada di zona yang sangat aktif secara geologis. Zona pertemuan lempeng ini dikenal sebagai Cincin Api Pasifik (Ring of Fire), yang merupakan area dengan aktivitas vulkanik dan seismik yang sangat tinggi. Pergerakan dan interaksi konstan antara lempeng-lempeng inilah yang menjadi penyebab utama tingginya frekuensi gempa bumi di Indonesia.