Home / News / Waspada Cuaca Ekstrem: Imbauan BPBD untuk Warga dan Wisatawan

Waspada Cuaca Ekstrem: Imbauan BPBD untuk Warga dan Wisatawan

Peringatan Cuaca Ekstrem: BPBD Pangandaran Imbau Kewaspadaan Tinggi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran secara tegas mengimbau seluruh masyarakat, termasuk para wisatawan yang berkunjung, untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan melanda wilayah tersebut. Imbauan ini dikeluarkan sebagai respons terhadap peringatan dini yang disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Meskipun saat ini aktivitas liburan di Pangandaran masih terlihat normal dan ramai, BPBD menekankan pentingnya kesiapsiagaan, terutama bagi mereka yang beraktivitas di wilayah pesisir dan perairan laut.

Imbauan Langsung dari BPBD Pangandaran

Supiatno, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Kabupaten Pangandaran, dalam keterangannya pada Senin pagi (22/12/2025), menyampaikan pesan penting kepada masyarakat. “BPBD menghimbau kepada seluruh masyarakat, harap selalu waspada terhadap cuaca ekstrem saat ini,” tegasnya. Imbauan ini secara khusus ditujukan kepada para nelayan yang setiap hari bergelut dengan aktivitas di laut Pangandaran, Jawa Barat. Mereka adalah kelompok yang paling rentan terdampak perubahan cuaca mendadak dan intensitas gelombang laut yang berpotensi meningkat.

Analisis BMKG: Puncak Musim Hujan dan Potensi Bencana

Bus Cahaya Trans Tergelincir: Kelalaian Tak Laik Jalan

Kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem di bulan Desember dan Januari ini juga diperkuat oleh pernyataan dari Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Bandung, Teguh Rahayu. Dalam sebuah video yang beredar, Teguh Rahayu menjelaskan bahwa sebagian besar wilayah Jawa Barat, termasuk kawasan Bandung Raya, telah memasuki puncak musim penghujan.

“Curah hujan tinggi, mengharuskan kita terus siaga dan waspada terhadap potensi cuaca ekstrem,” ujar Teguh Rahayu. Periode Desember 2025 hingga Januari mendatang diprediksi menjadi puncak intensitas hujan di wilayah tersebut.

Potensi cuaca ekstrem ini dapat termanifestasi dalam berbagai bentuk, meliputi:

  • Hujan Lebat: Intensitas hujan yang sangat tinggi, berpotensi menyebabkan genangan air hingga banjir.
  • Petir: Sambaran petir yang berbahaya, terutama saat aktivitas di luar ruangan.
  • Angin Kencang: Hembusan angin yang kuat, mampu merusak properti dan membahayakan keselamatan.

Fenomena cuaca ini diperkirakan akan terjadi pada berbagai waktu, mulai dari siang hari, sore, hingga malam hari. Oleh karena itu, kesiapsiagaan menjadi kunci utama.

Mitigasi Bencana Hidrometeorologi

Defense Ministry Bomb Threat: Police Pursue Author

Menghadapi potensi cuaca ekstrem tersebut, masyarakat diimbau untuk secara proaktif mempersiapkan diri menghadapi berbagai jenis bencana hidrometeorologi. Teguh Rahayu menambahkan, “Masyarakat diimbau mensiagakan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, dan juga angin kencang.”

Langkah-langkah mitigasi yang dapat diambil antara lain:

  • Pemantauan Informasi Cuaca: Selalu mengikuti perkembangan informasi cuaca terkini dari sumber resmi seperti BMKG.
  • Pengamanan Lingkungan: Memastikan lingkungan sekitar rumah aman dari potensi banjir (misalnya, membersihkan saluran air) dan tanah longsor (misalnya, menghindari pembangunan di area rawan).
  • Persiapan Peralatan: Menyiapkan peralatan darurat seperti senter, radio portabel, dan persediaan air minum serta makanan jika diperlukan.
  • Keselamatan Diri: Mengurangi aktivitas di luar ruangan saat cuaca buruk, terutama bagi anak-anak dan lansia. Bagi nelayan, penting untuk memperhatikan kondisi laut sebelum melaut.
  • Evakuasi Dini: Mengetahui jalur evakuasi dan titik kumpul aman jika situasi mengharuskan pengungsian.

Pihak BPBD Pangandaran terus berupaya memberikan informasi dan imbauan demi menjaga keselamatan warga serta pengunjung. Kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat sangat krusial dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem ini.