David Moyes, pelatih Everton, menyuarakan keprihatinannya atas minimnya ketajaman lini serang timnya setelah kekalahan 1-0 dari Arsenal dalam lanjutan Liga Inggris pekan ke-17. Hasil ini menambah rentetan kekalahan bagi “The Toffees,” yang sebelumnya juga takluk 2-0 dari Chelsea di Stamford Bridge pada akhir pekan lalu.
Performa ofensif Everton dalam pertandingan melawan Arsenal memang sangat mengkhawatirkan. Tim hanya mampu mencatatkan satu tembakan tepat sasaran dari estimasi expected goals (xG) yang sangat rendah, yaitu 0,2. Lebih parahnya lagi, Everton gagal menciptakan satu pun percobaan tembakan sepanjang babak pertama dalam laga kandang Liga Inggris tersebut. Ini merupakan kali kedua dalam sejarah pencatatan statistik (sejak musim 2003/2004) Everton tidak mampu melepaskan satu tembakan pun di paruh pertama pertandingan.
“Anda bisa bermain sebaik apa pun dan melakukan hal-hal baik, tetapi kita perlu mencetak beberapa gol. Kami belum mencetak gol dalam dua pertandingan terakhir, dan itulah yang benar-benar hilang,” keluh David Moyes.
Meskipun gagal mencetak gol, pelatih asal Skotlandia ini tetap memberikan apresiasi kepada anak asuhnya atas perjuangan maksimal yang telah mereka tunjukkan. Ia juga mengakui bahwa pertahanan Arsenal sangat sulit untuk ditembus.
“Kami melakukan banyak hal, upaya para pemain, semangat mereka. Semua yang Anda inginkan dari mereka, mereka lakukan malam ini. Hanya sedikit soal kualitas atau mencoba untuk lebih menyulitkan Arsenal. Arsenal jarang memberikan peluang kepada lawan, dan kami tidak mendapatkan cukup kesempatan malam ini,” jelasnya lebih lanjut.
Mantan pelatih Manchester United ini juga menyoroti jalannya pertandingan yang menurutnya dimulai dengan baik oleh Everton. Namun, penalti yang diberikan kepada Arsenal diyakini membuat “The Toffees” sedikit kehilangan momentum dan terpengaruh secara psikologis.
“Saya pikir kami memulai pertandingan dengan baik. Saya rasa kami tidak berada di bawah tekanan besar sampai tendangan penalti. Saya pikir setelah tendangan penalti, kami sedikit terguncang.”
Menyadari kebutuhan untuk mengubah jalannya pertandingan, pelatih berusia 62 tahun ini mengambil langkah untuk membuat timnya bermain lebih terbuka di babak kedua. Para pemain Everton pun disebutnya telah berjuang keras hingga peluit akhir dibunyikan oleh wasit.
“Saya rasa di babak kedua, kami harus membuat permainan lebih terbuka, kami harus lebih berkomitmen daripada sebelumnya. Kami mencoba untuk lebih sering dan lebih cepat maju ke depan, tetapi itu juga memungkinkan Arsenal untuk melakukan satu atau dua pergerakan umpan yang brilian,” tegasnya, mengakui bahwa risiko yang diambil untuk menyerang lebih terbuka juga memberikan ruang bagi Arsenal untuk menunjukkan kualitas serangan balik mereka.
Analisis Kinerja Lini Serang Everton
Kekalahan beruntun ini menyoroti masalah kronis yang dihadapi Everton di lini serang. Data statistik yang minim, seperti rendahnya jumlah tembakan dan xG, mengindikasikan kesulitan tim dalam menciptakan peluang gol yang berarti.
- Minimnya Ancaman ke Gawang Lawan:
Everton kesulitan untuk membangun serangan yang efektif dan mengancam pertahanan lawan. Hal ini terlihat dari statistik tembakan yang sangat rendah. - Kesulitan Mengkonversi Peluang:
Bahkan ketika peluang tercipta, Everton tampaknya kesulitan untuk mengkonversinya menjadi gol. Ini bisa disebabkan oleh kurangnya kreativitas, eksekusi yang buruk, atau kombinasi keduanya. - Dampak Psikologis Penalti:
Keputusan penalti yang berujung gol untuk Arsenal disebut sebagai titik balik yang menggoyahkan kepercayaan diri pemain Everton, yang kemudian berdampak pada performa mereka selanjutnya.
Tantangan David Moyes
David Moyes kini dihadapkan pada tugas berat untuk memperbaiki performa lini serang Everton. Ia perlu menemukan solusi untuk meningkatkan ketajaman tim, baik melalui taktik, pemilihan pemain, maupun motivasi.
- Strategi Penyerangan:
Moyes perlu mengevaluasi kembali strategi penyerangan tim. Apakah tim perlu bermain lebih direct, lebih mengandalkan umpan silang, atau membangun serangan dari lini tengah dengan lebih sabar? - Peningkatan Kualitas Individu:
Pelatih perlu bekerja sama dengan para penyerang untuk meningkatkan kemampuan individu mereka, termasuk penyelesaian akhir, pergerakan tanpa bola, dan pengambilan keputusan di area penalti. - Penguatan Mental Tim:
Memulihkan kepercayaan diri tim setelah kekalahan beruntun menjadi krusial. Moyes perlu membangun kembali mentalitas juang agar para pemain tidak mudah terpengaruh oleh tekanan atau situasi pertandingan yang merugikan.
Pertandingan melawan Arsenal menjadi cerminan dari tantangan yang dihadapi Everton. Dengan kompetisi Liga Inggris yang semakin ketat, tim perlu segera menemukan solusi untuk masalah lini serang mereka jika ingin menghindari hasil yang lebih buruk di sisa musim ini.
