Home / Olahraga / Juara Dunia & Asia Menangis: Keunggulan Sirna di Kandang

Juara Dunia & Asia Menangis: Keunggulan Sirna di Kandang

Ganda putri nomor satu dunia, Liu Sheng Shu/Tan Ning, baru-baru ini harus menelan pil pahit usai tersingkir di babak semifinal BWF World Tour Finals 2025. Pasangan unggulan Tiongkok ini harus mengakui keunggulan wakil Korea Selatan, Baek Ha-na/Lee So-hee, dalam pertandingan tiga gim yang sengit. Skor akhir 21-15, 16-21, 19-21 menjadi penutup langkah Liu/Tan di turnamen penutup musim ini, sebuah hasil yang tentu saja jauh dari kepuasan bagi pasangan yang mendominasi peringkat dunia.

Situasi ini terasa kian pahit mengingat rekor pertemuan Liu/Tan melawan Baek/Lee di tahun 2025. Sebelum laga semifinal ini, Liu/Tan selalu berhasil meraih kemenangan dalam tiga pertemuan sebelumnya. Puncaknya, pada fase grup BWF World Tour Finals 2025 yang sama, Liu/Tan bahkan mengalahkan Baek/Lee dengan skor telak 21-7, 21-10. Kemenangan tersebut memastikan Liu/Tan keluar sebagai juara grup, sementara Baek/Lee harus puas di posisi runner-up. Namun, takdir undian kembali mempertemukan kedua pasangan ini di babak krusial semifinal, di mana cerita yang berbeda pun terungkap.

Momen Dramatis di Gim Ketiga

Pertandingan semifinal kali ini menyajikan drama yang tak terduga. Liu/Tan sempat memimpin cukup jauh di gim ketiga dengan skor 15-8, seolah mengukuhkan dominasi mereka. Namun, Baek/Lee menunjukkan mental baja yang luar biasa. Mereka berhasil memangkas ketertinggalan secara bertahap, menyamakan kedudukan menjadi 15-16, dan akhirnya membalikkan keadaan menjadi 18-18. Dari sana, ganda putri Korea Selatan itu berhasil merebut poin demi poin krusial, mengulang kembali luka kekalahan yang pernah mereka berikan kepada Liu/Tan pada semifinal BWF World Tour Finals tahun sebelumnya.

Baek Ha-na mengungkapkan kunci kemenangan mereka. “Kami tidak yakin di gim ketiga, tetapi saat kami perlahan-lahan memperkecil selisih skor, kami menemukan taktik yang tepat dan akhirnya meraih kemenangan,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa persiapan matang menjadi faktor penentu. “Mereka (Liu/Tan) sangat cepat, berdasarkan pertemuan kami di babak grup, kami telah mempersiapkan diri dengan baik dan berhasil mengejutkan mereka,” tambahnya.

Deja Vu yang Menyakitkan

Kekalahan di semifinal BWF World Tour Finals 2025 ini terasa seperti pengulangan mimpi buruk bagi Liu/Tan. Pasalnya, pada edisi tahun lalu, BWF World Tour Finals 2024, mereka juga harus tersingkir di babak semifinal oleh pasangan yang sama, Baek/Lee, dengan skor 14-21, 20-22. Kabarnya, setelah pertandingan tersebut, Liu/Tan tak dapat menahan air mata mereka. “Bukannya kami tidak bisa menerima kekalahan, tetapi seharusnya kami tidak kalah hari ini (babak semifinal),” ujar salah satu ganda putri Tiongkok tersebut, menunjukkan kekecewaan mendalam atas hasil yang dianggap di luar perkiraan.

Alfreanda Dewangga Buka Suara: Kondisi Terkini Pasca-Tarik di Babak Kedua

Prestasi Moncer Sepanjang Musim yang Tercoreng

Situasi ini tentu sangat sulit dipercaya mengingat pencapaian luar biasa Liu/Tan sepanjang tahun 2025. Sepanjang musim ini, mereka berhasil mengoleksi enam gelar juara di berbagai ajang bergengsi. Termasuk di antaranya adalah gelar di Kejuaraan Asia dan Kejuaraan Dunia, serta dua gelar BWF World Tour Super 1000 di Indonesia Open dan China Open. Prestasi ini menegaskan dominasi mereka sebagai ganda putri terbaik dunia.

Di sisi lain, sebelum BWF World Tour Finals 2025, Baek/Lee hanya mampu meraih satu gelar juara, yaitu di Denmark Open. Namun, kemampuan mereka untuk tampil maksimal di turnamen besar seperti BWF World Tour Finals terbukti tak terbantahkan. Baek/Lee berhasil meraih gelar juara BWF World Tour Finals secara beruntun, baik pada edisi tahun lalu maupun tahun ini.

Pada final BWF World Tour Finals 2025, Baek/Lee berhasil mengalahkan wakil Jepang, Yuki Fukushima/Mayu Matsumoto, dengan skor 21-17, 21-11, mengukuhkan status mereka sebagai juara bertahan sekaligus membuktikan bahwa mereka adalah ancaman serius bagi siapapun, bahkan bagi ganda putri nomor satu dunia sekalipun.