Home / Olahraga / Tak Denda Rp 100 Juta, Persebaya Rekrut Pelatih Baru Kontrak Panjang

Tak Denda Rp 100 Juta, Persebaya Rekrut Pelatih Baru Kontrak Panjang

Persebaya Surabaya Lolos dari Denda, Persiapan Pelatih Baru Sudah Matang

Persebaya Surabaya berhasil menghindari denda sebesar Rp 100 juta setelah resmi menunjuk pelatih baru dengan kontrak jangka panjang. Kabar ini muncul di tengah situasi klub yang sempat berjalan tanpa pelatih kepala definitif dalam kompetisi Super League 2025/2026.

Regulasi liga menyebutkan bahwa klub wajib menunjuk pelatih kepala maksimal 30 hari setelah pemutusan kontrak. Jika melewati batas tersebut, sanksi finansial senilai Rp 100 juta akan diberikan kepada klub. Persebaya Surabaya sebelumnya resmi mengakhiri kerja sama dengan Eduardo Pérez pada 22 November 2025. Hingga akhir Desember, manajemen belum juga mengumumkan sosok pengganti secara resmi ke publik.

Kondisi ini membuat banyak pihak berspekulasi tentang potensi sanksi yang bakal diterima Green Force. Namun, kabar terbaru menunjukkan bahwa manajemen telah melakukan langkah yang cukup matang untuk menghindari masalah hukum.

Informasi tersebut diunggah oleh fanbase Persebaya Surabaya, @bondonekat_media, yang cukup aktif dalam memberikan update dinamika internal klub. Unggahan itu menyebut bahwa Persebaya Surabaya sebenarnya sudah mencapai kesepakatan dengan pelatih baru. Meski belum diumumkan secara resmi, klub disebut telah mempersiapkan segala hal untuk memastikan tidak terkena sanksi.

“Setelah mengakhiri kerjasama dengan Eduardo Perez sebagai (Pelatih Kepala) pada 22 November 2025 lalu, Persebaya sampai kini juga belum kunjung mengumumkan Pelatih baru mereka,” tulis akun tersebut. Unggahan itu langsung menyita perhatian suporter.

Juara BWF World Tour Finals 2025: Ganda Campuran China Kembali Menang Setelah 7 Tahun

Akun yang sama juga menyinggung potensi sanksi yang sempat menghantui Persebaya Surabaya. “Dalam regulasi, jika lebih 30 hari setelah mengakhiri kerjasama dengan pelatih, maka akan dikenakan sanksi berupa denda dengan nominal 100 juta rupiah.”

Menariknya, unggahan yang sama justru memberi sinyal positif terkait masa depan kursi pelatih kepala. Fanbase tersebut menyebut manajemen sudah bergerak lebih jauh dari yang terlihat.

“Perihal pelatih pengganti, Persebaya telah mencapai kesepakatan jangka panjang. Namun, Persebaya akan bersikap profesional menunggu tuntasnya segala urusan legalitas,” bunyi pernyataan yang diunggah.

Jika informasi ini akurat, Persebaya Surabaya berpeluang lolos dari ancaman denda Rp 100 juta. Klub disebut hanya tinggal menunggu penyelesaian administrasi sebelum pengumuman resmi dilakukan.

Sambil menanti kejelasan itu, Persebaya Surabaya tetap menjalani kompetisi dengan kondisi serba terbatas. Tim bahkan tampil tanpa pelatih kepala saat menjamu Borneo FC di Stadion Gelora Bung Tomo.

Turnamen Palangka Raya Cup 2025 Ditutup, Semangat Anak-Anak Bertanding di Bawah Hujan

Pada laga pekan ke-15 Super League, Sabtu (20/12/2025), Persebaya Surabaya harus puas bermain imbang 2-2 melawan Borneo FC. Padahal, Green Force tampil menekan sepanjang babak kedua. Tambahan satu poin membuat Persebaya Surabaya mengoleksi 19 poin di klasemen sementara. Posisi mereka kini berada di papan tengah, tepatnya peringkat keenam atau ketujuh tergantung pembaruan klasemen.

Situasi semakin unik karena caretaker Uston Nawawi juga tidak bisa mendampingi tim di pinggir lapangan di laga lawan Borneo FC. Ia harus absen akibat akumulasi kartu kuning. Akhirnya, Shin Sang-gyu selaku asisten pelatih yang mengambil peran mendampingi pemain selama pertandingan. Kondisi ini membuat Persebaya praktis tampil tanpa figur utama di sisi teknis.

Sebelum pertandingan, Uston Nawawi sudah menegaskan pentingnya kehadiran pelatih kepala definitif. Ia menilai pelatih baru dibutuhkan untuk memberi dampak jangka panjang pada permainan tim. “Pasti ada pengaruh, tetapi saat ini yang terpenting adalah Persebaya. Dalam kondisi apa pun, tim ini harus menjadi prioritas utama,” ujar Uston.

Meski begitu, Uston memilih tetap fokus menjaga stabilitas tim. Ia menyadari situasi transisi menuntut semua elemen bersikap profesional. Uston sudah sekitar 30 hari mendampingi tim sejak Eduardo Pérez resmi pergi. Selama periode itu, ia mengaku belum mendapat informasi soal pelatih baru.

“Untuk pelatih baru, saya belum berkomunikasi dengan manajemen terkait hal tersebut. Saya belum mengetahui soal itu,” ucapnya. Dengan status sementara, Uston menegaskan fokusnya hanya pada pekerjaan harian bersama tim. Target terdekat adalah mempersiapkan Persebaya Surabaya menghadapi laga berikutnya.

Christo Popov: Kemenangan Sempurna BWF World Tour Finals 2025, Curhat Sang Juara

“Saya fokus saja pada persiapan tim menghadapi pertandingan selanjutnya,” lanjutnya. Sikap itu menunjukkan komitmen menjaga performa tim di tengah keterbatasan.

Menariknya, di bawah arahan Uston, Persebaya Surabaya belum sekalipun meraih kemenangan. Namun, Green Force juga belum menelan kekalahan selama periode tersebut. Catatan itu mencerminkan performa yang masih belum konsisten. Dari 14 pertandingan hingga pekan ke-15, Persebaya Surabaya mengumpulkan 19 poin.

Situasi ini membuat kehadiran pelatih baru semakin dinanti oleh Bonek. Sosok pelatih definitif diharapkan membawa kejelasan arah dan filosofi permainan. Jika kontrak jangka panjang benar-benar sudah disepakati, langkah ini menunjukkan keseriusan manajemen membangun tim. Persebaya Surabaya tak ingin hanya berpikir jangka pendek di tengah musim.

Penundaan pengumuman disebut berkaitan dengan proses legalitas. Manajemen memilih berhati-hati agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Langkah profesional ini sekaligus menjelaskan mengapa Persebaya Surabaya tetap tenang menghadapi isu denda. Klub diyakini sudah mengamankan posisi mereka sesuai regulasi.

Kini, publik hanya tinggal menunggu waktu hingga sosok pelatih baru diperkenalkan. Nama dan latar belakangnya masih menjadi tanda tanya besar. Yang jelas, kabar ini memberi angin segar bagi Persebaya Surabaya dan suporternya. Ancaman denda Rp 100 juta tampaknya tinggal cerita.

Menarik menantikan bagaimana sentuhan pelatih baru tersebut di sisa musim Super League 2025/2026. Persebaya Surabaya berharap fase transisi ini segera berakhir dengan hasil yang lebih meyakinkan.