Kolaborasi Strategis FPEB UPI dan PT Driya: Memperkuat Pendidikan Tinggi Melalui Magang Industri
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia (FPEB UPI) menjalin kolaborasi inovatif dengan PT Diwangkara Wihaya Nusantara (PT Driya) melalui program magang mahasiswa yang berlangsung dari September hingga November 2025. Program ini tidak hanya memberikan pengalaman praktis berharga bagi para mahasiswa, tetapi juga berkontribusi signifikan dalam penguatan tata kelola perusahaan serta pengembangan strategi pemasaran dan branding produk cat reflektif unggulan PT Driya, yaitu BeCool.
Dr. Eng. Beta Paramita, S.T., M.T., selaku Pendiri PT Driya, menekankan pentingnya dukungan sektor industri terhadap program magang mahasiswa. “Dukungan kami terhadap program magang ini merupakan wujud nyata kontribusi industri dalam mendukung penguatan pendidikan tinggi agar lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja yang terus berkembang,” ujarnya.
Program magang ini merupakan bagian integral dari implementasi hibah dana senilai Rp2,46 miliar yang diterima UPI. Dana hibah ini dialokasikan untuk mendukung berbagai kegiatan penelitian dan inovasi akademik yang bersifat lintas fakultas, program studi, dan lembaga di lingkungan UPI. Skema hibah ini sendiri merupakan bagian dari dana hibah yang lebih besar senilai Rp11,8 miliar yang diberikan oleh ClimateWorks Foundation, menunjukkan komitmen global terhadap pengembangan riset dan inovasi.
Mahasiswa FPEB UPI Berkontribusi Langsung dalam Tiga Divisi Kunci
Program magang ini melibatkan enam mahasiswa Sarjana (S1) dari FPEB UPI, yang masing-masing membawa keahlian dan perspektif unik mereka. Para mahasiswa tersebut adalah:
- Diva Lathifah dan Azman Yusra Attaufiq dari Program Studi Akuntansi.
- Oktavia Santa Yohana dari Program Studi Manajemen.
- Nabil Fatya NH dan Daffa Adipramana dari Program Studi Pendidikan Bisnis.
- Siti Nur Pajriati dari Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran.
Pelaksanaan program magang ini dikoordinasikan secara cermat oleh Wakil Dekan Bidang Pendidikan dan Penjaminan Mutu FPEB UPI, Dr. Heny Hendrayati, S.IP., M.M. Dosen-dosen FPEB UPI yang berpengalaman turut membimbing para mahasiswa, termasuk Rika Nurrizkiana, S.E., M.S.Ak.; Ery Adam Primaskara, S.Pd., M.M.; Irsyad F. Prasetia, S.E., M.Ak.; dan Layung Anindya P., S.T., M.S.M. Kolaborasi erat antara FPEB UPI dan PT Driya ini menegaskan komitmen bersama dalam mengimplementasikan pembelajaran berbasis praktik atau experiential learning yang secara langsung relevan dengan tantangan dan kebutuhan industri.
Selama periode magang, mahasiswa tidak hanya menjadi pengamat, tetapi terlibat secara aktif dalam berbagai aktivitas operasional perusahaan. Mereka ditempatkan dan berkontribusi dalam tiga divisi utama yang krusial bagi keberlangsungan dan pertumbuhan PT Driya: Divisi Accounting, Divisi Branding, dan Divisi Marketing.
Divisi Accounting: Memperkuat Sistem Keuangan Perusahaan
Di Divisi Accounting, para mahasiswa mendapatkan pemahaman mendalam mengenai seluruh alur transaksi dan sistem keuangan perusahaan. Pengalaman ini memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan memberikan rekomendasi konkret. Hasil kerja mereka mencakup penyusunan draf Standar Operasional Prosedur (SOP) Keuangan yang lebih efisien dan pengembangan sistem pencatatan keuangan yang lebih akurat, guna meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
Divisi Branding: Membangun Identitas Merek yang Kuat
Divisi Branding menjadi ajang bagi mahasiswa untuk mengasah kreativitas dan strategi dalam membangun citra merek produk BeCool. Peran mereka sangat beragam, meliputi:
- Content Planner: Merancang dan menyusun rencana konten yang terstruktur berdasarkan enam pilar konten yang telah ditetapkan, memastikan pesan merek tersampaikan secara konsisten dan menarik.
- Content Creator: Menciptakan berbagai materi konten yang kreatif dan relevan untuk berbagai platform digital.
- Social Media Specialist: Mengelola dan mengoptimalkan kehadiran merek di berbagai platform media sosial.
- Desainer Visual: Mengembangkan elemen visual yang mendukung identitas merek BeCool.
Salah satu capaian signifikan dari tim branding adalah penyelesaian Brand Guidelines yang komprehensif, sebuah panduan penting untuk memastikan konsistensi dalam setiap komunikasi merek. Selain itu, analisis performa media sosial BeCool selama 90 hari terakhir menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan, terutama di platform Instagram, TikTok, dan LinkedIn, mengindikasikan strategi yang tepat sasaran.
Divisi Marketing: Merancang Strategi Pemasaran Terpadu
Pada Divisi Marketing, mahasiswa melakukan serangkaian riset mendalam, baik internal maupun eksternal. Mereka memanfaatkan berbagai metodologi analisis seperti SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) dan TOWS (Threats, Opportunities, Weaknesses, Strengths), serta melakukan riset pasar dan benchmarking terhadap kompetitor.
Temuan dari riset ini menjadi landasan krusial dalam penyusunan Integrated Marketing Plan. Rencana ini mencakup berbagai aspek strategis, seperti:
- Strategi promosi yang inovatif dan efektif.
- Penentuan segmentasi pasar yang tepat sasaran.
- Penguatan brand awareness dan brand equity BeCool.
- Perencanaan pemasaran jangka menengah dan panjang yang selaras dengan arah bisnis strategis PT Driya.
Luaran Program dan Kontribusi terhadap SDGs
Program magang ini berhasil menghasilkan berbagai luaran yang bernilai bagi PT Driya, termasuk draf SOP keuangan yang terperinci, Brand Guidelines yang komprehensif, rekomendasi strategi media sosial yang berfokus pada pertumbuhan, serta Integrated Marketing Plan yang matang.
Lebih dari sekadar memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, program magang ini juga memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) PBB. Secara spesifik, program ini mendukung SDG 4: Pendidikan Berkualitas. Melalui pembelajaran berbasis praktik yang intensif, program magang ini secara langsung memperkuat kompetensi, keterampilan, dan kesiapan kerja para mahasiswa FPEB UPI, membekali mereka untuk menghadapi tantangan dunia profesional di masa depan. Kolaborasi semacam ini menjadi model yang patut dicontoh dalam menjembatani kesenjangan antara dunia akademik dan industri.
