Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Bidang Kebijakan Ekonomi DPP Golkar, Abdul Rahman Farisi, mengapresiasi hasil kunjungan perdana Presiden Prabowo Subianto ke luar negeri nan menghasilkan komitmen investasi asing sekitar Rp 200 triliun. Menurutnya, perihal ini berpotensi menambah kenaikan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 1 persen.
"Saya mengapresiasi jumlah komitmen rencana investasi nan masuk ke Indonesia dari hasil kunjungan Presiden Prabowo. Ini memperkuat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen, kita memerlukan investasi nan besar," ujar Abdul Rahman Farisi dikutip Sabtu, (23/11/2024).
Mantan Tenaga Ahli Ketua BPK RI ini menegaskan bahwa investasi asing menjadi substitusi krusial dalam memenuhi kebutuhan investasi nasional nan tinggi. Jika diasumsikan setiap Rp1 triliun investasi menghasilkan produksi senilai Rp1 triliun, maka dengan total investasi asing Rp200 triliun maka dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 1 persen dari PDB nasional nan mencapai lebih Rp20.000 triliun.
Lebih lanjut, Abdul Rahman menjelaskan bahwa pengaruh multiplier dari investasi asing bakal mulai terlihat dalam tahun-tahun berikutnya. Akumulasi investasi asing ini diperkirakan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia selama lima tahun mendatang.
"Selain mendorong pertumbuhan PDB, investasi asing ini juga bakal mendukung ekspansi lapangan kerja serta mendorong pertumbuhan upaya domestik, bukan menjadi substitusi bagi upaya domestik," tambahnya.
Perekonomian Menunjukkan Arah Positif
Hasil kunjungan ini, menurut Golkar, menunjukkan arah nan positif bagi perekonomian nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.
"Dengan pengelolaan nan tepat, serta support dari Partai Golkar dan Ketum Bahlil Lahadalia potensi ini diharapkan menjadi penggerak utama dalam memperkuat esensial ekonomi Indonesia," tukas mantan Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin ini.
Diplomasi Indonesia Makin Proaktif di Kancah Internasional
Kunjungan Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto, ke China dan Amerika Serikat (AS) baru-baru ini menandai babak baru dalam diplomasi Indonesia nan semakin proaktif di kancah internasional.
Lawatan ini tidak hanya mempererat hubungan dengan negara-negara besar, tetapi juga menunjukkan komitmen Indonesia dalam memainkan peran krusial dalam geopolitik dunia. Sebagai negara sahabat pertama nan dikunjungi, China menjadi simbol pengakuan atas posisi Indonesia di dunia, sementara kunjungan ke AS semakin memperkuat gambaran Indonesia sebagai mitra strategis.
Guru Besar Hubungan Internasional Universitas Indonesia, Fredy Buhama Lumban Tobing, memberikan pandangannya tentang makna krusial dari lawatan ke China.
"Menjadi menarik lantaran China merupakan negara sahabat pertama nan dikunjungi oleh Pak Prabowo sebagai Presiden RI ke-8. Undangan pemerintah China menandakan bahwa China mengakui peran strategis Indonesia dalam peta geopolitik bumi ke depan," ujar Fredy.
Kunjungan ke AS juga tak kalah penting. Selain memperkuat hubungan ekonomi dan politik, lawatan Presiden Prabowo ke negara adikuasa ini memperlihatkan bahwa Indonesia semakin diperhitungkan dalam percaturan internasional. Pengamat politik, Ujang Komaruddin, memandang kunjungan ini sebagai langkah nan membanggakan rakyat Indonesia.
"Jadi, jika kita menganalisa dan mengawasi apa nan dilakukan oleh Pak Prabowo sebagai Presiden RI ke-8, itu membikin decak kagum bagi seluruh rakyat Indonesia. Beliau punya pengalaman, hubungan baik dengan banyak negara, dan banyak tokoh dunia,” ungkap Ujang.
Bangun Hubungan Internasional
Lebih lanjut, Ujang menilai bahwa sifat Presiden Prabowo nan cerdas, penuh pengetahuan, serta rendah hati menjadi daya tarik dalam membangun hubungan internasional.
"Presiden Prabowo punya kepintaran tinggi, punya banyak pengetahuan, dan juga sangat humble. Itu kesaksian-kesaksian nan diberikan penduduk Indonesia nan ada di Amerika ketika berjumpa dengan Pak Prabowo. Saya memandang bahwa apa nan dilakukan oleh Pak Prabowo itu membangkitkan rasa kebanggaan bagi rakyat Indonesia,” lanjut Ujang.
Dari segi diplomasi, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menekankan bahwa lawatan ini menjadi bukti konkret peran Indonesia di bumi internasional.
"Presiden menekankan kunjungan ini sebagai bentuk peran Indonesia di bumi internasional. Permohonan untuk Indonesia datang dalam pertemuan bilateral dan multilateral menunjukkan Indonesia begitu dihormati dan perannya ditunggu seluruh dunia," jelas Meutya.