Home / Sosial & Budaya / 18 Desember: Peringatan Hari Apa Saja?

18 Desember: Peringatan Hari Apa Saja?

18 Desember: Sejumlah Peringatan Penting yang Mengisi Kalender Global dan Lokal

Setiap tanggal 18 Desember menandai momen-momen penting yang dirayakan baik di kancah nasional maupun internasional. Hari ini menjadi saksi bisu berbagai peringatan yang mencakup spektrum luas, mulai dari isu kesehatan, pendidikan, kemanusiaan, hingga peristiwa bersejarah yang membentuk identitas suatu daerah. Berbagai perayaan ini mengingatkan kita akan keragaman dunia dan pentingnya menjaga berbagai aspek kehidupan yang berharga.

Perayaan Lokal: Hari Jadi Banyuwangi yang Sarat Makna

Di Indonesia, tanggal 18 Desember memiliki arti spesial bagi masyarakat Banyuwangi, Jawa Timur. Peringatan ini dikenal sebagai Hari Jadi Banyuwangi. Penetapan tanggal ini bukan tanpa alasan, melainkan didasarkan pada peristiwa sejarah yang sangat krusial bagi eksistensi wilayah tersebut. Sejarah Banyuwangi berakar kuat pada peristiwa heroik bernama Perang Puputan Bayu. Perang ini merupakan bentuk perlawanan gigih rakyat Blambangan terhadap upaya ekspansi yang dilakukan oleh Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) atau Perusahaan Hindia Timur Belanda, yang telah berlangsung sejak tahun 1767.

Puncak dari perjuangan sengit ini terjadi pada tanggal 18 Desember 1771. Pada hari inilah, rakyat Blambangan menunjukkan keberanian luar biasa dengan memilih untuk bertempur hingga titik darah penghabisan. Tindakan ini menjadi simbol abadi dari semangat perlawanan yang membara terhadap segala bentuk penjajahan dan penindasan. Hari Jadi Banyuwangi bukan sekadar perayaan ulang tahun sebuah daerah, melainkan pengingat akan nilai-nilai keberanian, persatuan, dan perjuangan demi kebebasan yang diwariskan oleh para leluhur.

Peringatan Global: Hari Migran Internasional dan Penghargaan bagi Para Perantau

Pada tanggal yang sama, dunia juga memperingati Hari Migran Internasional. Peringatan ini ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai bentuk pengakuan yang tulus atas kontribusi signifikan yang telah diberikan oleh para migran di seluruh penjuru dunia. Lebih dari itu, peringatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global mengenai pentingnya perlindungan hak-hak para migran.

Zodiak Rabu 17 Des: Asmara, Cuan, Hoki Berkilau

Pemilihan tanggal 18 Desember untuk Hari Migran Internasional memiliki makna historis yang mendalam. Tanggal ini bertepatan dengan pengesahan Konvensi Internasional tentang Perlindungan Hak-Hak Seluruh Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1990. Melalui momen ini, komunitas internasional diajak untuk secara aktif menyoroti berbagai tantangan kompleks yang seringkali dihadapi oleh para migran. Tantangan-tantangan ini meliputi risiko eksploitasi yang mengintai, diskriminasi yang meresahkan, hingga pelanggaran hak asasi manusia yang terkadang luput dari perhatian. Hari Migran Internasional menjadi seruan global untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan aman bagi setiap individu yang melakukan perjalanan lintas batas demi kehidupan yang lebih baik.

Merayakan Keanekaragaman Bahasa: Hari Bahasa Arab Sedunia

Selain itu, tanggal 18 Desember juga diperingati sebagai Hari Bahasa Arab Sedunia. Peringatan ini diinisiasi oleh UNESCO sebagai pengakuan atas posisi vital bahasa Arab sebagai salah satu bahasa utama di dunia. Bahasa Arab digunakan oleh ratusan juta penutur yang tersebar di berbagai negara, menjadikannya jembatan komunikasi dan budaya yang sangat penting.

Pemilihan tanggal 18 Desember untuk Hari Bahasa Arab Sedunia didasarkan pada keputusan bersejarah Majelis Umum PBB pada tahun 1973. Pada tahun tersebut, bahasa Arab secara resmi ditetapkan sebagai salah satu bahasa resmi PBB. Bahasa Arab telah memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, kekayaan sastra, keindahan budaya, serta kemajuan peradaban dunia, khususnya di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara yang kaya akan sejarah. Melalui peringatan Hari Bahasa Arab Sedunia, UNESCO berupaya mendorong upaya pelestarian, pembelajaran, dan penggunaan bahasa Arab secara aktif. Lebih jauh lagi, peringatan ini juga bertujuan untuk memperkuat dialog antarbudaya dan menumbuhkan rasa saling pengertian di tingkat global, merayakan kekayaan linguistik yang dimiliki umat manusia.