Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan serius mengenai potensi hujan dengan intensitas lebat hingga ekstrem yang dipicu oleh keberadaan Siklon Tropis GRANT dan bibit siklon lainnya. Kondisi cuaca yang berpotensi membahayakan ini mengharuskan sejumlah wilayah di Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan.
BMKG mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk secara proaktif meningkatkan tingkat kewaspadaan mereka. Dinamika atmosfer yang kompleks, yang diperparah oleh munculnya Siklon Tropis GRANT dan bibit siklon tropis lainnya, memiliki potensi signifikan untuk memicu kejadian hujan lebat hingga sangat lebat di berbagai wilayah pada hari Jumat.
Wilayah yang Berisiko Terdampak Cuaca Ekstrem
Dalam sebuah keterangan resmi yang disampaikan di Jakarta, Prakirawan BMKG, Masayu, merinci wilayah-wilayah yang memiliki risiko tinggi terdampak cuaca ekstrem. Wilayah-wilayah tersebut meliputi:
- Sumatera: Aceh, Bengkulu, dan Lampung.
- Jawa: Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
- Nusa Tenggara: Nusa Tenggara Timur.
- Kalimantan: Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Kondisi cuaca yang diprediksi ini dinilai cukup signifikan dan berpotensi menimbulkan dampak hidrometeorologi yang serius, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
Analisis Sistem Cuaca yang Mempengaruhi
BMKG secara aktif memantau perkembangan dua sistem cuaca utama yang menjadi penyebab utama peringatan ini:
1. Siklon Tropis GRANT
Siklon Tropis GRANT saat ini terdeteksi berada di Samudera Hindia, tepatnya di selatan perairan Bengkulu. Sistem ini memiliki kecepatan angin maksimum yang tercatat mencapai 35 knot, atau setara dengan sekitar 65 kilometer per jam. Tekanan udara minimum di pusat siklon ini adalah 997 hektopaskal.
Sistem ini dilaporkan bergerak ke arah barat dan diperkirakan akan mengalami peningkatan intensitas menjadi Siklon Tropis kategori 2 dalam kurun waktu 24 jam ke depan. Peningkatan kategori ini menandakan bahwa sistem tersebut masuk dalam kategori berbahaya.
“Siklon Tropis ini memiliki kapabilitas untuk meningkatkan kecepatan angin di area sekitarnya hingga mencapai lebih dari 25 knot. Selain itu, sistem ini juga berpotensi memicu terbentuknya daerah konvergensi dan konfluensi angin di wilayah perairan Samudera Hindia yang membentang dari barat Bengkulu, Lampung, hingga ke selatan Banten,” jelas Masayu. Fenomena konvergensi dan konfluensi angin ini dapat memperkuat pembentukan awan hujan.
2. Bibit Siklon Tropis 96S
Selain Siklon Tropis GRANT, BMKG juga mendeteksi keberadaan Bibit Siklon Tropis 96S. Sistem ini berlokasi di selatan perairan Nusa Tenggara Barat. Kecepatan angin maksimum yang terukur pada bibit siklon ini adalah 15 knot, dengan tekanan udara minimum sebesar 1008 hektopaskal.
Meskipun peluang bibit siklon ini untuk berkembang menjadi siklon tropis penuh masih tergolong rendah, sistem ini tetap memberikan kontribusi terhadap pembentukan daerah pertemuan angin. Daerah pertemuan angin ini diperkirakan akan terbentuk di wilayah selatan Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Dampak Luas Konvergensi Angin
Lebih lanjut, BMKG mencatat bahwa terdapat daerah konvergensi angin yang memanjang secara luas di berbagai wilayah Indonesia. Daerah konvergensi ini membentang mulai dari:
- Selat Malaka
- Bangka Belitung
- Seluruh wilayah Kalimantan
- Sulawesi
- Jawa bagian tengah dan timur
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Maluku
- Hingga ke wilayah Papua
Kondisi atmosfer yang ditandai dengan konvergensi angin luas ini sangat mendukung bagi pertumbuhan awan hujan yang memiliki intensitas tinggi di berbagai penjuru Indonesia.
Prakiraan Cuaca Spesifik per Wilayah
BMKG memberikan prakiraan cuaca yang lebih rinci untuk beberapa kota besar di Indonesia:
Indonesia Bagian Barat
- Potensi Hujan Petir: Palembang dan Palangka Raya.
- Hujan Sedang: Bengkulu dan Jakarta.
- Hujan Ringan: Merata di sebagian besar wilayah Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.
- Berawan hingga Berawan Tebal: Banda Aceh.
Indonesia Bagian Timur
- Potensi Hujan Sedang: Mamuju, Kendari, Makassar, dan Merauke.
- Peluang Hujan Ringan: Denpasar, Mataram, Kupang, Palu, Manado, Ternate, Ambon, dan sebagian wilayah Papua.
- Berawan Tebal: Gorontalo.
- Potensi Asap dan Kabut: Sorong.
Imbauan BMKG
Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk senantiasa memantau perkembangan informasi cuaca terkini yang dikeluarkan oleh BMKG. Peningkatan kewaspadaan sangat diperlukan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, tanah longsor, angin kencang yang berisiko merusak, serta gelombang tinggi di laut, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah-wilayah yang telah diidentifikasi memiliki kerentanan terhadap dampak cuaca ekstrem.
