Liputan6.com, Jakarta Presiden RI Prabowo Subianto memulai kunjungan kerjanya ke luar negeri, dengan mendatangani China untuk perdana.
Terkait perihal ini, Wakil Ketua DPR RI Saan Mustofa mengatakan, kunjungan kerja Presiden Prabowo Subianto ke sejumlah negara krusial untuk Indonesia.
Ia mengingatkan kunjungan ke lima negara ini adalah kunker ke luar negeri Prabowo pasca resmi dilantik menjadi presiden pada 20 Oktober 2024.
"Penting ya ke luar negeri selain tadi membangun hubungan bilateral maupun hubungan baik dengan negara-negara luar negeri. Apalagi Pak Prabowo kan baru dilantik ya dan krusial untuk berkomunikasi selain kegiatan-kegiatan kenegaraan dan lainnya," kata Saan di Akademi Bela Negara NasDem, Jakarta, Sabtu (9/11/2024).
Menurut Politikus NasDem ini, kunjungan tersebut juga untuk menjaga kepentingan Indonesia di mata internasional.
Tak hanya itu, Saan berambisi kunjungan Prabowo juga bisa membuka kesempatan investasi datang ke Indonesia meningkat.
"Ini kan dalam kerangka menjalankan kepentingan bangsa ya ke luar negeri. Dan diharapkan juga sepulangnya juga banyak perihal nan bisa dibawa dari bingkisan lawatannya ke luar negeri. Apakah investasi maupun bantuan-bantuan untuk Indonesia ke depan," kata dia.
Hubungan Indonesia-China Buat Suasana di Asia Jadi Kondusif
Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama untuk menjaga stabilitas area Asia. Dia meyakini hubungan Indonesia-China akan membikin suasana di area Asia menjadi kondusif.
Hal ini disampaikan Prabowo saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping di Great Hall of the People, Beijing, China, Sabtu (9/11/2024). Ini merupakan kunjungan kenegaraan perdana Prabowo, usai dilantik sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024.
"Bapak Presiden Xi, para pemimpin nan terhormat, saya mau menegaskan kembali komitmen kita untuk meningkatkan hubungan bilateral dan bekerja sama demi kepentingan berbareng kedua bangsa kita dan demi kemakmuran, perdamaian, dan stabilitas seluruh Asia. Itulah komitmen saya," jelas Prabowo saat pertemuan bilateral.
"Saya percaya bahwa hubungan Indonesia dan Tiongkok bakal membawa suasana nan kondusif bagi situasi strategis di Asia, khususnya di area kita," sambungnya.
Mitra Strategis
Dia menyampaikan bahwa China merupakan mitra ekonomi nan strategis dan penanammodal terbesar Indonesia. Prabowo menuturkan perusahaan besar China bakal meneken perjanjian upaya senilai USD 10 miliar dengan perusahaan Indonesia.
"Saya kira ini adalah tonggak nan sangat krusial dalam hubungan kita. Lebih dari satu dasawarsa kemitraan strategis nan komprehensif," ucap Prabowo.