200 Lebih Negara Berisiko Tinggi Pencucian Uang Dipantau Pengawas Keuangan Global

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Pengawas antipencucian duit global, Gugus Tugas Aksi Keuangan (FATF), mengumumkan pada Kamis (17/10/2024) bahwa mereka bakal mengubah kriteria peninjauan untuk lebih memfokuskan pada negara-negara nan menimbulkan akibat lebih besar terhadap sistem finansial internasional.

Langkah ini diambil untuk mengurangi tekanan pada negara-negara nan paling kurang berkembang dan meningkatkan efektivitas pemantauan transaksi keuangan.

Dilansir VOA Indonesia, Sabtu (19/10/2024), FATF, sebuah organisasi nan berbasis di Paris, bertanggung jawab meninjau upaya lebih dari 200 negara dan yurisdiksi dalam mencegah pencucian uang dan pendanaan terorisme.

Organisasi ini menyusun daftar abu-abu nan berisi negara-negara nan menjadi sasaran peningkatan pemantauan.

Dalam pernyataannya, FATF menyebut bahwa mereka telah melakukan perubahan besar pada kriteria untuk memasukkan negara-negara dalam daftar tersebut.

Fokus baru ini bermaksud untuk mengurangi tekanan pada negara-negara paling kurang berkembang dan lebih menyoroti negara-negara nan menimbulkan ancaman lebih besar terhadap sistem keuangan internasional.

Fokus ke Negara Risiko Tinggi

Dari 21 negara nan saat ini berada dalam daftar abu-abu FATF, sembilan di antaranya termasuk negara-negara nan dianggap PBB sebagai paling kurang berkembang.

FATF menyatakan bakal meninjau negara-negara ini hanya jika mereka mempunyai akibat pencucian uang, pendanaan teroris, alias pendanaan proliferasi nan signifikan.

Perubahan ini diharapkan dapat mengurangi separuh jumlah negara kurang berkembang dalam daftar abu-abu FATF. Selain itu, tinjauan nan lebih terarah diharapkan dapat meningkatkan support bagi negara-negara ini dalam mengembangkan kapabilitas kelembagaan untuk memerangi pencucian uang.

FATF juga menyoroti bahwa negara-negara tersebut sangat merasakan akibat negatif dari hilangnya pendapatan pajak akibat aliran finansial gelap. Oleh lantaran itu, organisasi ini bakal lebih konsentrasi meninjau anggotanya dengan pendapatan lebih tinggi dan aset sektor finansial besar.

FATF dijadwalkan mengadakan pertemuan berikutnya di Paris pada minggu depan. Pertemuan ini diharapkan bakal membahas lebih lanjut mengenai penerapan perubahan kriteria dan langkah-langkah ke depan dalam memperkuat sistem finansial internasional.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Selengkapnya
Sumber Internasional
Internasional