5 Cara Menjaga Ketenangan Batin saat Hidup Terasa Berantakan

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Fimela.com, Jakarta Hidup memang tak selalu melangkah mulus, Sahabat Fimela. Terkadang, ketika kita merasa segalanya sudah sesuai rencana, tiba-tiba masalah datang menghantam seperti gelombang besar. Rasanya seperti terjebak di tengah angin besar nan tak kunjung reda. Namun, ketenangan jiwa tetap bisa kita raih, meski keadaan sekitar sedang kacau balau.

Bagaimana caranya agar tidak mudah stres dan tetap bisa merasa tenteram di dalam diri? Berikut adalah lima langkah menjaga ketenangan jiwa saat hidup terasa acak-acakan nan mungkin belum banyak dibahas di tempat lain. Yuk, kita mulai perjalanan menuju ketenangan ini!

1. Fokus pada Hal-Hal Kecil nan Bisa Kamu Kontrol

Sahabat Fimela, saat hidup terasa berantakan, kita condong merasa terjebak dan kehilangan kendali. Masalah nan menumpuk sering kali membikin kita merasa seolah-olah tak ada nan bisa kita lakukan. Padahal, salah satu langkah untuk menjaga ketenangan jiwa adalah dengan memfokuskan diri pada hal-hal mini nan tetap bisa kita kontrol. Alih-alih terjebak dalam kekhawatiran terhadap hal-hal besar nan mungkin di luar kendali kita, cobalah untuk memulai dari hal-hal sederhana seperti merapikan meja, memasak makanan favorit, alias sekadar menikmati secangkir teh hangat. Tindakan-tindakan mini ini dapat memberikan rasa pencapaian nan mungkin kita butuhkan untuk mulai merasa tenang kembali.

Selain itu, konsentrasi pada apa nan bisa kita kendalikan juga membantu kita tetap berpikir jernih. Dengan hanya memusatkan perhatian pada hal-hal nan betul-betul bisa kita ubah, kita menghindari kelelahan mental akibat memikirkan sesuatu nan di luar jangkauan kita. Ingat, Sahabat Fimela, ketenangan jiwa sering kali dimulai dari pengaturan pikiran kita sendiri. Jangan biarkan diri kita larut dalam hal-hal nan tak bisa kita kontrol, lantaran itu hanya bakal menambah beban pikiran.

2. Jangan Takut Melambat dan Beristirahat

Di tengah hiruk pikuk kehidupan nan terasa berantakan, banyak dari kita justru terjebak dalam kemauan untuk terus bergerak, seolah-olah dengan bekerja lebih keras semua masalah bakal selesai. Namun, Sahabat Fimela, terkadang nan kita butuhkan justru adalah melambat sejenak. Memberi diri sendiri izin untuk beristirahat bukan berfaedah kita menyerah, tetapi itu adalah corak kepedulian terhadap kesehatan mental kita. Saat kita lelah, baik secara bentuk maupun emosional, kita condong membikin keputusan nan kurang bijak dan mudah terjebak dalam spiral stres.

Melambat sejenak juga memberikan kesempatan bagi pikiran kita untuk beristirahat dan mereset diri. Cobalah lakukan meditasi singkat, tarik napas dalam-dalam, alias nikmati beberapa menit kesunyian. Ketenangan jiwa sering kali muncul ketika kita berakhir mencoba terlalu keras untuk mengontrol segalanya. Percayalah, dengan memberi ruang pada diri sendiri untuk beristirahat, kita bakal kembali dengan perspektif nan lebih segar dan pikiran nan lebih jernih.

3. Latih Rasa Syukur Setiap Hari

Sahabat Fimela, di saat hidup terasa kacau, kita sering lupa untuk mensyukuri hal-hal baik nan tetap ada dalam hidup kita. Padahal, rasa syukur adalah salah satu kunci utama untuk menjaga ketenangan batin. Cobalah untuk meluangkan waktu setiap hari untuk menuliskan alias merenungkan tiga perihal nan Anda syukuri. Mungkin itu adalah udara segar nan Anda hirup setiap pagi, tawa sahabat karib, alias apalagi kehangatan sinar mentari nan menyinari wajahmu. Dengan konsentrasi pada hal-hal positif, kita bakal mulai memandang bahwa tidak semua dalam hidup ini penuh dengan kekacauan.

Rasa syukur ini bakal mengingatkan kita bahwa meskipun ada masalah, tetap banyak perihal bagus nan patut kita hargai. Ketika kita bisa memfokuskan diri pada hal-hal positif, perlahan-lahan ketenangan jiwa bakal datang dengan sendirinya. Hal-hal mini nan kita syukuri dapat menjadi jangkar nan membikin kita tetap berdiri teguh meskipun angin besar masalah datang menghampiri.

4. Berhenti Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Di era media sosial, sangat mudah untuk terjebak dalam kebiasaan membandingkan diri kita dengan orang lain. Kita memandang hidup orang lain tampak sempurna, sementara hidup kita terasa berantakan. Namun, Sahabat Fimela, ingatlah bahwa apa nan kita lihat di luar sana hanyalah sebagian mini dari kehidupan seseorang, bukan gambaran keseluruhan. Membandingkan diri dengan orang lain hanya bakal memperburuk emosi tidak cukup baik dan memperparah stres nan sudah kita rasakan.

Sebagai gantinya, fokuslah pada perjalanan pribadi kita sendiri. Setiap orang mempunyai jalan hidup nan berbeda, dan kita tidak bisa mengukur kebahagiaan alias kesuksesan kita berasas apa nan orang lain alami. Dengan berakhir membandingkan diri, kita bakal lebih mudah merasa puas dan menerima diri kita apa adanya. Inilah langkah besar menuju ketenangan jiwa nan sejati.

5. Terima bahwa Ketidaksempurnaan adalah Bagian dari Hidup

Sahabat Fimela, salah satu perihal paling krusial untuk diingat saat hidup terasa acak-acakan adalah menerima bahwa ketidaksempurnaan adalah bagian dari hidup. Tidak ada satu pun dari kita nan mempunyai kendali penuh atas segalanya, dan itu adalah perihal nan wajar. Ketika kita bisa menerima bahwa hidup tidak kudu selalu sempurna, kita bakal merasa lebih ringan dan tidak terlalu tertekan oleh harapan-harapan nan tak realistis. Hidup nan penuh dengan tantangan dan masalah bukanlah tanda bahwa kita gagal, melainkan tanda bahwa kita sedang berkembang.

Dengan menerima ketidaksempurnaan, kita juga belajar untuk lebih bersikap ramah kepada diri sendiri. Beri ruang untuk membikin kesalahan, lantaran dari situlah kita belajar dan tumbuh. Ketenangan jiwa tidak datang dari hidup nan tanpa masalah, tetapi dari keahlian kita untuk tetap tenang dan beradaptasi di tengah kekacauan. Jadi, jangan takut bakal ketidaksempurnaan, Sahabat Fimela. Terimalah dengan lapang hati, dan Anda bakal menemukan ketenangan nan selama ini Anda cari.

Mencapai Ketenangan Batin Butuh Proses Tersendiri

Sahabat Fimela, ketenangan jiwa bukanlah sesuatu nan bisa kita dapatkan dalam semalam. Ini adalah proses panjang nan memerlukan kesabaran, latihan, dan penerimaan diri. Saat hidup terasa berantakan, jangan terlalu keras pada dirimu sendiri.

Ingat bahwa setiap orang mempunyai perjuangan mereka masing-masing, dan nan paling krusial adalah gimana kita meresponsnya. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas—fokus pada perihal nan bisa dikontrol, beristirahat, bersyukur, berakhir membandingkan diri, dan menerima ketidaksempurnaan—kamu bakal semakin dekat pada ketenangan jiwa nan sesungguhnya.

Semoga tulisan ini bisa menginspirasi Anda untuk tetap tenang di tengah angin besar kehidupan, Sahabat Fimela. Ingat, ketenangan jiwa bukanlah soal menghindari masalah, tapi gimana kita tetap bisa merasa tenteram meski bumi di sekitar kita sedang berantakan.

Tetap semangat dan jangan menyerah!

Follow Official WA Channel Pinangraya untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Endah Wijayanti
Selengkapnya
Sumber Lifestyle
Lifestyle