Jakarta PinangRaya - Indonesia dikenal sebagai negara nan kaya bakal budaya dan mempunyai beragam seni tradisional nan mengagumkan, salah satunya adalah seni pagelaran wayang kulit.
Wayang kulit merupakan corak teater gambaran nan unik dan khas, di mana kisah-kisah pada era dulu serta nilai-nilai luhur disampaikan melalui bayangan-bayangan boneka kulit nan dimainkan dengan penuh keterampilan.
Di antara sekian banyak lakon nan ada, beberapa cerita dalam wayang kulit menjadi favorit nan terus digemari hingga kini. Berikut adalah lima lakon wayang nan paling terkenal dan telah menjadi warisan budaya Indonesia:
1. Aji Narantaka
Lakon Aji Narantaka menceritakan tentang Aji Narantaka, seorang pemuda pemberani dan putra Kunti, nan terlibat dalam peperangan untuk membalas dendam atas kematian ayahnya. Dalam perjalanannya, Aji Narantaka menghadapi beragam rintangan dan konflik, nan mengajarkannya nilai-nilai moral dan pengorbanan. Tokoh utama, Aji Narantaka, digambarkan sebagai sosok nan kuat namun penuh keraguan, nan akhirnya memahami pentingnya kebijaksanaan dalam perjuangan hidupnya.
2. Banyu Suci Perwita Sari
Lakon Banyu Suci Perwita Sari mengisahkan perjalanan spiritual Banyu Suci, seorang ksatria muda nan mencari kesucian dan pencerahan. Dalam cerita ini, Banyu Suci melakukan perjalanan panjang untuk memperoleh pengetahuan dan kekuatan jiwa nan bakal membantunya menghadapi beragam ujian. Di dalam kisah ini dia berjumpa dengan beragam tokoh nan mengajarkannya pelajaran hidup tentang kesetiaan, keberanian dan keikhlasan.
Tokoh utama dalam lakon ini adalah Banyu Suci, nan digambarkan sebagai ksatria nan mempunyai tekad kuat untuk mencapai kesucian rohani. Selain Banyu Suci, tokoh lainnya seperti Perwita Sari, nan merupakan simbol dari pencerahan dan kebijaksanaan, memainkan peran krusial dalam perjalanan Banyu Suci menuju pemahaman lebih dalam tentang kehidupan.
3. Rama Tundung
Lakon Rama Tundung menceritakan tentang Rama, seorang pahlawan nan kudu menghadapi ujian besar melawan Raksasa Tundung nan jahat dan kuat. Rama, dengan keberanian dan kecerdasannya, berjuang untuk mengalahkan Tundung demi kebenaran. Tokoh utama ialah Rama adalah ksatria bijak dan pemberani, sementara Tundung adalah raksasa jahat nan menjadi musuh utama dalam cerita ini. Lakon ini mengajarkan tentang perjuangan melawan kejahatan dengan keberanian dan kebijaksanaan.
4. Bhima Swarga
Lakon Bhima Swarga seringkali dipentaskan dalam pagelaran wayang kulit di Bali. Lakon itu dipentaskan pada saat umat Hindu melaksanakan upacara Pitra Yadnya.
Lakon ini bercerita tentang perjalanan Bhima seorang pahlawan Pandawa menuju Swarga (surga) setelah banyak bertempur dan menghadapi tantangan hidup. Dalam perjalanannya, Bhima diuji oleh para dewa untuk menguji kesungguhan dan kesucian hatinya. Tokoh utama Bhima dikenal sebagai ksatria nan kuat namun kudu menghadapi ujian moral dan spiritual. Lakon ini mengajarkan tentang pengorbanan, kesabaran dan tekad untuk mencapai kedamaian sejati.
5. Epos Mahabharata
Lakon Epos Mahabharata mengisahkan bentrok antara dua family ialah Pandawa dan Kurawa, nan memperebutkan takhta Hastinapura. Perang Bharatayuddha menjadi puncak perseteruan ini. Tokoh utama dari lakon ini adalah Arjuna dari Pandawa, seorang pemanah dahsyat dan Yudhishthira seorang nan bijak dan berjuang untuk kebenaran, sementara Duryodhana dari Kurawa menjadi antagonis nan ambisius. Lakon ini mengajarkan nilai keadilan, persaudaraan dan akibat dari pilihan moral.
Baca juga: Perbedaan Ramayana dan Mahabharata dalam cerita Hindu
Baca juga: Dubes RI Jepang apresiasi pementasan "Mahabharata" di Tokyo
Baca juga: KJRI Mumbai hadirkan sendratari Mahabaratha virtual Sabtu malam
Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024