5 Tips Menghadapi Kekerasan Verbal di Media Sosial

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Fimela.com, Jakarta Di era modern seperti saat ini, media sosial memang memudahkan kita untuk terhubung dengan banyak orang. Namun, di kembali kenyamanan itu, kekerasan verbal sering kali terjadi tanpa disadari, baik dalam hubungan pribadi, lingkungan kerja, maupun ruang digital. Kekerasan verbal lebih sering terjadi melalui platform online, seperti media sosial, di mana pelaku sering kali merasa lebih bebas untuk melontarkan kata-kata kasar tanpa takut terkena akibat langsung.

Jenis kekerasan verbal bisa berbentuk penghinaan, cemoohan, alias komentar nan merendahkan, dan dampaknya pun tidak kalah menyakitkan dibandingkan kekerasan fisik. Respons emosional nan ditimbulkan pun bisa beragam, mulai dari marah, sedih, hingga emosi tidak berdaya. Dilansir dari psychcentral.com, tidak sedikit orang nan mengalami luka emosional akibat ucapan kasar nan terus-menerus diterima.

Kekerasan verbal tidak hanya menyerang nilai diri, tetapi juga bisa menurunkan rasa percaya diri dan menimbulkan stres berkepanjangan. Oleh lantaran itu, krusial untuk mengetahui langkah menghadapi situasi seperti ini dengan bijak demi menjaga kesejahteraan diri. Ada beberapa langkah nan bisa dilakukan untuk menghadapi kekerasan verbal. Dilansir dari getsafeonline.com, berikut ini beberapa tips nan dapat diterapkan.

1. Pahami Bahwa Komentar Negatif Tidak Menentukan Nilai Diri

Salah satu langkah paling krusial untuk menghadapi kekerasan verbal di media sosial adalah dengan menyadari bahwa komentar negatif tidak merefleksikan siapa diri sesungguhnya. Orang-orang nan melontarkan hinaan sering kali hanya berupaya mencari perhatian alias melampiaskan frustrasi pribadi. Jadi, jangan biarkan komentar tersebut memengaruhi langkah pandang terhadap diri sendiri.

2. Jangan Ragu untuk Memblokir dan Melaporkan Pelaku

Saat menemukan komentar alias pesan nan bersuara merendahkan, jangan ragu untuk segera memblokir dan melaporkannya. Fitur ini disediakan oleh nyaris semua platform media sosial untuk melindungi pengguna dari pelecehan dan kekerasan. Tindakan tegas ini tidak hanya bakal menghentikan pelaku untuk menghubungi lagi, tetapi juga memberikan sinyal bahwa perbuatan mereka tidak bisa ditoleransi.

3. Cari Dukungan dari Lingkungan Terdekat

Berbicara dengan orang nan dipercaya dapat menjadi salah satu langkah terbaik untuk mengatasi emosi negatif nan timbul akibat kekerasan verbal. Teman alias keluarga, bisa memberikan support emosional nan dibutuhkan dan membantu menenangkan diri. Jadi, jangan biarkan emosi tertekan menumpuk sendirian, lantaran dengan berbagi, perihal itu bisa meringankan beban dan membuka perspektif baru dalam menyikapi situasi.

4. Pertimbangkan Bantuan Profesional Jika Dibutuhkan

Jika kekerasan verbal di media sosial sudah berakibat serius pada kesehatan mental, jangan ragu untuk mencari support dari psikolog alias konselor. Mereka bisa memberikan strategi nan efektif dalam menghadapi tekanan serta membantu memulihkan kembali rasa percaya diri nan mungkin terkikis akibat kekerasan verbal secara online.

5. Ambil Langkah Hukum Jika Diperlukan

Tidak sedikit orang nan meremehkan akibat kekerasan verbal di bumi maya. Padahal, perilaku ini bisa masuk dalam kategori tindak pidana. Jika merasa ancaman alias hinaan sudah melampaui batas, jangan segan untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang. Dengan langkah ini, ada kemungkinan besar pelaku bakal mendapat akibat atas tindakannya.

Menghadapi kekerasan verbal di media sosial memang tidak mudah, tetapi dengan langkah-langkah di atas, setidaknya kita bisa melindungi diri dan menjaga keseimbangan mental. Ingat, setiap orang berkuasa mendapatkan kenyamanan dan rasa aman, baik di bumi nyata maupun di bumi maya (ruang digital).

Penulis: Virlia Sakina Ramada

#Stop Kekerasan Verbal

Follow Official WA Channel Pinangraya untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Selengkapnya
Sumber Lifestyle
Lifestyle