Liputan6.com, Tel Aviv - Sebuah drone nan ditembakkan dari Lebanon dan meledak di Kota Caesarea pada Sabtu (19/10/2024) pagi menargetkan rumah pribadi Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu. Kantor PM Israel mengonfirmasi bahwa Netanyahu dan istrinya tidak ada di letak kejadian dan tidak ada korban luka dalam kejadian tersebut.
Pasukan Pertahanan (IDF) mengatakan drone itu adalah satu dari tiga nan diluncurkan dari Lebanon, dua lainnya ditembak jatuh.
Militer sedang menyelidiki kejadian nan diduga menyebabkan beberapa kegagalan sistem peringatan Israel.
Tidak ada sirene peringatan nan dibunyikan di Caesarea sebelum drone menghantam dan meledak.
Namun, sirene dilaporkan bersuara di Glilot, utara Tel Aviv, nan menampung pangkalan intelijen utama IDF dan markas besar Mossad. Sirene tersebut tidak disertai peringatan di aplikasi Komando Front Dalam Negeri alias platform lainnya.
Drone dan intersepsi juga memicu sirene peringatan di pesisir Israel beberapa menit sebelum terjadi benturan.
"Kami mendengar helikopter di atas kami dan ada emosi bahwa ada semacam kejadian tetapi tidak ada sirene jadi kami tidak terlalu khawatir," kata seorang penduduk Caesarea kepada Channel 12 seperti dilansir The Times of Israel.
"Namun, kemudian tiba-tiba terdengar ledakan besar dan tidak jelas bagi kami apakah itu dari intersepsi alias akibat drone — jelas bahwa itu adalah kejadian nyata tanpa peringatan sebelumnya. Itu sangat mengkhawatirkan, untungnya tidak ada korban."
Selain serangan drone, Hizbullah juga menembakkan roket ke kota-kota di Israel utara pada Jumat (18/10) malam dan Sabtu pagi.
Rentetan sekitar 20 roket ditembakkan ke wilayah Safed. Menurut IDF, beberapa roket sukses dicegat dan sisanya mengenai wilayah terbuka, tanpa menimbulkan korban luka.
Satu roket ditembakkan ke wilayah Haifa. Roket itu diklaim meledak di wilayah terbuka.
Roket ditembakkan pula ke wilayah Tiberias dan Laut Galilea. Tidak ada laporan korban luka.
Selain itu, IDF menyebut bahwa drone nan diluncurkan "dari timur" menghantam Dataran Tinggi Golan, setelah sirene bersuara di beberapa organisasi Israel di wilayah itu.
Menurut pernyataan IDF, drone memasuki wilayah Israel dari Suriah. Pernyataan itu tidak menyebut dari mana drone itu ditembakkan, meskipun militer sering menyebut serangan nan diluncurkan dari Irak juga sebagai serangan nan berasal "dari timur".
Serangan terhadap rumah Netanyahu, sasaran paling menonjol nan menjadi sasaran sejak dimulainya pertempuran, terjadi sehari setelah golongan itu mengatakan bahwa mereka memasuki fase baru dalam perang melawan Israel, seraya menambahkan mereka telah memperkenalkan senjata baru selama beberapa hari terakhir. Sebuah pernyataan dari ruang operasi golongan itu mengatakan bahwa para pejuang Hizbullah telah menggunakan jenis baru rudal berpemandu presisi dan drone peledak untuk pertama kalinya.
Hizbullah menyatakan pula bahwa para pejuangnya bekerja sesuai dengan "rencana nan disiapkan sebelumnya" untuk memerangi pasukan Israel nan menyerbu di beberapa bagian Lebanon selatan.