Jakarta PinangRaya - Perusahaan otomotif asal Korea Selatan, Hyundai, mengakui bahwa sekarang permintaan agar penggunaan tombol bentuk untuk kontrol di dalam mobil menjadi opsi menarik lantaran rupanya layar sentuh alias touchscreen kurang disukai pengguna.
Hal itu terungkap dalam laporan Carscoops, Minggu, nan menyebut dalam sebuah wawancara Wakil Presiden Design Hyundai North America (HDNA) Ha Hak-soo mengakui adanya tantangan tersebut.
"Ketika kami menambahkan layar (infotainment) terintegrasi di kendaraan kami, kami juga mencoba memasang kontrol berbasis layar sentuh, dan orang-orang tidak menyukainya,” kata Wakil Presiden HDNA Ha Hak-soo.
Wawancara nan dirilis oleh media lokal Korea JoonAng Daily itu turut menyebut argumen awal Hyundai memutuskan kontrol layar sentuh di bagian dalam mobil tak terlepas dari banyaknya pesaing nan mengambil langkah serupa.
Baca juga: Hyundai Ioniq 5 dan Kia EV6 sandang mobil terbaik tahun ini
Para desainer interior mobil juga menyukai adanya pengaturan teknologi baru tersebut, namun rupanya pengguna Hyundai khususnya di area Amerika rupanya tidak menyukainya.
“Ketika kami menguji dengan golongan konsentrasi kami, kami menyadari bahwa orang-orang menjadi stres, kesal, dan marah ketika mereka mau mengendalikan sesuatu dalam keadaan darurat tetapi tidak dapat melakukannya,” kata Ha.
Teknologi layar sentuh memungkinkan tim kreasi untuk menciptakan kabin nan bersih dan rapi serta menyediakan lebih banyak konfigurasi kegunaan mobil bagi pengemudi daripada nan mungkin dilakukan hanya dengan menggunakan tombol fisik.
Namun, pada praktiknya saat mobil bergoyang saat melewati gundukan alias rintangan di jalan, pengguna bisa terlalu lama teralihkan fokusnya untuk mengatur beberapa perihal seperti suhu alias kontrol musik andaikan layar sentuh digunakan.
Pada akhirnya, teknologi itu ditemukan membikin frustrasi bagi banyak pengemudi apalagi rupanya perubahan sederhana nan mau dilakukan menjadi susah lantaran kontrol layar sentuh tersebut.
Maka dari itu, Hyundai berkomitmen setidaknya di pasar Amerika untuk mempertahankan tombol bentuk sehingga dapat memudahkan kontrol bagi pengemudi. Salah satunya sudah dapat dilihat dari Ioniq 5 nan baru-baru ini mengalami facelift.
Baca juga: Motional bakal produksi taksi otonom Ioniq5 di Singapura
Baca juga: Toyota-Hyundai perdalam kemitraan soal hidrogen dan robotika
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024
- Tags
- Hyundai
- Hyundai Ioniq 5
- Hyundai AS