Jakarta PinangRaya - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah di tengah penguatan kebanyakan bursa saham area Asia.
IHSG ditutup melemah 60,03 poin alias 0,78 persen ke posisi 7.634,62. Sementara golongan 45 saham unggulan alias indeks LQ45 turun 8,40 poin alias 0,89 persen ke posisi 934,85.
“IHSG dan bursa regional Asia condong tertekan, pasar tampaknya menilai prospek stimulus dari Bank Rakyat China (PBoC) nan melakukan langkah terbaru oleh otoritas moneter China untuk mendiversifikasi perangkat kebijakan moneternya, nan bermaksud untuk mempertahankan tingkat likuiditas nan wajar dalam sistem perbankan," kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
PBoC meluncurkan instrumen moneter pasar terbuka baru untuk memastikan likuiditas dalam sistem perbankan, di sisi lain, pasar juga menantikan prospek stimulus fiskal China sehubungan dengan untung nan diperoleh perusahaan industri.
Biro Statistik Nasional China mengungkapkan bahwa industrial profits China menurun 3,5 persen year on year (yoy) menjadi senilai 5.228,16 miliar Yuan China.
Selanjutnya, pelaku pasar pada pekan ini menantikan rilis info PMI Manufaktur China, di sisi lain, pasar cemas ketidaksabilan politik di Jepang, di saat koalisi nan berkuasa kehilangan kebanyakan parlemen.
Partai Demokrat Liberal dan mitra koalisinya kehilangan kebanyakan mereka di majelis rendah, meningkatkan ketidakpastian politik dan ekonomi dan semakin mempersulit rencana normalisasi Bank Jepang.
Sementara itu, Bank of Japan (BOJ) bakal memutuskan kebijakan moneter pada hari Kamis, meskipun diperkirakan bakal mempertahankan kebijakan tidak berubah, nan bakal berakibat pada kebijakan ekonomi Jepang kedepannya. Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG nyaman di area merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat dengan sektor industri paling tinggi ialah 0,33 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor properti nan masing- masing naik sebesar 0,28 persen dan 0,14 persen.
Sedangkan tujuh sektor terkoreksi dimana sektor prasarana turun paling dalam ialah minus 1,34 persen, diikuti oleh sektor finansial dan sektor kesehatan nan masing-masing minus sebesar 1,24 persen dan minus 0,18 persen.
Adapun saham-saham nan mengalami penguatan terbesar ialah TOTL, CITY, JMAS, FOLK, dan BNBR. Sedangkan saham-saham nan mengalami pelemahan terbesar ialah TOSK, LABA, BNLI, BREN dan SMGR.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.291.504 kali transaksi dengan jumlah saham nan diperdagangkan 20,71 miliar lembar saham senilai Rp9,51 triliun. Sebanyak 203 saham naik, 365 saham menurun, dan 227 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 691,60 poin alias 1,82 persen ke 38.605,50, indeks Hang Seng menguat 9,20 poin alias 0,04 persen ke 20.599,35, indeks Shanghai menguat 22,50 poin alias 0,68 persen ke 3.322,19, dan Indeks Straits Times melemah 3,83 poin alias 0,11 persen ke 3.589,57.
Baca juga: IHSG diprediksi mendatar seiring sentimen domestik dan global
Baca juga: IHSG Senin dibuka menguat 11,20 poin
Baca juga: IHSG akhir pekan ditutup melemah dipimpin sektor teknologi
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024