Jakarta PinangRaya - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore, ditutup melemah tipis di tengah penguatan kebanyakan bursa saham area Asia.
IHSG ditutup melemah 1,41 poin alias 0,02 persen ke posisi 7.787,56. Sementara golongan 45 saham unggulan alias indeks LQ45 naik 0,37 poin alias 0,04 persen ke posisi 954,375
“Penurunan indeks saham Amerika Serikat (AS) dan lonjakan yield US Treasury bertenor 10 Tahun terjadi di tengah semakin besarnya keraguan bahwa bank sentral AS The Fed bakal terus memangkas suku kembang acuannya secara agresif, alias apalagi justru mempertahankan suku kembang acuannya pada November 2024 nanti," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Ketahanan ekonomi AS dan kekhawatiran mengenai akibat fiskal dari kemenangan kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) AS menjadi aspek pendorong mengenai munculnya keraguan tersebut.
Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) dalam laporannya, memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia untuk tahun depan, dan memperingatkan adanya akibat nan semakin besar dari perang hingga proteksionisme perdagangan.
Pertumbuhan ekonomi dunia diramal bakal tumbuh 3,2 persen year on year (yoy), alias 0,1 persen (yoy) lebih rendah dari perkiraan nan di umumkan pada Juli 2024, sementara proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini di pertahankan di 3,2 persen (yoy).
Kemudian, tingkat Inflasi dunia di perkirakan bakal turun menjadi 4,3 persen pada tahun depan dari 5,8 persen pada tahun 2024.
Dibuka melemah, IHSG nyaman di teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG tetap nyaman di area merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat dengan sekto transpotasi & logistik paling tinggi ialah 1,21 persen, diikuti sektor peralatan konsumen primer dan sektor industri nan masing- masing naik sebesar 0,89 persen dan 0,40 persen.
Sedangkan enam sektor terkoreksi dimana sektor properti turun paling dalam ialah minus 0,95 persen, diikuti oleh sektor barnag baku dan sektor prasarana nan masing-masing minus sebesar 0,59 persen dan minus 0,43 persen.
Adapun saham-saham nan mengalami penguatan terbesar ialah AGRS, BIPI, HOMI, ENRG, dan LPPS. Sedangkan saham-saham nan mengalami pelemahan terbesar ialah UNIQ, PSAB, JARR, INPC dan MARI.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.373.822 kali transaksi dengan jumlah saham nan diperdagangkan 33,99 miliar lembar saham senilai Rp14,78 triliun. Sebanyak 243 saham naik, 323 saham menurun, dan 282 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 307,10 poin alias 0,80 persen ke 38.104,89, indeks Hang Seng menguat 261,20 poin alias 1,27 persen ke 20.760,15, indeks Shanghai menguat 16,92 poin alias 0,52 persen ke 3.302,80, dan Indeks Straits Times menguat 1,41 poin alias 0,02 persen ke 3.599,33.
Baca juga: BEI targetkan untung bersih naik 1,53 persen jadi Rp275 miliar di 2025
Baca juga: Ekonom: Pelaku pasar bakal sambut positif pelantikan presiden- wapres
Baca juga: BEI : Rencana kerja 2025 bakal konsentrasi pendalaman dan ekspansi pasar
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024