Liputan6.com, Jakarta Presiden Prabowo Subianto tak memerlukan waktu lama untuk mengumumkan dan melantik para pembantunya di pemerintahan.
Tak tanggung-tanggung, total ada 109 orang nan diumumkan masuk dalam kabinet nan diberi nama Kabinet Merah Putih. Bahkan, jumlah itu belum ditambah dengan para utusan unik sampai staf unik presiden.
Meski demikian, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meyakini Kabinet Merah Putih adalah jawaban tepat untuk tantangan Indonesia menjadi negara maju.
"Penduduk 280 juta jiwa nan tersebar di beragam pulau memerlukan perhatian ekstra. Persoalan juga kompleks. Dibutuhkan para menteri nan bisa fokus, spesifik mengurus satu bidang, tidak mengelola beberapa hal," kata Ketua DPP PSI, Agus Herlambang, dalam keterangan tertulis, Rabu (23/10/2024).
Dia mengungkapkan, dengan menimbang kebutuhan tersebut, sangat bisa dipahami jika sejumlah kementerian dipecah.
"Para menteri bisa berkonsentrasi penuh pada satu bidang. Pada gilirannya hasil kerja mereka bisa maksimal," pungkas Agus.
Sebelumnya, jika dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya, jumlah personil Kabinet Merah Putih ini meningkat drastis nyaris dua kali lipat. Jumlah tersebut membikin Kabinet Prabowo-Gibran menjadi nan tergemuk sepanjang sejarah pemerintahan Indonesia terhitung sejak Orde Baru.
Membengkaknya komposisi Kabinet Merah Putih lantaran Prabowo dan Gibran membentuk pos kementerian baru serta memecah sejumlah kementerian warisan Kabinet Indonesia Maju Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Kabinet Prabowo-Gibran mempunyai 7 kementerian koordinator, bertambah 3 dari periode sebelumnya.