KCNA mengatakan, peledakan itu menargetkan ruas jalan dan rel kereta api sepanjang 60 meter di bagian timur dan barat perbatasan dengan Korea Selatan.
Kantor buletin itu mengatakan, tindakan ini diambil "karena keadaan keamanan nan serius nan mengarah ke periode perang nan tidak dapat diprediksi lantaran provokasi politik dan militer nan serius dari pasukan musuh."
Pada Selasa (15/10), militer Korea Selatan merilis rekaman video nan memperlihatkan tentara Korea Utara berseragam militer menjelang ledakan besar, nan mengeluarkan asap tebal mengepul saat meledakkan ruas jalan nan dikenal sebagai jalan Gyeongui.
Rekaman lainnya, tampak setelah ledakan, memperlihatkan ekskavator menggali, sementara tentara bekerja saat truk besar tiba.
Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengecam Korea Utara atas apa nan disebutnya sebagai provokasi nan "sangat tidak normal", seraya menambahkan bahwa Seoul telah menanggung biaya jutaan dolar untuk membangun prasarana tersebut.
"Korea Utara tetap mempunyai tanggungjawab pembayaran mengenai pendanaan ini," tambahnya.