Korut akan produksi massal 'drone' untuk serangan bunuh diri

Sedang Trending 2 jam yang lalu

Seoul PinangRaya - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah mengawasi pengetesan pesawat nirawak (drone) untuk serangan bunuh diri dan meminta agar senjata itu segera diproduksi secara massal, instansi buletin KCNA melaporkan pada Jumat.

Sehari sebelumnya, Kim memberikan pedoman untuk pengetesan senjata itu, nan dibuat oleh sebuah lembaga di bawah Kompleks Teknologi Udara Nirawak dan sejumlah perusahaan.

"Drone bunuh diri nan bakal digunakan dalam beragam jarak bakal melakukan misi serangan secara tepat ke target-target musuh di darat dan di laut," KCNA melaporkan.

Disebutkan, beberapa pesawat nirawak akan diuji untuk menghantam sasaran setelah terbang melintasi beragam rute taktis nan telah ditetapkan.

Kim mengungkapkan kepuasannya dengan senjata baru tersebut dan menegaskan perlunya produksi massal secara sigap dengan kapabilitas penuh.

Dia mengatakan bahwa drone telah menjadi "syarat penting dalam aspek militer saat ini."

"Persaingan untuk menggunakan drone sebagai perangkat utama keahlian militer... sedang dipercepat di dunia," katanya.

Kim juga menyoroti penggunaan pesawat nirawak nan semakin luas, biaya pembuatannya nan rendah, dan tahapan produksinya nan sederhana.

Dia menegaskan bahwa Korut mempunyai "potensi penuh untuk memproduksi" beragam jenis pesawat nirawak​​​​​​​.

Kim juga mengatakan bahwa negaranya bakal mencari kemungkinan untuk menerapkan "metode taktis baru dan menjanjikan" nan menjadi keniscayaan dalam peperangan modern.

Dia menekankan perlunya sistem produksi sedini mungkin dan kemudian melakukan "produksi massal skala penuh."

Menurut KCNA, inspeksi ​​​​​​​Kim dalam pengetesan itu menandai "peristiwa penting" nan menjadi momentum bagi Korut untuk mempertahankan kedaulatan dan keamanannya.

Korut pertama kali mengumumkan pengetesan drone bunuh diri pada Agustus, nan juga diawasi langsung oleh Kim.

Sumber: Yonhap-OANA
​​​​​​​
Baca juga: Korsel bakal ambil tindakan mengenai keterlibatan pasukan Korut di Kursk
Baca juga: Teken pakta dengan Rusia, Korut bisa terlibat perang musuh Ukraina

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024

Selengkapnya
Sumber News
News